Share

Bab 14

Penulis: Dilla Maharia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-10 11:16:17
Maudy terkulai lemas di lantai, tubuhnya terhuyung ke belakang. Darah segar mengalir deras dari punggungnya, membasahi lantai mengepulkan aroma anyir yang menusuk hidung.

Seketika, suasana riuh rendah berubah hening. Suara tawa dan canda terhenti, digantikan oleh decak kaget dan bisikan panik. Mata mereka terbelalak, menatap Maudy yang terkapar tak berdaya.

Sedang Jasmine terpaku di tempatnya. Tubuhnya terasa lemas, kakinya seperti tertanam di tanah, tak berdaya untuk bergerak. Pandangannya tertuju pada Maudy. Rasa sesak memenuhi dada, napasnya tersenggal-senggal. Ia ingin berteriak, ingin berlari menghampiri Maudy, namun tubuhnya terasa lumpuh.

“MAUDYYY!!!” teriak Jasmine, suaranya bergetar hebat. “Maudy, bangun! Jangan buat kakak takut!”

Air mata mengalir deras di pipi Jasmine, membasahi wajahnya yang pucat. Ia ingin sekali mengulurkan tangan, menyentuh Maudy, memastikan bahwa wanita itu masih tersadar. Namun, kakinya tetap terpaku di tempatnya, seolah-olah ada kekuatan tak t
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 113. Menyusun Rencana

    ~Dirgantara Group~Arya duduk bersandar di kursi kebesarannya, tatapannya begitu serius.Di depannya, Jason mempelajari setiap halaman yang penuh dengan catatan dan gambar rencana yang sudah disusun oleh Maudy. Mata Jason sesekali menyipit, tak percaya dengan detail dan strategi yang ada di hadapannya.“Ini rencana istrimu? Dia menyusun semua ini sendiri?” Tanya Jason, tak menyangka.Arya mengangguk, tatapan matanya menajam seiring pikirannya berkecamuk. “Iya... Maudy yang buat!” Jawabnya.Jason menghela napas panjang, lalu menatap Arya, “Ini detail banget. Setiap langkah dihitung, kemungkinan serangan dipertimbangkan, bahkan titik-titik pelarian udah direncanakan. Tapi...” Jason menggantungkan kalimatnya, seolah menimbang kata-kata yang tepat. “Apa kamu benar-benar yakin ini cukup aman?” Tambahnya.Arya terdiam sejenak, menatap lurus ke depan, mengingat segala hal yang telah terjadi.“Aku rasa rencana Maudy masih kurang aman!! Kita gak bisa bergantung pada perhitungan ini. Orang-oran

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 112. Menyusun Strategi

    Merasakan sentuhan istrinya, hati Arya mulai kembali menghangat. Ia bahagia karena Maudy mulai berani memeluknya. “Udah berani peluk nih.” Godanya.“Ah... Nggak sengaja, Mas...” Jawab Maudy, sambil melepas pelukannya.“Sengaja juga gak apa-apa, sini duduk di pangkuan Mas!!” Pinta Arya. Sebenarnya bisa saja ia langsung mengangkat tubuh Maudy, hanya saja ia ingin istrinya sendiri yang duduk di pangkuannya.“Enggak ah, Mas. Nanti Azzam liat, bahaya!” Tolak Maudy. Bukan karena Azzam sebenarnya, tapi ia malu untuk melakukan hal itu.“Kalau Azzam bangun bakal kedengeran pintunya, jadi gak usah khawatir. Ayo buruan duduk sini!” Ajak Arya lagi, menepuk-nepuk pahanya.Walaupun malu, Maudy perlahan naik ke pangkuan Arya, gerakan tubuhnya ragu sejenak sebelum ia benar-benar duduk di sana.Seketika, Maudy merasakan kehangatan pria itu menyelimuti tubuhnya, dan pipinya memerah malu. Perasaan canggung berbaur dengan getaran aneh di dadanya, seperti gejolak yang sulit ia jelaskan.“Nah kalau kaya gi

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 111. Memberitahu

    Di sofa ruangan CEO. Arya, Maudy dan Azzam tengah duduk bersama. Di hadapan mereka, terhidang kue buatan Maudy yang baru saja dibuka. “Wah... Ini kue paling enak yang pernah aku makan. Kamu hebat, sayang...” Puji Arya sambil melirik ke arah Maudy dan memberikan kedipan nakal. Tingkah Arya membuat Maudy tersipu malu. Sementara Azzam, yang duduk di sebelah Maudy mengangguk bangga. “lya, Papa... Azzam juga bantu bikin loh.” Ucapnya. Arya tersenyum lebih lebar, kemudian mengulurkan tangan dan menarik Maudy lebih dekat. Dengan perlahan ia mengecup kening Maudy, “Istriku ini memang yang paling pintar. Setiap hari makin cantik, dan masakannya makin enak,” Ucapnya sambil menggoda istrinya. Melihat itu, Azzam segera menunjukkan wajah cemberut. la memeluk lengan Maudy erat-erat, seolah melindungi Ibunya dari Arya, “Papa! Jangan cium Mama terus. Mama itu punya Azzam!!” Protesnya terdengar tegas, wajahnya terlihat jelas cemburu. Arya tertawa kecil, senang melihat reaksi anaknya. la menatap A

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 110. Tak Tahu Malu

    Maudy masih duduk di sudut kamar, terbenam dalam halaman-halaman buku peninggalan Jasmine yang penuh dengan catatan dan tulisan tangan.Setiap lembar seolah menceritakan kembali kisah hidup yang tertinggal, menghubungkannya dengan apa yang terjadi.la mengernyitkan kening, wajahnya tampak bingung.‘Kalau Kak Jasmine tau mamanya Mas Arya masih hidup, kenapa dia gak bilang sama Mas Arya? Kenapa dia menyimpan semua kebenaran ini sendiri?’Maudy masih ingat dimana, Arya pernah mengatakan bahwa Ibu pria itu telah tiada. Berarti suaminya memang tidak tahu bahwa Ibu kandungnya sebenarnya masih hidup.‘Kenapa banyak teka-teki seperti ini ya?’ pikirnya, frustasi.Maudy merasa seakan berada di tengah labirin misteri yang membingungkan, dan ia tahu harus memilih langkah berikutnya dengan hati-hati. ‘Aku harus kasih tau Mas Arya atau menyelidiki ini semua dulu ya?’ la menatap halaman-halaman yang tidak hanya berisi kata-kata, tetapi juga rahasia yang bisa mengubah hidup seseorang.Maudy menutup b

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 109. Pesan Apalagi?

    “Ka-Karena Azzam bisa cepat istirahat,” Jawab Arya dengan tersenyum kaku, sambil berharap putranya tidak bertanya lebih jauh.Azzam akhirnya hanya mengangguk, seolah menerima alasan itu tanpa terlalu memikirkannya Iagi.“Yuk, sekarang tidur, biar besok pagi Azzam bangun, badannya udah segar!” Maudy menghampiri mereka dan merapikan selimut di atas ranjang.Tidak ingin protes, Azzam naik ke tempat tidur di antara kedua orang tuanya. Membuat Arya sedikit tidak suka.Begitu Azzam naik ke tempat tidur, Arya duduk di tepi ranjang sambil memandangi istri dan anaknya. Namun, ada ide yang tiba-tiba terlintas di kepalanya.“Gimana kalau Mama tidurnya di tengah?” Ucap Arya santai. Di balik kalimatnya, jelas ada harapan tersembunyi, jika Maudy tidur di tengah, ia bisa dengan leluasa memeluk istrinya sepanjang malam, sesuatu yang sangat diinginkannya.Azzam langsung mengerutkan kening, ekspresi bingung muncul di wajahnya. “Terus, Azzam tidulnya di mana?” Tanyanya polos, matanya menatap bergantian

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 108. Gagal lagi

    Pukul 17.00 wib,Setelah seharian bekerja di kantor, Arya memutuskan untuk mengunjungi makam Jasmine. Hati Arya terasa berat, mengingat kembali kenangan indah yang pernah terukir bersama mendiang istrinya.“Nggak apa-apa kan Maudy, kita ke makam Jasmine dulu?” Tanya Arya hati-hati.“Nggak apa-apa, Mas. Yuk cepetan keburu malem.” Jawab Maudy santai, sama sekali tak keberatan.Sesampainya di makam, suasana sekeliling terasa tenang. Arya melangkah mendekat, menatap nisan dengan penuh rasa rindu.“Sini, Maudy. Di samping aku!” Ucap Arya sambil menepuk tempat di sampingnya.“Iya, Mas...” Mereka berdua kemudian membaca tahlil, suara mereka bersatu dalam doa, mengharapkan agar Jasmine diberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Setiap kata yang terucap membawa rasa tenang, menyampaikan semua yang tak terucap selama ini.Setelah selesai, Arya mengambil bunga yang mereka bawa dan mulai menaburkannya di atas makam. “Kamu tau, Maudy... Sebelum Jasmine meninggal, dia sempat berpesan agar aku membahagi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status