Home / Rumah Tangga / Jerat Pesona Istri Simpanan / Bab 29. Mulai Merasakan

Share

Bab 29. Mulai Merasakan

last update Last Updated: 2025-05-25 13:01:54

Satu jam berlalu,

Rasa sesak di dada Arya tak kunjung mereda. la masih terduduk di samping ranjang Jasmine, tangannya menggenggam erat tangan istrinya yang dingin. Sesekali ia mendekatkan wajahnya ke wajah Jasmine, berharap dapat merasakan sedikit hembusan napas dari bibir pucat istrinya.

Tiba-tiba, ketukan pelan terdengar dari balik pintu ruangan. Arya tersentak, matanya terarah ke pintu. la kemudian meraih selimut yang tergeletak di kursi, menutupi tubuh Jasmine dengan lembut sebelum melangkah menuju pintu.

Saat pintu terbuka, sosok Wulandari, ibu kandung Jasmine, dan Karina, adik iparnya, berdiri di ambang pintu. Wajah Wulandari tampak panik, namun entah kenapa, ada sesuatu yang terasa janggal dalam raut wajah wanita paruh baya itu. Begitupun dengan Karina, dua wanita ini seperti terlihat memakai topeng.

“Arya, gimana kondisi Jasmine??” Tanya Wulandari, suaranya bergetar.

Arya hanya menatap mereka datar. “Istriku masih belum sadarkan diri, Ibu gapain kesini?”

Hubungan Jasmine
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 33. Sakit!

    Feby menatap Maudy dengan prihatin. la melihat seberapa parahnya keadaan Maudy di hadapannya, “Kamu udah minum obat?” Tanyanya, sambil melangkah masuk ke dalam kamar. “Belum... Nanti kalau udah siangan, temani aku ke rumah sakit ya.” Pinta Maudy, ingin memeriksakan kondisi tubuhnya. “Iya... Kalau gitu kamu istirahat dulu ya, aku masak bubur buat kamu.” Ucap Feby, lalu menuntun Maudy masuk ke dalam kamar. Maudy mengangguk lemah, kemudian berbaring di ranjang lalu menutup mata, berusaha untuk tidur. la merasa sangat lelah. Feby keluar dari kamar Maudy dan menuju dapur. Ia menghidupkan kompor dan mulai memasak bubur untuk Maudy. Sambil memasak, Feby memikirkan apa yang terjadi pada sepupunya itu. la tahu Maudy adalah orang yang kuat dan tidak mudah menyerah. “Apa Maudy hamil ya?” Monolognya. Beberapa menit kemudian, Feby membawa semangkuk bubur ayam ke kamar Maudy. “Maudy, buburnya udah siap!” Bisik Feby, menepuk pelan bahu sepupunya yang tertidur. Maudy kemudian membuka matanya

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 32. Mual?

    “Maudy, Kakak pulang dulu ya, nanti kalau ada waktu Kakak bakal main ke sini lagi.” Jasmine berpamitan dengan Maudy, kemudian memeluk wanita itu.“lya Kak. Kakak jangan terlalu kecapean, apalagi baru pulang dari rumah sakit.” Maudy berusaha tersenyum, meskipun hatinya terasa sedikit teriris.“Kalau begitu kami pergi dulu.” Pamit Arya, berusaha bersikap biasa di depan Maudy.Mereka akhirnya meninggalkan apartemen Maudy, meninggalkan Maudy yang berdiri termenung di balik pintu. Rasa sesak di dadanya semakin terasa, ia memperhatikan punggung Arya dan Jasmine yang semakin menjauh.Maudy menghela napas panjang, mencoba menguatkan diri. Ia tahu, hubungannya dengan Arya begitu rumit, dan ia harus belajar untuk menerima kenyataan.“Aku gak boleh punya pikiran jahat, gimanapun Kak Jasmine lebih berhak atas Mas Arya!” Gumamnya menegaskan pada diri sendiri.Maudy kemudian menutup pintu, menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan debar jantungnya yang masih berpacu kencang. Pandangannya tertu

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 31. Berkunjung

    Maudy tengah bersantai di sofa. Ponselnya berdering, itu adalah pesan dari Jasmine. {Maudy, kakak mau main ke apartemen kamu, Sherlock dong...} Setelah membaca pesan tersebut, tubuh Maudy menegang, panik. Jantungnya berdebar kencang, tak beraturan. Mau apa Jasmine ke apartemennya? “Bukannya Kak Jasmine lagi kritis? Kenapa tiba-tiba mau main ke sini ya?” Monolognya, pikirannya berputar mencari jawaban. “Apa Kak Jasmine udah sembuh?” Gumamnya lagi, penasaran. Namun, rasa takut lebih menguasai. Ia takut Jasmine akan mengetahui kenyataan jika ia adalah istri simpanan Arya. Maudy mencoba mengabaikan rasa penasaran dan takutnya. Ia bangkit dari sofa dan berlari menuju kamar. Matanya tertuju pada foto pernikahannya dengan Arya yang terpajang di atas nakas. Foto itu diambil di apartemen Maudy, saat mereka berdua melangsungkan pernikahan secara sederhana. “Lebih baik aku sembunyikan ini dulu, walaupun di dalam kamar, tapi siapa tau kak Jasmine ingin masuk.” Dengan tangan gem

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 30. Bahagiakan

    Pukul 06.30 wib,Arya melangkah masuk ke ruangan Jasmine. Ingin memastikan keadaan istrinya itu setelah ia tinggal semalaman. Dan apakah ibu mertua dan adik iparnya masih di sana atau tidak?Saat membuka pintu, Arya seketika tertegun. la mendapati Jasmine tengah duduk di sofa, dengan banyak makanan di piring. Wanita itu terlihat sehat, bahkan nafsu makannya juga kembali. Wajah Jasmine yang pucat, kini terlihat lebih segar, seolah-olah penyakitnya telah sirna. Tapi bagaimana bisa? Bukankah istrinya ini bisa dibilang sedang sekarat?Arya kembali teringat dengan ucapan dokter. Dokter mengatakan jika Jasmine akan membutuhkan waktu lama untuk pulih, bahkan mungkin akan mengalami beberapa komplikasi. Namun, di hadapannya saat ini, Jasmine terlihat begitu sehat dan nafsu makan yang begitu baik.Sedang Jasmine yang menyadari ada orang yang masuk ke ruang rawatnya menoleh. Senyumnya terbit saat melihat Arya berdiri termenung di dekat pintu.“Mas...” panggilnya, lembut. “Ayo masuk, Mas. Kok dia

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 29. Mulai Merasakan

    Satu jam berlalu, Rasa sesak di dada Arya tak kunjung mereda. la masih terduduk di samping ranjang Jasmine, tangannya menggenggam erat tangan istrinya yang dingin. Sesekali ia mendekatkan wajahnya ke wajah Jasmine, berharap dapat merasakan sedikit hembusan napas dari bibir pucat istrinya. Tiba-tiba, ketukan pelan terdengar dari balik pintu ruangan. Arya tersentak, matanya terarah ke pintu. la kemudian meraih selimut yang tergeletak di kursi, menutupi tubuh Jasmine dengan lembut sebelum melangkah menuju pintu. Saat pintu terbuka, sosok Wulandari, ibu kandung Jasmine, dan Karina, adik iparnya, berdiri di ambang pintu. Wajah Wulandari tampak panik, namun entah kenapa, ada sesuatu yang terasa janggal dalam raut wajah wanita paruh baya itu. Begitupun dengan Karina, dua wanita ini seperti terlihat memakai topeng. “Arya, gimana kondisi Jasmine??” Tanya Wulandari, suaranya bergetar. Arya hanya menatap mereka datar. “Istriku masih belum sadarkan diri, Ibu gapain kesini?” Hubungan Jasmine

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 28. Kenyataan Pahit

    Keesokan harinya...Maudy merasa perutnya tiba-tiba mual. Ia langsung berlari ke kamar mandi, tubuhnya gemetar. Ia berjongkok di depan toilet. Rasa mual itu semakin kuat, ia muntah dengan hebat, seolah ingin mengeluarkan semua isi perutnya.Maudy terduduk Iemas di lantai kamar mandi, tangannya masih memegangi toilet. Ia merasa lelah.“Kenapa aku mual banget, ya? Padahal tubuhku gak panas.”“Aku mandi aja kali ya, biar segeran.”Di bawah shower, air hangat membasahi tubuhnya. Maudy mengucek mata, berharap dapat menghilangkan rasa lelah dan pusingnya. Ia merasakan air hangat menenangkan otot-otot yang tegang.Setelah beberapa saat, Maudy merasa lebih segar. Ia keluar dari kamar mandi, tubuhnya terasa lebih ringan.Maudy kemudian mengambil sejadah dan menggelarnya di atas karpet, lalu mengambil mukena dari lemari. Ia mengenakan mukena itu dengan perlahan, merasakan kainnya yang lembut menyentuh kulitnya.Selesai sholat, Maudy berjalan menuju dapur. la ingin membuat secangkir coklat hanga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status