Share

Bab 21 Cemburu

Malam hari itu, Bayu duduk di Warkop Asep. Dia berpikir keras sambil menghirup kopinya perlahan.

“Lusa, aku harus memberikan kabar tentang Kasus Paman kepada Pak Burhan. Apa yang harus aku lakukan?” Pikir Bayu sakit kepala.

“Kalau Kasus Paman aku serahkan kepada Pak Burhan begitu saja, Mungkin, Paman akan langsung ditangkap. Kalau penangkapan Paman dilakukan di rumahnya, masyarakat akan heboh dan Bibi mungkin akan sangat malu. Yang terburuk, bila Paman tidak terbukti melakukan perbuatannya, mungkin aku akan menjadi sasaran dendam Paman.” Bayu merenung.

Tiba-tiba, ponsel Bayu bergetar di sakunya. Bayu melihat ke layar ponselnya untuk mengetahui siapa yang meneleponnya.

“Nomor siapa ini?” Pikir Bayu dengan heran. Dia tidak pernah memberikan nomornya kepada orang yang tidak dia kenal sebelumnya.

“Halo, Bayu disini. Dengan siapa saya berbicara?” Tanya Bayu kepada penelepon.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status