Share

Bab 14

"Ngapain lo di sini?" sinis Zain.

"Maksudnya?" Joan mengangkat kedua alisnya. 

"Gue tanya ngapain lo ke warung butut ini?" sentak Zain kasar. Membuat Joan bertambah bingung.

"Hah?"

Plak!

Resti tiba-tiba datang. Ia langsung menjitak belakang kepala Zain seenak jidat. Kala Zain menengok ke belakang, Resti menatapnya penuh kobaran api.

"Aduh!" ringis Zain seraya menjamah kepalanya yang tadi kena pukul Resti.

"Apa-apaan kamu Pri? Ngatain warung sendiri butut?" protes Resti.

Perasaan Resti semakin janggal kala melihat tingkah Prita yang semakin hari semakin aneh. Resti menelisik tubuh Prita dari bawah ke atas. Resti melihat dengan lekat. Kemudian mengembuskan napas berat kala tersadar wajah Prita tetaplah wajah Prita.

Zain baru sadar ia sudah bukan lagi Zain. Ia adalah seorang gadis. 

"Haha. Bercanda, Bu." Tawa Zain dengan tangan menggaruk lehernya.

"Nih, pempeknya. Silakan di nikmati ya, Tuan mu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status