Share

Bab 53

Anak-anak Parpati berkumpul di ruangan di mana Tuan Varos di rawat.

Joan sang cucu duduk di sebelah Tuan Varos. Memegang tangan beliau dengan penuh kelembutan.

Secara gontai Tuan Varos membuka kelopak matanya.

"Kakek sudah sadar?" Sebuah senyum terukir dari sudut bibir Joan kala melihat Tuan Varos siuman.

"Kek, ini Joan? Gimana keadaan kakek? Apa yang kakek rasakan?" tanya Joan beranak-pinak.

"Aku baik-baik saja cucuku." Bibir Tuan Varos bergetar lirih.

"Mereka teman-temanku, apa kakek ingat?" tanya Joan untuk sekedar memastikan ingatan beliau, sebab Tuan Varos sudah beranjak usia, bisa saja pikun.

"Aku ingat, aku masih sadar belum mati." Tuan Varos tertawa.

"Ada yang kurang satu," kata Tuan Varos melihat teman-teman Joan yang sedang berdiri berjejeran.

"Di mana Zain?" Akhirnya Tuan Varos meningkat nama itu. Tentu saja karena dulu mereka sangat dekat, sering main catur bersama.

Mereka saling memandang satu sama la

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status