Share

Bab 24 : Mereka Memanggilku Nayara

Lelaki itu memanggil perempuan itu dengan nama indah. Lalu sakit di kepalaku menghilang. Bapak dan Ibu tampak panik melihatku.

“Kamu kenapa, Nayara?” tanya Bapak khawatir.

“Kepalaku sakit, Pak.” jawabku sambil menahan sakit di kepalaku.

“Mungkin ini yang dikatakan dokter, Pak. Katanya jika ada gejala sakit kepala itu tandanya ingatannya akan kembali,” ucap ibu pada bapak.

Bapak itu tampak tenang mendengarnya. Rumah itu tampak sederhana tapi ukurannya terlalu besar untuk rumah-rumah di pedasaan. Tapi pantas bapak mendapatkan semua itu, dia memiliki ladang pertanian yang luas yang memperkerjakan orang-orang desa untuk mengurus ladang pertaniannya. Kemarin kulihat orang-orang desa sangat menghormati bapak dan ibu.

Ibu memegang tanganku.

“Nayara,” panggil ibu dengan lembut.

“Iya, bu.” jawabku. Bagaimana pun aku harus menganggapnya sebagai ibuku. Dan lelaki tua itu juga aku harus menganggapnya sebagai ayahku. Aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status