Share

BAB 11

Sudah 3 hari dia tak terlihat keluar kamar. Hanya Antony yang selalu terlihat keluar masuk kamarnya. Aku sendiri hanya bisa melihat betapa sibuknya Antony tanpa bisa membantu apapun. Beberapa kali bertanya bagaimana keaadan suamiku tanpa mendekatinya. Katanya tuan muda sudah lumayan pulih. Aku bersyukur dan sedikit lega. Setidaknya dia baik-baik saja. 

"Nona,apa anda sedang sibuk?" Tanya Antony pagi ini saat aku tengah menyiapkan bekal di dapur.

"Bisa iya dan bisa juga tidak. Ada apa?" Jawabku balik bertanya.

"Bisakah anda membujuk tuan muda agar memeriksakan diri di rumah sakit."

"Antony, bukankah kamu tahu kalau tuan mudamu begitu membenciku?" 

"Aku mohon nona. Tuan muda sangat keras kepala. Sedangkan luka sabetannya cukup serius."

"Luka sabetan? Maksud kamu luka sabetan pedang?"

"Ah tidak. Aku kelepasan." Lirihnya menangkupkan tangan di wajah letihnya.

"Antony,aku tidak akan membujuk tuanmu jika kamu tidak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status