Share

Bab 56

“Sha!” tepukan pada bahu mengagetkanku. Mizan masih mematung dan kini dia mengulurkan buket bunga padaku.

“Apa ini, Zan?”

“Ucapan selamat dariku, Sha. Kamu keren. Tak banyak perempuan tangguh seperti kamu.” Dia tersenyum dan entah kenapa, hatiku malah teringat pada Genta.

“Thanks.” Aku menerima buket bunga itu. Di setiap kelulusan sudah lazim memberikan buket bunga sebagai ucapan. Bunga yang dia belikan adalah bunga tulip orange. Di mana melambangkan kehangatan, kegembiraan dan lambang sebuah keberuntungan.

"Wish me luck!" tukasnya lagi sambil tersenyum.

"Mee too." Aku menimpali dann mengangguk.

Setelah saling mengucapkan selamat, acara pun bubar. Ayah Dirga dan Ibu seperti biasa mengajak kami merayakannya dengan makan di luar. Tak ada lagi pembahasan mau kuliah di mana? Hanya membahas masalah tempat tinggal dan lainnya. Jelas nilaiku yang di atas rata-rata menjadi golden ticket untuk masuk ke kampus yang masih satu grup dengan SMP dan SMA-ku ini.

Idawati yang mendapati peringka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status