Share

Bab 2

last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-10 10:02:52

"Lepasin Om! Aku bakal teriak biar semua orang merhatiin Om! LEPAS!" Dalam gendongan Bima, maaf tapi lebih tepatnya seperti memanggul beras, Laras berada dibahu Bima.

Setelah sampai mobil, Bima menaruh Laras perlahan di kursi depan sebelah kemudi kemudian menutup pintu dan beralih kekursi kemudi agar segera keluar meninggalkan hotel.

"Dimana alamat rumahmu, Saya antar!" Bima melirik sekilas kearas Laras sedangkan Si Gadis sedang menggumam tak jelas, misuh-misuh atas perlakuan Bima kepadanya.

"Laras, cepat waktu Saya gak banyak." Tak juga menyebutkan alamat rumahnya Bima terpancing emosi.

Sudah lama tidak berurusan dengan makhluk yang bernama Perempuan membuat kesabaran Bima setipis tissue.

Akhirnya Laras memberikan alamatnya dan kini Mereka sudah sampai didepan pintu pagar berwarna hitam dengan dinding didominasi warna putih.

"Loh, Om mau ngapain?" Laras melihat Bima membuka pintu mobil dan memintanya keluar.

"Saya antar Kamu ke dalam. Orang Tua Kamu ada di rumah?"

"Loh, kok begitu! E, tunggu, Om mau ngomong apa sama Papa dan Mama? Om mau ngelaporin kalau Aku sudah putus sama Alex atau mau ngomong soao semalam Aku nginep sama Om dihotel?"

Sungguh, berurusan dengan betina adalah hal yang paling Bima hindari karena ini, RIBET!

"Laras, Saya harus ke kantor, jadi ayo segera masuk biar semuanya cepet beres."

Melihat Laras melenggang santai kekuar mobil entah apa yang sedang dipikirkan Perempuan yang kini Ia buntuti saat akan bertamu ke rumah yang mungkin akan ada kejutan setelahnya.

"Laras!"

"Mama. Ada Papa gak?"

Laras celingak celinguk setelah mencium tangan Mamanya.

Sementara Bima berdiri disamping Laras tentu saja membuat Mama Lana mengernyitkan dahi, menatap penuh tanya, Siapa Pria matang disebelah putrinya yang semalam tak pulang.

Tentu sebagai seorang Ibu, pikiran Mama Lana sudah terkontaminasi ada hubungan apa Putrinya dengan Pria Matang hingga semalam Laras tak pulang ke rumah.

Belum reda segala kebingungan Mama Lana, tiba-tiba suara deheman dari arah dalam seketika membuat semua yang ada membeku tak terkecuali Bima.

Sebagai seorang Pria matang dan dewasa, Bima mengucapkan salam lebih dahulu.

"Selamat pagi, perkenalkan Saya Bima." Bima mengulurkan tangan hendak menyalami kedua orang tua Laras yang kini memperhatikan dirinya.

"Selamat pagi, Mas, eh maksud Saya Pak Bima." Jika bukan karena mata Papa Rasyid memberi kode pada Mama Lana yang tiba-tiba memanggil Mas pada Pria yang Ia yakini usianya tak jauh beda dengan dirinya.

"Ada keperluan apa Pak Bima kesini? Mengapa Laras bisa pulang bersama Anda? Dan Kamu Laras kenapa semalam tidak pulang?"

Telak!

Sekali menepuk dua orang kena mental oleh Papa Rasyid.

"Pa, ajak masuk dulu Tamu Kita, Laras, Pak Bima ayo masuk." Mama Lana menyentuh lembut jemari Papa Rasyid. Tahu betul Suaminya audah mode senggol bacok Mama Lana memilih membawa semuanya masuk ke dalam rumah agar tak menjadi konsumsi publik.

Suasana dalam ruang tamu rumah Laras seketika bagai bom waktu, hening dan siap meledak sewaktu-waktu.

"Begini, Pak Bima, tolong jelaskan kepada Saya bagaimana Putri Saya Laras bisa bersama Bapak dan Laras tolong jelaskan kepada Papa kenapa semalam Kamu tidak pulang?" Bima bisa melihat jelas, amarah yang tertahan namun masih mampu menguasai diri dan jelas sekali sorot tajam mata Pak Rasyid, Papa Laras mengarah kepadanya.

"Begini Pak Rasyid, Saya memang semalam membawa Laras bersama Saya,"

Terlihat rahang Pak Rasyid mengeras, entah sudah seperti apa spekulasi dikepalanya, yang Bima yakin dengan pasti, semua ini akan berakhir tidak sesederhana yang terlihat.

Masih mengatur kata-katanya, Bima meneruwkan kalimatnya yang terjeda,"Kami-"

"Semalam Aku menginap di hotel drngan Om Bima Pa!" Laras menjawab tuntas dan tentu saja kini sorot tajam itu mengarah padanya.

"Kalian," Wajah Pak Rasyid mengeras, suaranya bergetar, semua pikiran buruk menjadi satu dalam benaknya. Anak Gadisnya bermalam dengan Pria Dewasa dan di hotel!

"Tapi, Kami tidak melakukan apa yang Pak Rasyid pikirkan. Saya hanya membawa Laras yang saat itu, Ma, buk Pak."

"Laras! Sejak kapan Kamu mabuk-mabukan! Astaga Laras! Selama ini apa kurang cukup Papa nasehati Kamu! Jangan bergaul dengan Pria seperti Alex Bajingan itu! Sekarang Kamu datang dan bermalam dengan Dia! Laras, Papa gak ngerti bagaimana cara berpikir Kamu!"

"Pa, jangan emosi, inget jantung Papa." Mama Lana mengusap pelan Papa Rasyid menenangkan Suaminya yang sudah naik pitam.

Tentu saja Bima, mendengar cacian Rayid keoada Alex putranya merasa tertohok. Apakah Ia sudah lalai menjaga Alex selama ini?

Bima akui bahwa kesibukannya mengurus Perusahaan di dalam dan luar negeri membuatnya memang hanya melimpahi Alex dengan materi berlebih.

Tetapi Bima tetap tidak membenarkan bahwa Alex putranya rupanya menyalah gunakan kepercayaan dan materi berlimpah yang Ia berikan untuk berfoya-foya dan menuruti kesenangannya dengan merusak perempuan. Sungguh hati Bima remuk mendengar bagaimana Putranya dinilai seburuk itu oleh orang lain.

"Pak Rasyid, maaf Saya menempatkan Laras dalam posisi ini. Sebetulnya semalam itu Saya hanya ingin menyelamatkan Laras, karena Laras di Club sendirian. Dan Saya juga sebagai orang tua memohon maaf atas kelakuan Outra Saya yang menyakiti Laras."

Dahi Pak Rasyid mengernyit, tatapan penuh selidik dan segudang tanya Rasyid layangkan pada Bima yang mengutarakan hal membingungkan.

"Maksud Anda?"

"Benar Pak, Saya adalah orang tua dari Alex. Laras berhubungan dengan Putra Saya."

"Sudah selesai Om! Aku bukan lagi pacar Alex! Alex Si Bajingan audah tidur dengan Sahabat Aku Bella, dan kemarin Aku memergokinya dan Kita sudah selesai!"

Bagai palu godam yang menghantam keoala Rasyid. APA!

Putrinya Laras barusaha diselingkuhi dengan Pria berengsek dan yang menolongnya adalah dari Ayahnya Pria tersebut namun semalam Laras tak pulang.

Astaga Tuhan! Bagaimana pikiranku hafus merespon! Laras!

"Pak Rasyid tenang saja, Saya akan bertanggung jawab." Bima sendiri merutuki kata-katanya yang begitu saja keluar dari mulutnya.

"Maksudnya gimana Om?"

"Laras!"

Laras mengulum bibirnya tak lanjut bertanya karena Ia sudah paham betul saat ini Papanya benar-benar sedang marah.

"Tanggung jawab? Apa pantas sebagai Orang Tua dari putra yang telah menyakiti anak Saya Pak Bima mengatakan itu." Bukan lagi antara seorang Ayah namun kini tatapan menghakimi Rasyid selayaknya seorang Pria yang sedang menantang kepada Bima.

"Saya tahu, anak Bapak dan Putra Saya sudah dua tahun berpacaran, maka dari itu, Saya akan bertanggung jawab kepada Laras."

Kini sorot mata Pak Rasyid memicing pada Laras, "Kamu selama berpacaran dengan Si Brengsek tidak macam-macam kan?" Detik waktu terasa berhenti jawaban Laras sesungguhnya bagai dentum genderang yang siap meledak dalam jantung Pak Rasyid.

"Maksud Papa apa? Om Bima! Om pikir Aku serendah itu!" Laras jelas tak terima dengan tuduhan dan tatapan selidik kedua Pria dewasa dihadapannya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • KAMU SELINGKUH? KUNIKAHI PAPAMU!   Bab 22

    Suasana di Mansion Opa Arman saat makan malam bersama Bian dan Jefri terasa hangat dan menyenangkan, dulu Bian jarang sekaki mau pulang, seringnya menghabiskan waktu di apartemennya. Kini kehadiran Jefri ditengah keduanya membuat semakin dekat saja hubungan diantara Mereka. Opa Arman begitu bersyukur, akhirnya rumah yang memang seharusnya menjadi tempat Mereka pulang kini kembali berfungsi dengan sebenar-benarnya."Kalian berdua besok jangan kemana-mana." Opa Arman meneruskan suapan terakhir dari piringnya dan tandas tak bersisa."Memang ada acara apa Opa?""Iya Om, Jefri gak ada acara kemana-mana kok, orang yang mau diajak juga nolak terus.""Si Om kenapa jadi Cupis gini sih!""Ada aja istilahmu Bi, apa itu?""Curhat tipis-tipis!"Opa Arman menggelengkan kepalanya dengan ringan, melihat Bian memang selalu saja ada tingkah polahnya."Sudah pokoknya Kalian besok malam gak usah ada acara lain, Opa sudah booking Kalian berdua ikut Opa!""Duh berasa cowok apose Kita!""Bi, jangan suka bec

  • KAMU SELINGKUH? KUNIKAHI PAPAMU!   Bab 21

    Langkah Bima terasa lebih ringan. Mendaoat dukungan dari kekuarga barunya, Bima merasa ada jalan keluar untuk mengurai satu per satu persoalan Alex.Sebelum ke kantor, Bima sengaja ke Rumah Sakit dulu, untuk melihat kondisi Alex dan Bella hari ini.Sesampai di rumah sakit, Bima bergegas menuju ruang rawat Alex, namun saat akan masuk ke dalam ruangan Alex Bima melihat dari celah pintu yang sedikit terbuka mendengar bahwa Bella yang duduk di kurai roda sedang bertatap tegang dengan Alex yang masih berada di atas brangkar.Bima menahan diri tidak masuk, ingin tahu apa yang Alex dan Bella bicarakan."Gugurkan!"DEG!Hati Bima mencelos. Bukan. Betul itu suara Alex? Bima masih menolak percaya indera pendengarannya yang menangkap kata-kata keji itu.Terlalu naif memang hati seorang orang tua yang selalu berpikir anak Mereka adalah anak baik. Namun Bima sadar, saat ini adalah kenyataan bukan imajinasinya."Lex, tapi dia ada karena kesalahan Kita, dia gal salah apa-apa," suara parau Bella, ses

  • KAMU SELINGKUH? KUNIKAHI PAPAMU!   Bab 20

    "Menurut Papa, tidak apa-apa jika acara resepsi Kalian ditunda dulu, bagaimanapun Kamu harus merawat putramu dulu Bim." Semalam, Bima mengajak Laras, pulang. Bukan kerumahnya namun kembali ke rumah Papa Rasyid dan Mama Lana, kedua orang tua Laras.Bagaimanapun saat ini kedua orang tua Laras adalah Ayah dan Ibu Mertuanya juga. Bima menceritakan semua yang terjadi pada Alex.Dan sebagai orang tua, Papa Rasyid dan Mama Lana mengambil jalan tengah dan memberikan pendapatnya."Bim, yang sabar. Sebagai orang tua memang banyak sekali hal yang terkadang membuat Kita mengusap dada, dan terkadang Kita hilang sabar dalam menghadapi anak, namun begitu Mereka adalah tetap anak Kita. Saat ada kesalahan dan kekeliruan Mereka maka Kita sebagai orang tualah yang harus menasehati dan memberikan solusi secara bijaksana." Mama Lana bisa melihat, raut wajah menantunya yang lelah dan sedang banyak pikiran, apalagi tak mudah bagi Bima yang kini menghadapi dua persoalan serius soal Alex, Kecelakaan dan Ada

  • KAMU SELINGKUH? KUNIKAHI PAPAMU!   Bab 19

    Langkah Bima dan Laras berjalan cepat menyusuri lorong Rumah Sakit tempat dimana Alex dirawat.Bima diberi kabar oleh pihak Rumah Sakit bahwa kondisi Alex yang baru saja kembali siuman setelah diberi obat penenang mendadak histeris saat dijenguk oleh seseorang."Lex," Bima dan Laras masuk bersamaan tepat saat melihat Bella sudah tersungkur dilantai sedangkan Alex berada tak jauh dari lantai juga sudah tergeletak dan selang infus lepas membuat darah di tangannya bercucuran.Tanpa aba-aba Laras menuju nursery room memanggil perawat mengatakan bahwa pasien atas nama Alex butuh tindakan.Sementara Bima segera membantu Alex yang masih kesulitan berjalan, kaki Alex masih dipasang gips dan tentu saja membuat Alex susah bergerak bebas.Bima tak bertanya mengapa Alex maupun Bella kini berada di lantai."Kamu, berdarah?" Belum selesai otaknya mencerna kondisi Alex, kini dihadapannya Bima dikejutkan oleh Bella yang berdarah disekitar pahanya dan mengalir hingga betis."Maaf, Pak Alex, Kami akan

  • KAMU SELINGKUH? KUNIKAHI PAPAMU!   Bab 18

    Bima meraih ponselnya cepat, berbicara singkat di telepon dengan orang yang memberi kabar.Raut wajah santai Bima kini berubah seketika selepas menerima telpon, "Ada apa Om?""Saya harus ke Rumah Sakit sekarang. Alex kecelakaan." Bima dan Laras berpamitan dengan Papa Rasyid dan Mama Lana setelahnya segera berangkat menuju Rumah Sakit dimana Alex kini terbaring.Sampai di Rumah Sakit, bergegas Bima dan Laras menemui Dokter yang menangani Alex, beruntung Alex selamat namun luka-luka di kaki Alex butuh perawatan ekstra."Tapi bisa sembuh seperti sedia kala kan Dok?" Wajah khawatir Bima seakan separuh jiwanya ikut merasakan sakit yang kini Alex derita."Tentu bisa Pak Bima. Hanya saja butuh waktu dan perawatan intens. Akan ada terapi yang akan Kami berukan kepada Pasien setelah rawat inap selesai. Agar kondisi kaki Pasien bisa kembali beraktivitas seperti sediakala. Namun untuk saat ini, Kami sudah melakukan operasi dan pemasangan pen agar Pasien bisa perlahan sembuh meski dibantu dengan

  • KAMU SELINGKUH? KUNIKAHI PAPAMU!   Bab 17

    Disini, di kantor WO terkemuka, Laras dan Bima serta Papa Rasyid dan Mama Lana, memilih konsep pernikahan yang diinginkan."Kamu maunya gimana Ras?"Laras menjelaskan keinginannya dihadaoan seorang WO yang diminta khusus melayani permintaan dan keinginan calon pengantin dihadapannya."Oke, Kami akan coba buat konsepnya seperti apa, besok, Mbak Laras dan Pak Bima bisa melihat dan memilih, konsep mana yang mau digunakan untuk resepsinya. Untuk gedung mau Kami yang carikan sekalian atau sudah ada referensi?""Kami akan coba cari dulu Mbak,"Kali ini Laras memang banyak ambil suara, karena kalau tanya Bima jawabnya terserah Laras mau seperti apa, Bima sih ikut saja.Setelah selesai urusan dengan WO, Laras dan lainnya menuju salah satu gedung yang biasa dipakai untuk acara resepsi pernikahan. Mama Lana menyarankan di hotel saja agar mudah, sedangkan Papa Rasyid mengatakan pakai gedung saja agar lebih leluasa, Bima sih terserah, sedangkan Laras, tahu mau seperti apa?"Serius Kamu mau resepsi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status