Share

Bab 6

last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-11 11:36:49

"Oh, Malam Pertama ya? Tadinya Saya gak kepikiran sih, tapi kalau Kamu mau ayo aja! Mau sekarang? Saya sih siap-siap aja!" Sengaja Bima menantang Laras, penasaran juga dengan reaksi Wanita yang pernah dua tahun menjadi Pacar Putranya.

"Eits, Om jangan ngaco! Kita ini nikahnya aja dadakan! Ngalahin tahu bulet! Saya gak cinta sama Om! Mana bisa skidipappap kalo gak cinta! Saya pokoknya gak mau!" Laras menyilangkan kedua tangannya didepan wajah.

Tok!Tok!Tok!

Suara ketukan terdengar di depan pintu kamar, "Tuan, makan malamnya sudah siap, dan dibawah juga ada Tuan Muda."

"Iya Bi, nanti Kami akan turun." Suara Bima lantang terdengar dan Bibi pun kembali meninggalkan area lantai kamar Bima.

"Ayo, Kita makan malam dulu."

"Apa ada Lex?" Laras menahan rangan Bima.

"Ups sorry," Laras melepaskan cekalan rangannya dilengan Bima.

"Mau pegang mana aja, hak Kamu, Kita sudah halal. Sepertinya begitu, kenapa? Kangen sama Alex!"

"Jijay yang ada! Ngapain sih tuh anak pulang segala!"

"Kamu lucu! Ini kan rumahnya juga! Lagi pula sekarang Kamu Ibunya Alex!"

"Apes banget punya anak modelan dajjal begitu!"

Bima membuka pintu kamar, tersenyum. Masih berusaha mencerna bagaimana perangai Laras sebenarnya.

Sedangkan di bawah, Alex dengan wajah gusar dan tak sabar apa benar yang dikatakan pegawai rumah bahwa Papanya memang membawa Laras dan keduanya sudah resmi menikah.

"Alex," Suara tenang Bima membuat Alex segera menghampiri dan terkejutlah dirinya benar bahwa Laras berada disisi Papanya dan apa! Laras menggandeng lengan Bima!

Sejujurnya Bima terkejut, jangankan Bima, Laras saja baru sadar tangannya enteng merangkul Bima. Tapi ya sudahlah, tih dihadapan Alex Laras harus strong kan! Ingat sekarang Ia adalah Istri Bima! IBU sambung Alex!

"Papa! Papa gak lagi drama kan?"

"Laras! Sadar gak dia Papaku!"

Suara Alex memenuhi ruangan, hingga pegawai yang akan melayani Mereka dimeja makan terkejut dengan suara Alex.

"Duduk, kalau Kamu tidak duduk lebih baik pergi dan tenangkan dirimu, Kita tidak bisa bicara jika Kamu seperti ini." Suara bariton itu tenang meski nada penuh penekanan jelas tersirat dalam setiap kata dan tatapan Bima.

Alex terpaksa mengikuti perintah Bima. Meski dadanya bergemuruh, Alex duduk, sorot matanya tak lepas memperhatikan Bima dan Laras yang kini duduk bersisian di meja makan.

"Mau makan apa Mas?"

Belum tenang gusar dihati Alex, suara lembut yang biasa menyapanya kini memanggil mesra pada Papanya dan itu benar, Suara Laras, Apa! Laras memanggil Papanya Mas!

"Sudah cukup, segini saja." Bima tersenyum menerima semua lauk pauk yang disendokkan Laras dalam piringnya dan mengucapkan terima kasih sambil tersenyum.

Brak!

Sendok dan Garpu dilettan Alex dengan kasar di meja makan.

Alex panas!

Ya, Panas hatinya!

"Kalian apa-apaan sekarang! Gak malu! Papa, Laras itu pacarku! Kenapa Papa nikahi Dia!" Suara keras dan lantang tak ketinggalan sorot tajam menghakimi Alex tujukan pada Bima, Papanya.

Meski selama inj, Alex sering bersebrangan dengan Bima namun baru kali ini Alex berani meninggikan suaranya dihadapan Bima.

"Duduk, atau keluar!" Darah Bima mendidih.

Belum pernah Bima membentak Alex semenyebalkan apapun Alex biasanya Bima hanya diam.

"Kalian berdua mau teriak, dan ribut terus atau lanjut makan!" Laras menatap silih berganti antara keduanya.

Dalam diam, ketiganya duduk diatas kursi meja makan. Tak ada yang berbicara hanya suara denting sendok dan garpu bersahutan seolah tahu akan ada badai setelahnya.

"Papa dan Laras sudah menikah."

Kini semua fakta itu buka lagi katanya, langsung Alex dengar dari bibir Papanya, Bima.

"Kenapa?" Pandangan Bima bergantian menatap Bima dan Laras.

Bima masih terdiam. Entah kalimat apa yang harus ia rangkai agar dapat diterima oleh Alex sebagai alasan.

"Karena Kamu!"

Bima menatap Laras, disaat yang sama Laras sedang menatap tajam pada Alex dan begitupun sebaliknya.

"Mengapa Aku cemburu? Tidak! Dia lebih cocok sebagai anakku! Bima! Apa yang telah Kamu lakukan! Laras Istrimu sekarang!" Gejolak hati Bima seakan menambah gelisah dan membuatnya semakin serba salah.

"Ini semua salah paham Ras, Aku gak cinta sama Bella! Aku cintanya sama Kamu!" Alex dengan tatapan nanar mencoba meyakinkan Laras.

"Bukan cinta namanya kalau hanya untuk skidippappap Lex! Kamu dan Bella sudah tidur dibelakangku! Dan Aku dengan bodohnya selama ini menganggap hubungan Kita baik-baik saja padahal Kamu selingkuh Lex! Cinta itu pengorbanan! Cinta itu kesabaran! Dan Kamu gak mau sabar dan berkorban cuma nurutin nafsu aja!" Laras mengekuarkan unek-uneknya, kekesalannya, ingatan akan Alex yang tidur dengan Bella betapa semuanya sudah cukup bagi Laras untuk menyudahi hubungannya dengan Alex meski sudah berjalan dua tahun.

"Aku digoda Ras! Aku ini Laki-Laki normal! Selama sama Kamu, Kami gak mau kasih! Jadi,"

"Apa? Kamu mau membensrkan perbuatan Zina Kamu? Begitu! Aku gak akan nyesel putus dan nikah sama Om Bima, daripada cuma jadi bahan coba-coba Kamu Lex!"

"Dan Satu lagi, oanggil Aku Mommy! Gak sopan Kamu panggil Ibu Sambung Kamu pakai nama!" Laras meninggalkan meja makan, entah meski Ia sendiri malas harus kembali ke kamar Bima tapi itu adalah tempat teraman agar Alex tak mengerjanya.

"Alex,"

"See, Papa lihat! Sekarang Laras benci sama Aku! Dan Papa adalah orang yang paling Aku benci sekarang!"

"Silahkan kalau Kamu mau benci Papa Lex tapi Kamu memang sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi dengan Laras, dan Kamu harua tanggung jawab sama Bella karena Kamu audah ngerusak dia!"

"Papa gak usah urus utusanku," Alex pergi meninggalkan meja makan, entah kemana yang jelas segera meraih kunci mobilnya dan keluar dari rumah.

Bima mengusah wajahnya kasar. Helaan nafas berat dan pikiran yang sembraut menjejal dalam kepala Bima.

Sedangkan Laras di dalam kamar Bima, melepaskan segala amarah dan kesalnya memukul bantal dan guling di atas ranjang besar milik Bima.

"Alex brengsek! Mesum! Dasar Penjahat Kelamin! Laki-laki semua sama aja! Gak dikasih malaj nyamber ikan tetangga! BELLA! Lu juga musuh dalam selimut! Rugi Gue selama ini anggap Lu sahabat! Gue percaya sama Lu tapi Lu bisa-bisanua tidur sama Alex! Dua-dua sama aja! BRENGSEK!"

Laras terus memaki, mengacak-ngacak bantal dan guling hingga tak sadar salah satu bantal yang dilemparnya mengenai Bima bertepatan Bima masuk ke kamar.

"Maaf Om," Laras baru sadar bantal yang terlempar mengenai wajah Bima.

Bima tak menyangka kebar-baran Laras kini membuat kamarnya yang selalu rapi dan tersusun kini bagai kejatuhan sukoi, berantakan dan jangan lupakan guling dan bantal sudah rusak hingga isi di dalamnya berhamburan.

"Laras! Huacim!" Bima bersin, sambil meredam amarahnya. Entah, bagaimana kelanjutan rumah tangganya bersama Laras ke depannya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • KAMU SELINGKUH? KUNIKAHI PAPAMU!   Bab 22

    Suasana di Mansion Opa Arman saat makan malam bersama Bian dan Jefri terasa hangat dan menyenangkan, dulu Bian jarang sekaki mau pulang, seringnya menghabiskan waktu di apartemennya. Kini kehadiran Jefri ditengah keduanya membuat semakin dekat saja hubungan diantara Mereka. Opa Arman begitu bersyukur, akhirnya rumah yang memang seharusnya menjadi tempat Mereka pulang kini kembali berfungsi dengan sebenar-benarnya."Kalian berdua besok jangan kemana-mana." Opa Arman meneruskan suapan terakhir dari piringnya dan tandas tak bersisa."Memang ada acara apa Opa?""Iya Om, Jefri gak ada acara kemana-mana kok, orang yang mau diajak juga nolak terus.""Si Om kenapa jadi Cupis gini sih!""Ada aja istilahmu Bi, apa itu?""Curhat tipis-tipis!"Opa Arman menggelengkan kepalanya dengan ringan, melihat Bian memang selalu saja ada tingkah polahnya."Sudah pokoknya Kalian besok malam gak usah ada acara lain, Opa sudah booking Kalian berdua ikut Opa!""Duh berasa cowok apose Kita!""Bi, jangan suka bec

  • KAMU SELINGKUH? KUNIKAHI PAPAMU!   Bab 21

    Langkah Bima terasa lebih ringan. Mendaoat dukungan dari kekuarga barunya, Bima merasa ada jalan keluar untuk mengurai satu per satu persoalan Alex.Sebelum ke kantor, Bima sengaja ke Rumah Sakit dulu, untuk melihat kondisi Alex dan Bella hari ini.Sesampai di rumah sakit, Bima bergegas menuju ruang rawat Alex, namun saat akan masuk ke dalam ruangan Alex Bima melihat dari celah pintu yang sedikit terbuka mendengar bahwa Bella yang duduk di kurai roda sedang bertatap tegang dengan Alex yang masih berada di atas brangkar.Bima menahan diri tidak masuk, ingin tahu apa yang Alex dan Bella bicarakan."Gugurkan!"DEG!Hati Bima mencelos. Bukan. Betul itu suara Alex? Bima masih menolak percaya indera pendengarannya yang menangkap kata-kata keji itu.Terlalu naif memang hati seorang orang tua yang selalu berpikir anak Mereka adalah anak baik. Namun Bima sadar, saat ini adalah kenyataan bukan imajinasinya."Lex, tapi dia ada karena kesalahan Kita, dia gal salah apa-apa," suara parau Bella, ses

  • KAMU SELINGKUH? KUNIKAHI PAPAMU!   Bab 20

    "Menurut Papa, tidak apa-apa jika acara resepsi Kalian ditunda dulu, bagaimanapun Kamu harus merawat putramu dulu Bim." Semalam, Bima mengajak Laras, pulang. Bukan kerumahnya namun kembali ke rumah Papa Rasyid dan Mama Lana, kedua orang tua Laras.Bagaimanapun saat ini kedua orang tua Laras adalah Ayah dan Ibu Mertuanya juga. Bima menceritakan semua yang terjadi pada Alex.Dan sebagai orang tua, Papa Rasyid dan Mama Lana mengambil jalan tengah dan memberikan pendapatnya."Bim, yang sabar. Sebagai orang tua memang banyak sekali hal yang terkadang membuat Kita mengusap dada, dan terkadang Kita hilang sabar dalam menghadapi anak, namun begitu Mereka adalah tetap anak Kita. Saat ada kesalahan dan kekeliruan Mereka maka Kita sebagai orang tualah yang harus menasehati dan memberikan solusi secara bijaksana." Mama Lana bisa melihat, raut wajah menantunya yang lelah dan sedang banyak pikiran, apalagi tak mudah bagi Bima yang kini menghadapi dua persoalan serius soal Alex, Kecelakaan dan Ada

  • KAMU SELINGKUH? KUNIKAHI PAPAMU!   Bab 19

    Langkah Bima dan Laras berjalan cepat menyusuri lorong Rumah Sakit tempat dimana Alex dirawat.Bima diberi kabar oleh pihak Rumah Sakit bahwa kondisi Alex yang baru saja kembali siuman setelah diberi obat penenang mendadak histeris saat dijenguk oleh seseorang."Lex," Bima dan Laras masuk bersamaan tepat saat melihat Bella sudah tersungkur dilantai sedangkan Alex berada tak jauh dari lantai juga sudah tergeletak dan selang infus lepas membuat darah di tangannya bercucuran.Tanpa aba-aba Laras menuju nursery room memanggil perawat mengatakan bahwa pasien atas nama Alex butuh tindakan.Sementara Bima segera membantu Alex yang masih kesulitan berjalan, kaki Alex masih dipasang gips dan tentu saja membuat Alex susah bergerak bebas.Bima tak bertanya mengapa Alex maupun Bella kini berada di lantai."Kamu, berdarah?" Belum selesai otaknya mencerna kondisi Alex, kini dihadapannya Bima dikejutkan oleh Bella yang berdarah disekitar pahanya dan mengalir hingga betis."Maaf, Pak Alex, Kami akan

  • KAMU SELINGKUH? KUNIKAHI PAPAMU!   Bab 18

    Bima meraih ponselnya cepat, berbicara singkat di telepon dengan orang yang memberi kabar.Raut wajah santai Bima kini berubah seketika selepas menerima telpon, "Ada apa Om?""Saya harus ke Rumah Sakit sekarang. Alex kecelakaan." Bima dan Laras berpamitan dengan Papa Rasyid dan Mama Lana setelahnya segera berangkat menuju Rumah Sakit dimana Alex kini terbaring.Sampai di Rumah Sakit, bergegas Bima dan Laras menemui Dokter yang menangani Alex, beruntung Alex selamat namun luka-luka di kaki Alex butuh perawatan ekstra."Tapi bisa sembuh seperti sedia kala kan Dok?" Wajah khawatir Bima seakan separuh jiwanya ikut merasakan sakit yang kini Alex derita."Tentu bisa Pak Bima. Hanya saja butuh waktu dan perawatan intens. Akan ada terapi yang akan Kami berukan kepada Pasien setelah rawat inap selesai. Agar kondisi kaki Pasien bisa kembali beraktivitas seperti sediakala. Namun untuk saat ini, Kami sudah melakukan operasi dan pemasangan pen agar Pasien bisa perlahan sembuh meski dibantu dengan

  • KAMU SELINGKUH? KUNIKAHI PAPAMU!   Bab 17

    Disini, di kantor WO terkemuka, Laras dan Bima serta Papa Rasyid dan Mama Lana, memilih konsep pernikahan yang diinginkan."Kamu maunya gimana Ras?"Laras menjelaskan keinginannya dihadaoan seorang WO yang diminta khusus melayani permintaan dan keinginan calon pengantin dihadapannya."Oke, Kami akan coba buat konsepnya seperti apa, besok, Mbak Laras dan Pak Bima bisa melihat dan memilih, konsep mana yang mau digunakan untuk resepsinya. Untuk gedung mau Kami yang carikan sekalian atau sudah ada referensi?""Kami akan coba cari dulu Mbak,"Kali ini Laras memang banyak ambil suara, karena kalau tanya Bima jawabnya terserah Laras mau seperti apa, Bima sih ikut saja.Setelah selesai urusan dengan WO, Laras dan lainnya menuju salah satu gedung yang biasa dipakai untuk acara resepsi pernikahan. Mama Lana menyarankan di hotel saja agar mudah, sedangkan Papa Rasyid mengatakan pakai gedung saja agar lebih leluasa, Bima sih terserah, sedangkan Laras, tahu mau seperti apa?"Serius Kamu mau resepsi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status