Share

Bab 5

last update Last Updated: 2025-07-10 10:04:12

"Kamu kenapa?" Bima menatap sekilas pada Laras yang kini duduk disampingnya, sambil mengemudi konsentrasi Bima sesekali memastikan Istri Kecilnya tak lagi tantrum.

Saat pamit dan menjemput Laras untuk dibawa ke rumahnya bukan Papa Rasyid dan Mama Lana yang membuat repot dan menyulitkan tetapi LARAS!

Laras merasa bagai mimpi, kemarin Ia baru saja memergoki Alex Si Brengsek selingkuh dan esok hari, hari ini Ia menikah dengan Laki-Laki yang lebih pantas menjadi Ayahnya dan kini Laras dalam perjalanan menuju Rumah Suami.

"Sayang, bagaimanapun, sekarang Kamu dan Bima sudah Suami Istri dan Istri harus bersedia dan siap tinggal dimanapun bersama Suaminya. Kamu harus ikut ke Rumah Suamimu. Sesekali datanglah kesini, jika rindu dengan Papa dan Mama. Itupun jika sudah diberi izin oleh Bima." Pesan Mama Lana yang diangguki meski dengan berat hati Papa Rasyid melepas Putri satu-satunya yang tanpa direncanakan kini sudah menjadi Istri dari Seorang Bimasena Arya Saloka.

"Enggak cuma males aja kalo sampe harus ketemu sama Alwx Si Brengsek!" Laras menyilangkan kedua tangannya enggan menatap Bima.

Tarikan nafas Bima seakan menegaskan bajwa ada hal besar dihadapannya yang segera harus Ia bicarakan dengan Alex putranya.

Kenyataan bahwa kini, Laras adalah Istrinya yang semula adalah Pacar Alex atau Mantan Pacar Putrnya kini akan tinggal dirumah Mereka.

Memang selama ini, dengan Materi yang Bima berikan melebihi dari kata cukup bagi Alex hingga Alex meminta dibelikan Apartemen sendiri dan lebih sering tinggal disana, Bima mengabulkan karrna memang sebenarnya Bima lebih banyak mengurus perusahaannya yang berada di luar negeri.

Bima tahu akan Laras hanya sebatas tahu, namun tidak pernah mengenalnya secara dekat. Bahkan tak pernah ada komunikasi sebelumnya antara dirinya dengan Laras sebagai Pacar Putranya.

Hingga Laras memergoki Alex berselingkuh bahkan sampai berani tidur dengan sahabat Laras, Bella, Bima baru mengetahuinya.

Selama ini dunia Bima hanya bekerja, perusahaan dan begitu seterusnya.

Bima merasa kecolongan dengan sepak terjang putranya yang rupanya sudah melebihi batas. Limpahan materi yang Bima berikan bukan dimanfaatkan dengan baik malah membuat Alex terlena dan berfoya-foya.

Menyesalpun tak ada guna karena semua sudah terjadi, dan yang terpenting sekarang Bima harus menghadapi reaksi Alex.

Perjalanan panjang seakan teroangkas oleh pikiran rumit yang kini membawa keduanya sudah berada didepan Kediaman milik Bimasena Arya Saloka.

"Ini rumah Om?" Laras terkejut, tak menyangka Pacar Brengseknya alias Mantan bejatnya Alex tinggal dirumah semewah ini.

Meski Laras bisa fahu dari segala yang menempel dari diri Alex, motor sport, mobil mewah dua pintu hingga apapun yang melekat dari diri Alex tidak ada yang murah dan kaleng-kaleng. Semuanya ori alias Asli.

Tapi bukan itu yang membuat Laras menerima Alex sebagai pacar dan awet berpacaran selama dua rahun namun semua sudah tak berarti apa-apa saat ini, terlebih mirisnya Laras sekarang adalah Ibu Sambung Alex!

"What! Anak tiriku, adalah mantan pacarku! Damn!"

"Kamu mau terus di dalam mobil?" Suara bariton menyadarkan Laras san rupanya pintu disisi kirinya sudah dibuka oleh Bima yang menanti ia keluar mobil.

Laras perlahan menjejakkan kakinya di pelataran luas Kediaman Bima.

Terlihat beberapa orang mungkin satpam, pegawai atau pengurus rumah tangga yang kini berbaris rapi menyambut Mereka.

Laras canggung. Dirumahnya mana ada yang seperti ini, paling Pak satpam dan Bibi yang bekerja dirumah sedangkan di rumah Bima Laras bagai sedang menonton drakor yang menceritakan para konglomerat.

"Seperti yang sudah Saya sampaikan, mulai hari ini Laras adalah Nyonya dirumah ini, Laras adalah Istri Saya, jadi Kalian juga harus memperlakukan Laras dengan baik sepeeri Kalian memperlakukan Saya."

"Baik Tuan. Mari Nyonya, Kami bantu membawa barang-barang milik Nyonya."

"Nyonya?"

"Sumpah! Gue gak lagi syuting FTV kan? Ini terlalu ajaib sih! Gue dipanggil Nyonya!"

"Ras, Kamu kenapa?" Suara Bima membuyarkan lamunan Laras.

Laras memberikan kopernya kepada salah satu pegawai dan berjalan mengikuti langkah Bima.

"Tuan dan Nyonya mau makan dulu atau istirahat dulu? Jika mau istirahat sudah Kami siapkan seperti yang Tuan minta kamar sudah Kami sesuaikan untuk Nyonya."

"Bentar? Kamar? Maksudnya gimana Om?"

Bima memejamkan matanya. Padahal sudah Ia ingatkan bahwa stop memanggilnya dengan panggilan Om. Lihat! Semua pegawai Bima menatap aneh kepada keduanya.

"Ras, Mas,"

"Eh, " Laras malah kaget sendiri, belum terbiasa dengan panggilan ajaib yang baginya aneh saja memanggil Bima begitu.

"Mari Nyonya, silahkan."

"Loh, Kita kemana ini, O, Mas?" Laras segera meralat panggilannya melihat mata Bima melotot.

"Si Alex bokapnya galak banget! Ganteng sih! Tapi kayak kulkas dua pintu! Dingin banget!"

Lagi-lagi laras dikejutkan dengan lift yang ada dirumah ini.

Laras, Bima dan pegawai Mereka kini membawanya menuju Kamar Bima yang kini menjadi kamar Mereka berdua.

Pintu Lift terbuka. Sebuah pintu besar menyambut keduanya.

"Silagkan Tuan dan Nyonya jika ingin istirahat, Kami akan menyiapkan makan malam dulu."

Sepeninggal para pegawai Bima segera menempelkan sidik jarinya ke handle smart lock kamarnya.

"Beneran Sultan Si Om!" Laras segera melipat bibir mendapati wajah datar Bima yang dengan gerakan kepalanya meminta Laras juga masuk ke dalam Kamar Mereka.

"Kamu mau berdiri disitu sampai kapan?" Melihat Laras masih celingak celinguk mengedarkan pandangan keseluruh bagian kamar membuat Bima harus angkat bicara.

"Ini kamar Om?"

"Ras,"

"Kita tinggal berdua, udah gak ada pegawai Om. Gappa kali Aku manggil Om aja. Aneh! Masa Aku manggil orang yang seumuran Papa pake Mas!"

Bima sungguh dibuat terkesima dengan kata-kata Laras baru saja, namun inilah resiko dirinya menikah dengan perempuan yang mungkin lebih pantas menjadi anaknya.

"Ras,"

"Iya, manggil mulu, kangen?" Laras tetaplah Laras, situasi apapun dibuat bercanda olehnya.

Gemas juga Bima meladeni Laras. Bima berjalan mendekati Laras, " Saya belum sempat mendekor ulang Kamar Kita, jadi Kamu boleh masukan saja dulu baju Kamu disisi Kanan lemari dalam wardrobe Saya. Nanti Saya akan panggil orang desain interior untuk menata ulang kamar ini untuk Kita berdua."

"Kita sekamar Om?"

"Ya terus Kamu mau tidur pisah gitu? Jangan aneh-aneh Ras. Kita suami istri. Bagaimanapun semua tahu dan pegawai dirumah sudah tahu Kita Suami Istri. Akan aneh kalau Kita pisah kamar. Kenapa?"

"Ih yang ada Om malah bakal ambil kesempatan sama Saya. Minta Malam Pertama lagi!" Laras, Laras malah memancinh di air keruh.

"Oh, Malam Pertama ya? Tadinya Saya gak kepikiran sih, tapi kalau Kamu mau ayo aja! Mau sekarang? Saya sih siap-siap aja!" Sengaja Bima menantang Laras, penasaran juga dengan reaksi Wanita yang pernah dua tahun menjadi Pacar Putranya.

Euts, Om jangan ngaco! Kita ini nikahnya aja dadakan! Ngalahin tahu bulet! Saya gak cinta sama Om! Mana bisa skidipappap kalo gak cinta! Saya pokoknya gak mau!" Laras menyilangkan kedua tangannya didepan wajah.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • KAMU SELINGKUH? KUNIKAHI PAPAMU!   Bab 22

    Suasana di Mansion Opa Arman saat makan malam bersama Bian dan Jefri terasa hangat dan menyenangkan, dulu Bian jarang sekaki mau pulang, seringnya menghabiskan waktu di apartemennya. Kini kehadiran Jefri ditengah keduanya membuat semakin dekat saja hubungan diantara Mereka. Opa Arman begitu bersyukur, akhirnya rumah yang memang seharusnya menjadi tempat Mereka pulang kini kembali berfungsi dengan sebenar-benarnya."Kalian berdua besok jangan kemana-mana." Opa Arman meneruskan suapan terakhir dari piringnya dan tandas tak bersisa."Memang ada acara apa Opa?""Iya Om, Jefri gak ada acara kemana-mana kok, orang yang mau diajak juga nolak terus.""Si Om kenapa jadi Cupis gini sih!""Ada aja istilahmu Bi, apa itu?""Curhat tipis-tipis!"Opa Arman menggelengkan kepalanya dengan ringan, melihat Bian memang selalu saja ada tingkah polahnya."Sudah pokoknya Kalian besok malam gak usah ada acara lain, Opa sudah booking Kalian berdua ikut Opa!""Duh berasa cowok apose Kita!""Bi, jangan suka bec

  • KAMU SELINGKUH? KUNIKAHI PAPAMU!   Bab 21

    Langkah Bima terasa lebih ringan. Mendaoat dukungan dari kekuarga barunya, Bima merasa ada jalan keluar untuk mengurai satu per satu persoalan Alex.Sebelum ke kantor, Bima sengaja ke Rumah Sakit dulu, untuk melihat kondisi Alex dan Bella hari ini.Sesampai di rumah sakit, Bima bergegas menuju ruang rawat Alex, namun saat akan masuk ke dalam ruangan Alex Bima melihat dari celah pintu yang sedikit terbuka mendengar bahwa Bella yang duduk di kurai roda sedang bertatap tegang dengan Alex yang masih berada di atas brangkar.Bima menahan diri tidak masuk, ingin tahu apa yang Alex dan Bella bicarakan."Gugurkan!"DEG!Hati Bima mencelos. Bukan. Betul itu suara Alex? Bima masih menolak percaya indera pendengarannya yang menangkap kata-kata keji itu.Terlalu naif memang hati seorang orang tua yang selalu berpikir anak Mereka adalah anak baik. Namun Bima sadar, saat ini adalah kenyataan bukan imajinasinya."Lex, tapi dia ada karena kesalahan Kita, dia gal salah apa-apa," suara parau Bella, ses

  • KAMU SELINGKUH? KUNIKAHI PAPAMU!   Bab 20

    "Menurut Papa, tidak apa-apa jika acara resepsi Kalian ditunda dulu, bagaimanapun Kamu harus merawat putramu dulu Bim." Semalam, Bima mengajak Laras, pulang. Bukan kerumahnya namun kembali ke rumah Papa Rasyid dan Mama Lana, kedua orang tua Laras.Bagaimanapun saat ini kedua orang tua Laras adalah Ayah dan Ibu Mertuanya juga. Bima menceritakan semua yang terjadi pada Alex.Dan sebagai orang tua, Papa Rasyid dan Mama Lana mengambil jalan tengah dan memberikan pendapatnya."Bim, yang sabar. Sebagai orang tua memang banyak sekali hal yang terkadang membuat Kita mengusap dada, dan terkadang Kita hilang sabar dalam menghadapi anak, namun begitu Mereka adalah tetap anak Kita. Saat ada kesalahan dan kekeliruan Mereka maka Kita sebagai orang tualah yang harus menasehati dan memberikan solusi secara bijaksana." Mama Lana bisa melihat, raut wajah menantunya yang lelah dan sedang banyak pikiran, apalagi tak mudah bagi Bima yang kini menghadapi dua persoalan serius soal Alex, Kecelakaan dan Ada

  • KAMU SELINGKUH? KUNIKAHI PAPAMU!   Bab 19

    Langkah Bima dan Laras berjalan cepat menyusuri lorong Rumah Sakit tempat dimana Alex dirawat.Bima diberi kabar oleh pihak Rumah Sakit bahwa kondisi Alex yang baru saja kembali siuman setelah diberi obat penenang mendadak histeris saat dijenguk oleh seseorang."Lex," Bima dan Laras masuk bersamaan tepat saat melihat Bella sudah tersungkur dilantai sedangkan Alex berada tak jauh dari lantai juga sudah tergeletak dan selang infus lepas membuat darah di tangannya bercucuran.Tanpa aba-aba Laras menuju nursery room memanggil perawat mengatakan bahwa pasien atas nama Alex butuh tindakan.Sementara Bima segera membantu Alex yang masih kesulitan berjalan, kaki Alex masih dipasang gips dan tentu saja membuat Alex susah bergerak bebas.Bima tak bertanya mengapa Alex maupun Bella kini berada di lantai."Kamu, berdarah?" Belum selesai otaknya mencerna kondisi Alex, kini dihadapannya Bima dikejutkan oleh Bella yang berdarah disekitar pahanya dan mengalir hingga betis."Maaf, Pak Alex, Kami akan

  • KAMU SELINGKUH? KUNIKAHI PAPAMU!   Bab 18

    Bima meraih ponselnya cepat, berbicara singkat di telepon dengan orang yang memberi kabar.Raut wajah santai Bima kini berubah seketika selepas menerima telpon, "Ada apa Om?""Saya harus ke Rumah Sakit sekarang. Alex kecelakaan." Bima dan Laras berpamitan dengan Papa Rasyid dan Mama Lana setelahnya segera berangkat menuju Rumah Sakit dimana Alex kini terbaring.Sampai di Rumah Sakit, bergegas Bima dan Laras menemui Dokter yang menangani Alex, beruntung Alex selamat namun luka-luka di kaki Alex butuh perawatan ekstra."Tapi bisa sembuh seperti sedia kala kan Dok?" Wajah khawatir Bima seakan separuh jiwanya ikut merasakan sakit yang kini Alex derita."Tentu bisa Pak Bima. Hanya saja butuh waktu dan perawatan intens. Akan ada terapi yang akan Kami berukan kepada Pasien setelah rawat inap selesai. Agar kondisi kaki Pasien bisa kembali beraktivitas seperti sediakala. Namun untuk saat ini, Kami sudah melakukan operasi dan pemasangan pen agar Pasien bisa perlahan sembuh meski dibantu dengan

  • KAMU SELINGKUH? KUNIKAHI PAPAMU!   Bab 17

    Disini, di kantor WO terkemuka, Laras dan Bima serta Papa Rasyid dan Mama Lana, memilih konsep pernikahan yang diinginkan."Kamu maunya gimana Ras?"Laras menjelaskan keinginannya dihadaoan seorang WO yang diminta khusus melayani permintaan dan keinginan calon pengantin dihadapannya."Oke, Kami akan coba buat konsepnya seperti apa, besok, Mbak Laras dan Pak Bima bisa melihat dan memilih, konsep mana yang mau digunakan untuk resepsinya. Untuk gedung mau Kami yang carikan sekalian atau sudah ada referensi?""Kami akan coba cari dulu Mbak,"Kali ini Laras memang banyak ambil suara, karena kalau tanya Bima jawabnya terserah Laras mau seperti apa, Bima sih ikut saja.Setelah selesai urusan dengan WO, Laras dan lainnya menuju salah satu gedung yang biasa dipakai untuk acara resepsi pernikahan. Mama Lana menyarankan di hotel saja agar mudah, sedangkan Papa Rasyid mengatakan pakai gedung saja agar lebih leluasa, Bima sih terserah, sedangkan Laras, tahu mau seperti apa?"Serius Kamu mau resepsi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status