Share

Bab 29 - Mengintai 2.

Tak lama motor yang dikendarai Deni berhenti dirumah kosong terbengkalai. Lalu keduanya masuk kedalam rumah dengan bergandengan tangan.

Setelah keduanya masuk, aku segera menuruni motor dan menaruhnya disemak-semak yang terparkir lebih jauh dari rumah kosong itu.

Pelan, aku jalan mendekati rumah. Sesekali kepala celingukan memastikan tidak ada yang melihat keberadaanku. Aku mengendap-endap, pintu sudah terkunci dari dalam.

Ck! Bocah tengik. Masih kecil sudah berani jadi bajingan!

Gigi bergeletuk hebat, aku melangkah mengitar rumah mencari jalan masuk untuk masuk kedalam. Mendorong jendela yang sudah rapuh kayunya, aku menahan nafas saat jendela itu bisa terdorong masuk. Untung saja tidak ada tralis, jadi aku bisa masuk kedalam tanpa mengeluarkan suara.

"Eh, kamu mau apa Den? Katamu yang lain sudah nunggu disini," samar aku mendengar percakapan mereka.

"Sabar ... nanti juga yang lain datang," suara Deni terdengar.

Aku mengendap pelan, merapatkan tubuh disisi tembok. Perlahan kepalaku m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status