Share

Bab 8 - Bapak Murka.

"Ada apa, Mas?" tanyaku.

"Bapak ..." jawab Mas Andri dengan wajah tegang.

Tubuhku ikut menegang, dengan langkah pelan aku melebarkan pintu keluar dari kamar. Sengaja aku berdiri didepan pintu dan menutupnya, takut suara bising mereka mengganggu tidur Arya.

"Anak s*tan. Malu-maluin keluarga, buka pintunya si*l!!" Teriak Bapak begitu lantang, membuat tubuhku bergetar hebat. Selama tinggal dirumah ini, Bapak orang yang paling bijak. Dia tak banyak bicara, dan tak pernah menyusahkan aku sebagai menantunya.

Brakk braaakk!!

Bapak menendang pintu dengan keras, karna Maya tak juga membuka pintu, Bapak langsung beranjak menuju dapur. Ibu yang sejak tadi mengekori Bapak mencoba menahan, tapi sepertinya usaha Ibu sia-sia.

"Diem kamu, Bu. Jadi orangtua harusnya malu, anak salah jangan dibela. Matiin aja dari pada lempar kotoran kemuka orangtua!" sentak Bapak sambil menghempas tubuh Ibu dengan kasar.

"Bapak mau ngapain, Pak. Sudah kasihan Maya dari tadi dipukulin orang. Huhu," Ibu merengek, menang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status