Share

Satu-satunya

"Assalamualaikum, Bu …." Lembut suara Hanin mengucap salam.

"Waalaikumussalam, Nak." Mbok Ti langsung memeluk Hanin erat saat membuka pintu rumah.

Mbok Ti melepaskan pelukannya. Mengelus perut Hanin, kemudian kembali memeluk anaknya. Wanita setengah baya itu tergugu.

Hanin mengusap punggung Mbok Ti pelan. Satu bulir air mata Hanin akhirnya terjatuh. Isak tertahan dari keduanya, terdengar sangat menyakitkan.

"Malangnya nasibmu, Nak." Mbok Ti terisak kencang. Bahunya berguncang.

"Maafkan Ibu, maafkan Ibu, Anakku. Ini semua salah Ibu." Mbok Ti melepaskan pelukan mereka. Memukul dadanya yang terasa sangat sesak.

Hanin menggeleng. Lidahnya kelu. Wajahnya bersimbah air mata.

Mbok Ti terjatuh di lantai, kakinya terasa lemas, tidak sanggup menopang badannya. Hanin berteriak, terkejut saat melihat Ibunya yang tiba-tiba terjatuh.

"Bu, Ibu." Hanin ikut duduk, susah payah dia mencapai lantai. Perut yang membuncit membatasi gerakkannya.

"Ini bukan salah siapa-siapa, Bu. Sudah jalan takdir Hanin se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
gpp Hanin kmu pulang k rmh orang tua mu dn juga kmu hrs melupakan masa lalu mu dn sekarang kmu song2 masa dpn dgn anak mu .kmu pasti bisa dn akan suxes .tidak dgn Dimas dn Sita dia akan hancur ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status