Share

Tak Seindah Harapan

Sita membanting pintu kamar dengan keras kemudian meletakkan laptop dan tas tangannya di atas meja.

Wanita cantik itu terlihat sangat kesal.

Dimas yang sedang duduk di kasur hanya melirik Sita dengan ujung mata. Lelaki itu menarik napas panjang. Kemudian kembali sibuk dengan ponselnya.

"Mana Rindu?"

"Sudah tidur."

"Sudah kubilang jangan tidurkan dulu dia sebelum aku pulang! Harus berapa kali kukatakan, Mas?!"

Dimas mendengus. Sedikit enggan dia mengalihkan pandangan dari ponselnya. Lelaki itu kemudian menatap istrinya yang sedang berdiri sambil berkacak pinggang.

"Kau lihat sekarang sudah jam berapa, Ta?" Dimas menunjuk pada jam dinding berwarna silver dengan bentuk yang sangat unik.

"Ini sudah hampir jam sepuluh malam! Besok Rindu harus masuk sekolah pagi. Bukankah kita sudah sepakat paling malam waktu tidur Rindu adalah jam sembilan?" sambung Dimas.

"Lagi pula, apa saja yang kau kerjakan di kantor? Sudah hampir satu minggu ini kau selalu pulang menjelang jam sepuluh malam." Dimas ak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ariny arni
permintaan Sita aja
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status