54. Dua KubuBelum sempat keterkejutan mereka usai, kini kehadiran Alpha Wolfie yang tiba-tiba berdiri di sisi Queem membuat sausana semakin ricuh. Terlebih sang pangeran turut keluar dari barisan musuh berlutut di sisi lain gadisnya, memberi penghormatan tertinggi. Yang langsung diikuti oleh para kaumnya. Melihat sang Alpha dan pangeran mereka mengakui bahwa Kyana adalah calon ratu besar mereka membuat mereka turut serta. Kepercayaan mereka terhadap sang pemimpin memang tidak perlu diragukan ditambah lagi sifat solid dan solidaritas tinggi yang mereka punyai."Hormat kami, Yang Mulia Lord dan Ratu," ucap mereka serempak.Suara kepakan sayap membuat mereka semua mendongak, mendapati Pangeran Eros yang menatap tajam sang adik yang membawa setengah prajuritnya tanpa ia ketahui. Kemarahannya semakin memuncak ketika mengetahui niat sang adik yang memilih bergabung dengan pemimpin kaum lain untuk melakukan penyerangan ke Kerajaan Kegelapan. Dengan rahang yang mengetat, dipandanginya seluru
55. MusuhUsai kejadian itu, Kyana menatap nyalang Avram yang hanya menyeringai lebar seraya menatapnya geli. Tidak ada raut takut maupun menyesal di wajah laki-laki itu. Membuat Kyana ingin sekali memberikan pukulan keras ke wajah menyebalkan itu. Tetapi ia memilih diam seraya mengembuskan napas panjang. Gadis itu sangat tahu betul bagaimana sifat tengil dan semena-mena laki-laki itu jika berada di mode ras demonnya. Sifat arogantnya akan keluar, merasa apa yang semua dia lakukan adalah kebenarannya. Seperti tadi saat dirinya terang-terangan memberitahukan bahwa Kyana-lah matenya."Puas?" desis Kyana seraya menatap sinis Avram yang malah terkekeh dengan pelan. Merangkul bahu gadis itu, seakan-akan tidak ada yang dirinya perbuat."Belum, kan kita belum menikah," jawabnya santai semakin menyulut emosi Kyana.Dengan kasar ditepisnya tangan kiri Avram yang berada di pundaknya dengan santai. Berhasil membuat lengan kekar itu terlepas. Setelahnya gadis itu melangkah lebar meninggalkan Avra
56. Bangsawan AleroKabar mengenai Putri Kyana yang merupakan mate dari Sang Lord langsung tersebar luas. Pro-kontra kembali terjadi. Banyak pihak kontra yang mengasihani takdir sang lord yang harus disandingkan oleh gadis pembawa petaka. Menurut mereka, gadis itu tidak pantas menjadi pendamping sang lord di masa depan. Ketakutan akan kehancuran dan penyiksaan bagi mereka, telah menutup mata mereka selama ini. Desas-desus akan kekejaman Kaum Kegelapan dan gelar pembawa petaka membuat mereka selalu menilai buruk kaum itu. Karenanya, mereka akan sangat setuju jika sang lord memutuskan ikatan mate mereka dan memilih wanita lain yang lebih baik.Walau begitu mereka tidak bisa membicarakannya secara terang-terangan keberatan mereka terhadap calon Ratu Besar mereka, mengingat hampir semua pemimpin kaum telah memberikan penghormatan tertinggi pada gadis itu yang menyatakan bahwa mereka mengakui dan menerima posisi baru gadis itu di Dunia Immortal ini. Ditambah lagi, mendengar desas-desus dar
57. Menjadi Pelayan PribadiSuasana semakin terasa mencekam ketika Avram menyeringai menatap lapar gadis bangsawan di depannya. Lapar di sini memiliki artian dari laki-laki lain pada umumnya. Lidah Avram menyapu bibir bawahnya, membayangkan jeritan kesakitan dan memohon ampun membuatnya semakin menggila. Dirinya tidak peduli jika gadis bangsawan itu adalah adik dari sang panglima perangnya sendiri. Avram tidak pernah memandang siapapun calon korbannya. Jika mereka berani mengusik gadisnya, dia tidak segan-segan menghabisinya. Bahkan jika gadisnya terluka seujung kuku pun, dia akan mencari tahu pelakunya dan membawanya untuk bersujud di bawah kaki gadisnya.Tangan kanan Avram terangkat, sebuah bola api biru yang dipercaya sangat panas melebihi api merah yang membara sudah tercipta di sana. Siap menghanguskan tubuh gadis bangsawan itu yang masih belum bisa tersadar dari keterkejutannya. Semua orang melotot, terkejut akan tindakan sang lord yang terlihat tergesa-gesa. Avram sekarang sepe
58. Kisah Kelam RoseRose mengumpat pelan di belakang Kyana. Gadis itu sudah pantas terlihat sebagai pengawal melihat gadis yang selalu berjalan pongah mengangkat dagunya tinggi-tinggi kali ini mengekor di belakang Kyana dengan wajah yang terpaksa ditundukkan. Gaun mewahnya tergantikan dengan gaun lusuh berwarna coklat muda yang terhiasi celemek berwarna putih dengan renda-renda khas gaun pelayan. Perhiasan yang selalu memenuhi tubuhnya kini sirna hanya tersisa bando putih khas pelayan saja yang bertengger di atas kepalanya.Gadis itu terus menatap nyalang para pelayan yang dirinya lewati tengah membicarakannya atau para prajurit yang menatapnya dengan tawa tertahan. Hanya demi menyelamatkan nyawanya dari sang lord membuatnya terpaksa menyetujui menjadi sebagai pelayan gadis yang sangat dia benci. Tidak hanya itu, kedudukan kakaknya pun aman dari ancaman diturunkan. Jika tahu begini Rose memilih bungkam saja kemarin dan tidak terhasut akan ucapan para rakyat yang berdiri di sampingnya
59. Tengil"Yang Mulia tidakkah anda mempertimbangkan lagi akan keputusan anda?"Avram merotasikan bola matanya jengah ketika para tetua kerajaan kembali melayangkan pertanyaan yang sama. Laki-laki itu tahu bahwa mereka begitu berat menerima gadisnya. Bahkan sempat ada yang terang-terangan memintanya untuk me-reject matenya dan memilih mencari wanita lain yang menurut mereka lebih pantas. Tetapi tahu apa mereka? Menurutnya Kyana jauh lebih pantas bersanding dengannya daripada wanita lain. Gadis itu memiliki sesuatu yang lain dan tidak dimiliki oleh wanita lain di luaran sana. Bahkan berhasil membuatnya tergila-gila tanpa gadis itu berusaha. Ah entahlah, mungkin Kyana menggunakan sihirnya untuk memikatnya. Memikirnya saja malah membuatnya terkekeh pelan. Mana mungkin gadis itu melakukan sesuatu yang menurutnya membuang waktu itu hanya untuk memikatnya?Selama ini gadis itu terkesan tidak peduli dengan apapun. Pengecualian jika menyangkut ayah dan kaumnya. Maka, sikapnya yang tenang aka
60. Minotaur"Yang Mulia ada laporan masuk dari Kerajaan Worewolf bahwa mereka kembali mendapat serangan dari para monster."Avram yang tengah semangat membicarakan acara pengangkatan Kyana sebagai ratunya seketika terhenti. Menatap terkejut ke Chorlouis yang memberitahukannya melalui telepati. Menyudahi pembicaraannya terhadap salah satu perancang gaun terbaik di negerinya, Avram bergegas menuju ke ruangannya untuk menemui Chorlouis yang memang dirinya tugaskan untuk mengambil alih pekerjaannya sejenak. Sesampainya di sana dirinya mendapati pengawalnya itu menggenggam sebuah surat. Dari lambang yang tertera di surat tersebut sudah dipastikan bahwa pihak kerajaan langsung yang mengirimkannya."Beri mereka bantuan," ucapnya cepat yang langsung diangguki oleh Chorlouis."Di mana Kyana?" tanyanya mengingat dia memang belum melihat sosok gadisnya itu.Keterdiaman Chorlouis membuat Avram bergegas keluar ruangan untuk mencari gadisnya. Dia hanya tidak mau gadisnya pergi keluar tanpa sepenge
61. Wujud AsliQueem bangkit, menjadikan dirinya sebagai tameng untuk Nathan yang setia meringis memegangi perutnya yang terluka. Mungkin ada salah satu tulang rusuknya yang retak, dirinya juga tidak tahu. Yang Queem tahu adalah tunangannya itu tengah dilanda rasa sakit yang luar biasa usai mendapat hantaman kuat dari gada yang dilayangkan oleh salah satu minotour.Bugh!Dengan sekuat tenaga, dihantamnya minotour itu dengan kekuatan apinya. Napas gadis itu terengah, dia hampir berada di ujung batasnya. Energinya sudah terkuras banyak. Untuk menumbangkan satu lagi minotour di hadapannya yang terus mengincar tunangannya, terasa begitu mustahil baginya. Bahkan kekuatannya barusan hanya bisa mendorong minotour itu beberapa meter dari tempat Nathan berada.Uhuk!Gadis itu terbatuk hebat. Cairan merah kental menyembur dari mulutnya. Tubuhnya meluruh memegangi dadanya yang terasa sesak. Dia sudah berada di ujung batasnya. Mendongak, mencoba menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Terlalu fokus