Share

BAB 8

"Kenapa kamu bilang begitu, Anisa? Apa kamu tidak menyukaiku? Padahal aku ini pria baik-baik lho, Nia. Berbeda sekali dengan mantan pacarmu tadi," ujar Mas Andre.

"Iya, Nis, kenapa kamu menolak Nak Andre? Apa alasan kamu menolak dia?" tanya Papa.

"Karena Mas Andre galak, Pah. Pasti kalau nanti kami sampai menikah, setiap hari aku akan dikasarin terus sama dia, Pah! Makanya, Anisa nggak mau nikah sama, Mas Andre. Pah, nggak usah dilanjut ya nikahnya! Biar nanti, Anisa sendiri yang mencari calon suami buat Anisa." Aku  menolak keinginan Papa, aku pun meminta Papa, supaya membatalkan niatnya itu.

Aku tidak mau, kalau sampai nanti setelah menikah. Rumah tangga kami berdua, hanya akan dihiasi dengan pertengkaran. Karena  tidak didasari rasa cinta, yang tumbuh di dalam hati sanubari kami berdua.

"Anisa, sudah sejak lama Papa mau menjodohkanmu dengan Nak Andre, tetapi waktu itu kamu bilang sudah ada, Bagas. Makanya, Papa menuruti keinginanmu itu, walaupun sebenarnya Papa kurang sreg sama dia. Ternyata,  sekarang ini 'kan yang terjadi? Si Bagas hanya mau memanfaatkanmu saja," tutur Papa.

"Iya sih, Pah, tapi Anisa nggak suka sama Mas Andre karena dia itu galak. Anisa takut, kalau nanti setelah kami menikah,  dia akan terus-terusan menyakiti hati Anisa." Aku berkata masih dengan alasan yang sama, yaitu karena Mas Andre galak.

"Sebenarnya dia itu nggak galak, Anisa. Makanya, Papa meminta sama kamu, jangan menolak keinginan Papa ini. Semua, yang Papa lakukan demi untuk kebaikan kamu juga, kok! Papa nggak mau, kalau sampai ada orang yang menyakitimu lagi. Apalagi, kalau sampai mengecewakan anak Papa, satu-satunya," imbuh Papa lagi. 

Rupanya, Papa bersikeras dengan keinginannya menjodohkan aku dengan Mas Andre. membuat aku tidak ada pilihan lain. Aku pun akhirnya mengikuti keinginan Papa, walaupun hati ini menolaknya. Aku tidak mau, membuat Papa kecewa untuk yang kedua kalinya. Semoga dengan berjalannya waktu, aku bisa menerima kehadiran Andre sebagai suamiku.

"Baiklah, Pah, kalau memang Papa maunya seperti itu. Aku, mau menikah dengan Mas Andre. Tapi semua ini aku lakukan demi Papa, supaya Papa tidak kecewa lagi." Aku pun akhirnya menyetujui keinginan Papa, aku menerima dijodohkan dengan Mas Andre

"Bagus, Nisa, memang harusnya seperti itu. Kamu jangan keras kepala, kalau untuk masa depan kamu sendiri." Papa berkata, sambil mengusap kepalaku.

Setelah itu, kami pun kembali ke tempat, yang disediakan untuk acara ijab kobul. Kami menempati posisi semula, cuma pengantin pria saja yang berbeda.

"Nak Andre, Nak Anisa, serta Pak Syamsul. Apakah kalian semua sudah siap untuk melaksanakan ijab kobul?" tanya Pak penghulu, yang telah sabar untuk menunggu acara pernikahanku, yang sempat tertunda ini.

"Kami, siap Pak," ucap kami bertiga serempak. 

Suara kami sudah seperti anak sekolah,  yang sedang melakukan paduan suara saja.

"Baiklah, kalau begitu. Kalian, sudah mengerti bukan, apa yang harus kalian lakukan? Kalian lakukan persis seperti apa, yang telah saya ajarkan tadi." Pak penghulu bertanya, tentang kesiapan Papa dan juga Mas Andre untuk melakukan ijab kobul.

"Siap, Pak," ucap mereka serempak, tanpa harus dikomando lagi.

"Alhamdulillah, kalau begitu. Silakan, dimulai saja acara ijab kobulnya!" Pak penghulu memerintah, supaya ijab kobul segera dilaksanakan.

Papa dan Andre pun, saling menjabat tangan, kemudian mereka mengucapkan lafal ijab kobul, dengan di saksikan oleh para tamu dan saudaraku, yang masih setia menunggu.

"Saya, nikahkan dan saya kawinkan engkau Andre Wahyu Setyawan bin Muhamad Sanusi, dengan anak saya yang bernama Anisa Larasati. Dengan mas kawinnya berupa kalung berlian, sebesar sepuluh karat, dibayar tunai." Papa, ucapkan lafal ijab.

"Saya, terima nikahnya, Anisa Larasati Bin Syamsul Bahri dengan mas kawin sepuluh karat kalung berlian dibayar tunai." Mas Andre, ucapkan lafal kobul, dengan satu helaan nafas, serta dengan sangat lancar.

"Bagaimana para saksi, sah?" tanya Pak Penghulu, kepada saksi-saksi pernikahanku, yang merupakan orang ternama semua. 

 Bersambung...

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Winarsih_wina
harusnya binti untuk perempuan kak bukan bin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status