Share

Bab 51

"Kalau memang kamu sudah punya calon, segera pertemukan sama Papa ya, Nisa. Papa ingin berkenalan dengan dia," pinta Papa lagi.

"I ... iya Pah," sahutku.

"Secepatnya ya, Nisa!"

Papa memintaku untuk segera membawa Mas Bagas ke hadapannya. Aku hanya berharap, supaya Mas Bagas bisa diajak kompromi.

"Iya, Papa, Iya. Nanti Anisa akan membawa calon Anisa, supaya segera bertemu langsung sama Papa." Aku menyahut ucapan Papa, walaupun dengan sedikit gugup.

"Ok, Anisa, Papa tunggu!"

Papa mengatakan lagi, kalau dia menunggu kedatangan calonku. Tetapi aku merasa tidak yakin, jika aku bisa melakukan semua ini. Aku tadi begitu kepedean, hingga menyebut Bagas adalah calon suamiku. Padahal aku belum tahu, bagaimana perasaannya kepadaku, apakah dia suka atau tidak?

'Duh bagaimana ini? Padahal tadi saat ketemuan kami hanya berkenalan biasa, bukan sedang mengungkapkan rasa dari hati ke hati. Tapi biarlah Mas Bagas akan menjadi urusanku nanti, yang penting sekarang aku mengamankan diri dari perjodoha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status