Share

Alasan

Pagi-pagi sekali, Aku dan Mas Aris sudah mengemasi barang. Nila sudah dibolehkan pulang oleh dokter. Keadaannya alhamdulillah sudah membaik.

"Ayo Nil," ajakku sambil memapahnya berjalan.

"Aku udah kuat Sifa. Udah bisa jalan sendiri." 

"Gapapa, takutnya oleng," jawabku sambil tetap memapah Nila menuju mobil.

---

"Sarapan dulu ayo, makan dimana?" Tanya Mas Aris sambil fokus menyetir mobilnya.

"Mau makan apa, Nil? Nila yang duduk di sampingku hanya menggelengkan kepalanya.

"Makan yang hangat-hangat deh mas!" Seruku pada Mas Aris.

"Siap laksanakan!" Jawaban Mas Aris yang tegas bak prajurit militer, membuat Aku dan Nila tersenyum.

----

Mas Aris akhirnya menghentikan mobilnya, memarkirkan mobilnya di pinggir jalan. Aku dan Nila segera menghampiri gerobak pinggir jalan yang menjual bubur ayam. Sedangkan Mas Aris membeli nasi pecel di gerobak sebelahnya.

"Sif, kok bisa ya aku keracunan kue yang aku makan?" Tan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status