Share

Hari Yang Paling Gelap

Sebenarnya, perasaanku masih seperti istana pasir diterjang ombak ketika Zio mengajakku turun dari mobil dan duduk di bangku kayu speltuin. Tapi aku harus kuat, kan? Harus siap untuk mendengarkan apapun yang akan dikatakan Zio tentang Elize. Tentang Kenzy atau apapun … Ya, yaaahhh, mungkin itu pahit dan menyakitkan. Tapi mengetahuinya, jauh lebih baik, kan? Dari pada terus-menerus berada dalam kemanisan yang semu. Ah, mendadak jantungku korslet! 

"Zio?" 

"Oooh, sorry, Anyelir?" 

Aku terdiam lagi, seolah-olah ada sesuatu yang mengikat ujung lidahku. Aaahhh, Kenzy! Untuk apa coba, dia meminta maaf. Memohon-mohon, mengemis … Sampai bersi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status