แชร์

WASIAT SANG RATU

ผู้เขียน: AKANYAWAN
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-04-14 14:27:21

Perempuan dewasa menggoda tersebut kini berada di belakang Sagara dengan posisi memeluk. Persis bicara di telinga yang membuat pemuda tangan jerangkong itu menggidik. 

Sepertinya Ratu Bajak Laut tergoda dengan ketampanan Sagara yang memang luar biasa, jika dia bersih tak ada yang mengalahkannya di kapal. Hidung mancung, kulit putih dengan mata yang lebih besar dari kebanyakan orang Negeri Tirai Bambu. Warisan ketampanan dari para Legenda seperti ayahnya yang memang tampan dan rupawan khas keturunan orang-orang Arya. 

"Bukankah Ratu ingin mengatakan sesuatu yang penting?" tanya Sagara mencoba untuk membuat Sang Ratu tidak mengajaknya berbuat yang tidak-tidak. Apalagi hatinya sedang gusar, dia merasakan akan ada sesuatu yang tidak beres di kapal.

"Kau memang pemuda yang sangat pintar, Putra Bajak Laut Tangan Besi!" 

Setelah bicara perlu beberapa waktu agar wanita itu kembali bicara, malah menuangkan minuman ke gelas. Seperti ada tanda kekhawatiran luar biasa yang dialami oleh pimpinan Bajak Laut Wanita pertama di negeri Tirai Bambu tersebut. Dia meneruskan suaminya yang telah gugur dihukum gantung oleh Kekaisaran Han Zhou

Bajak Laut Bendera Darah adalah buronan dengan bayaran tinggi dari Kekaisaran Han Zhou karena dianggap sangat bahaya. Banyak kapal Kekaisaran yang karam setelah dijarah oleh Sang Ratu Bajak Laut hingga kekaisaran rugi besar. 

"Aku hanya berpikir bagaimana setelah Bajak Laut Bendera Darah ketika kehilangan diriku!" ucap Ratu Bajak Laut sambil duduk di kursi sambil menatap kosong. 

"Kenapa Ratu bicara seperti itu?" tanya Sagara tanpa berani bergerak sedikitpun dari tempat dia berdiri. Sadar jika berurusan dengan Sang Ratu yang marah maka masalahnya akan berbuntut panjang. 

"Semua yang ada di kapal ini berharap menjadi Pimpinan Bajak Laut Bendera Darah! Namun tidak ada satupun yang memiliki kekuatan sehebat dirimu!" ucap Ratu Bajak Laut yang tersenyum sinis kepada Sagara. Seakan tahu jika pemuda yang terlihat lemah itu memiliki kekuatan luar biasa pada dirinya. 

Namun kekuatan Sagara tidak bisa digunakan karena disegel oleh ayahnya sendiri ketika memutuskan melarikan diri. Ternyata Sang Ratu tahu hal itu yang membuat dia tak dibunuh oleh musuhnya tersebut. 

"Aku hanya orang rendahan, tidak mungkin mempunyai kemampuan seperti yang disebutkan oleh Ratu!"

"Kau jangan mengelak, kelak kekuatan yang kau miliki akan sangat luar biasa. Bajak Laut Bendera Darah akan kembali masyhur seperti di masa lalu!" ucap Sang Ratu. “Kau adalah orang terkuat yang bisa menaklukan lawan-lawan kita!”

"Tetapi aku tak bisa melakukannya?" ucap Sagara tampak pasrah dengan apa yang terjadi, kejadian ini jauh lebih menyedihkan daripada penyiksaan. Melarikan diri karena tak ingin menjadi Bajak Laut, malah dipaksa jadi pimpinan Bajak Laut.

"Aku akan membantumu agar kekuatan yang kau miliki kembali. Bahkan akan ditambahkan dengan kekuatan Kekuatan Pedang Tengkorak milikku!" 

Kini, Sang Ratu kembali menghampiri Sagara persis di depannya dengan senyuman menggoda. Ada sebuah perasaan tentang pemuda tersebut yang akan menjadi orang yang sangat hebat. 

"Aku adalah tawanan di tempat ini, kenapa malah ingin menjadikanku pimpinan kapal ini?" keluh Sagara yang heran dengan apa yang terjadi. Selama lima tahun lamanya dia ada di tempat tersebut menerima kebengisan, namun tiba-tiba Sang Ratu menjadi baik. 

Padahal sebelumnya dia selalu dijadikan alat pemuas ketika dibutuhkan tanpa basa-basi seperti ini. Jelas sulit dipercaya oleh otak manusia bebal seperti Sagara Byakta, pemuda yang sulit menerima nasihat dari orang lain termasuk orang tuanya. 

"Semua yang ada di kapal ini semua adalah musuhku. Bedanya mereka tak berani jika berhadapan denganku!" jawab Sang Ratu dengan bibir yang semakin dekat dengan si pemuda tangan jerangkong. 

"Namun kau tak pernah berpikir untuk mengalahkanku. Bahkan menghormati meskipun tahu jika aku adalah musuh orang tuamu!"

Sang Ratu sepertinya sudah memperhatikan sejak lama bahwa hanya Sagara yang pantas menjadi pimpinan. Dibalik semua yang diterima oleh Sagara, itu semata-mata ujian untuk pemuda tersebut. 

Sagara hanya terdiam, baginya lebih baik untuk tak punya kekuatan apapun. Dia tak ingin menjadi orang hebat, apalagi menjadi seorang Bajak Laut.

Namun Sagara Byakta tak bisa bicara karena bibirnya malah bertemu bibir lainnya. Menerima dekapan Sang Ratu hingga dia akhirnya hanya bisa pasrah dengan apa yang terjadi kepadanya. 

"Mari kita nikmati malam terakhir kita!" ucap Ratu Bajak Laut lalu akan melanjutkan apa yang selalu dilakukan dua orang laki-laki dan perempuan di dalam sebuah kamar. 

TOK! 

TOK! 

"Siapa?" keluh Sang Ratu kesal kesenangannya malah terganggu dengan suara orang mengetuk pintu. 

"Aku, Mei Liang!"

"Ada apa?" ucap Ratu Bajak Laut yang berusaha menahan kekesalan akibat enak-enak dirinya tidak jadi.

"Mohon maaf Ratu, tetapi ada Kapal besar yang datang menghampiri kapal kita!" ucap perempuan yang berada di luar kamar Pimpinan Bajak Laut Bendera Darah. 

Mendengar hal itu, Sang Ratu langsung merapikan pakaiannya yang acak-acakan. Lalu segera membuka pintu agar tidak ketahuan bahwa di dalam kamar itu ada Sagara. 

"Kapal besar siapa yang kau maksud?" ucap Sang Ratu ketika langsung membuka pintu dan menutupnya kembali. 

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   BADRIKA KALAPITU

    Kening si pemuda sudah berkeringat, dia seperti diinterogasi oleh seorang hakim ketika dituduh maling ayam.Adipati Mandalagiri mengangguk-angguk kepala sambil mengelus jenggot yang tak ada. Terus berpikir apa yang sebenarnya terjadi pemuda di depannya."Kau harus bersyukur diberi kemampuan itu," ucap Adipati Mandalagiri sambil mangut-mangut.Sagara hanya bisa mengangguk, walau sebenarnya sudah tahu apa yang dibicarakan lelaki di depannya. Datuk Rambut Merah sudah menjelaskan semuanya kepadanya."Baiklah. Ayo dimakan, pasti kamu lapar," ucap Adipati Mandalagiri memutuskan untuk tidak bertanya lagi.Keduanya kemudian makan malam bersama sambil saling bercerita apa yang sebenarnya terjadi di Negeri

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   PEDANG MATAHARI

    Sosok pertama yang menyerang Sagara terjatuh ketika kepalanya terkena pukul sarung Pedang milik Samurai dari Selatan yang belum diketahui namanya itu. Sosok serba hitam tersebut malah tak sadar diri akibat pukulan yang sangat telak.Melihat hal tersebut, sosok serba hitam yang bicara menjadi gugup. Jika kawannya ketahuan, maka dia akan dicurigai. Sehingga dia mencari cara untuk bisa membawa kawannya meloloskan diri dari Mandalagiri."Teknik Pedang Bulan? Jurus itu sudah puluhan tahun menghilang," ucap Adipati Mandalagiri mengenal jurus yang diperagakan oleh Sagara."Ada hubungan apa dia dengan Bajak Laut yang hilang puluhan tahun lalu dari Tanah Jawa itu?"Sementara itu pertarungan terus terjadi, sosok serba hitam malah kepayahan. Namun dia terpaksa men

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   SOSOK SERBA HITAM MUNCUL LAGI

    BRUKK!Namun sebelum nyawa Adipati Mandalagiri akan melayang akibat serangan lawannya. Ada seseorang yang menolongnya dengan menggebuk sosok serba hitam menggunakan sarung pedang.Melihat siapa yang ada di depannya, sosok serba hitam itu terkejut."Kenapa dia ada disini? Bukankah seharusnya dia...?" tanya sosok tersebut dalam hatinya. Namun tak menyelesaikan ucapannya karena lawannya keburu menerima serangan. Padahal serangan tersebut hanya memakai warangka pedang yang dipegang secara menyilang dengan dua tangan.Pertarungan aneh terjadi ketika sosok serba hitam menyerang lawannya. Hal itu terjadi karena lawannya hanya menggunakan warangka pedang tanpa olah kanuragan.Namun yang lebih aneh lagi,

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   PUTRA MAHKOTA?

    Betul saja apa yang dilihat oleh Sagara sebelumnya. Ada orang berpakaian serba hitam lengkap dengan topeng kayu yang dicat hitam. Persis seperti orang sebelumnya yang mencegat Sagara dan Putri Dara Murti dalam perjalanan pulang.Namun kini tampak aneh, mereka menyerang sore hari. Serta hanya dua orang saja yang datang ke Kediaman Adipati yang tidak memiliki orang dengan kedigdayaan tinggi itu.Sagara kemudian segera menuju ke pusat Kadipaten Mandalagiri untuk menyimpan kudanya. Beruntung meskipun sudah sore namun ada jasa penitipan kuda yang masih buka, sehingga dapat bergerak dengan mudah.Tujuan Sagara adalah kediaman Adipati Mandalagiri, dia yakin bahwa lelaki tua itu yang diincar. Namun ketika dia sampai di kediaman Adipati Mandalagiri, justru dicegat oleh prajurit kadipaten yang bertugas berja

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   RAHASIA TENTANG SAGARA

    "Justru karena aku bagian dari mereka, sehingga paham apa yang direncanakan. Terutama tentang tertua Istana, sepertinya dia yang punya rencana menyingkirkanmu, Randu Pandega!"."Bukankah semua ini dari Sepasang Iblis Tongkat Emas?" tanya Sagara lagi yang heran dengan ucapan Ratu Bajak Laut."Betul tentang itu, tetapi dia terlibat dengan pimpinan di Istana Negeri Perak," ucap Randu Pandega lagi, seperti mendukung ucapan Sang Ratu."Apa tujuannya berbuat seperti itu?""Menguasai dunia kedigdayaan, yang pertama adalah Negeri Perak," ucap Randu Pandega lagi."Jika begitu, berarti dia ingin merebut kekuasaan Negeri Perak juga?" tanya Sagara."Bukankah diri

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   DATUK RAMBUT MERAH

    "Sekarang giliran dirimu, Randu Pandega!" seru Datuk Rambut Merah. "Meskipun ini luka luar, tetapi akan kucoba menyembuhkannya," ucap guru Dara Murti."Terima kasih sebelumnya, Datuk!""Tidak usah sungkan, itu sudah kewajibanku untuk menolong orang yang sakit," tambah Datuk Rambut Merah.Pada akhirnya Sagara dan Randu Pandega sudah merasa mendingan. Kini mereka hanya butuh istirahat serta perlu meminum ramuan untuk mempercepat penyembuhan.Ketika sudah selesai, Sagara punya pertanyaan kepada Datuk Rambut Merah."Apa Datuk paham dengan Pedang milik Samurai dari Selatan ini?" tanya Sagara sambil menjelaskan kenapa senjata itu ada di tangannya."Tentu sa

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status