Share

Bab 2

Penulis: Lerina
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-29 17:00:50

Kerajaan Langit.

Kediaman Dewi Air.

Tetes demi tetes air mata keluar dari mata cantik nan sayu Dewi Air, Meya. Dia memang mempunyai hati yang lembut, sama seperti ibunya. Dia mengingat bagaimana ibunya mengajarinya untuk menjadi wanita yang lemah lembut serta baik hati. Karena itu Meya menjadi orang yang mudah kawatir dan gelisah.

Bagaimana tidak, Luhan, orang yang tumbuh bersama dengannya sejak kecil mendapat hukuman dari kesalahan yang tidak bisa di tolerir oleh aturan para dewa.

Luhan menaruh hati pada manusia yang menyebabkan Nilon, aliran sumber kekuatan dewa bergejolak.

Nilon adalah kekuatan alam yang di jaga sejak dulu oleh para dewa. Bahkan ras iblis sering kali menyerang kerajaan dewa demi menguasai Nilon.

Ras iblis banyak membuat siasat agar Ras dewa jatuh hati pada yang bukan dari ras mereka, agar Nilon bergejolak dan pecah menjadi beberapa aliran - airan kekuatan.

Karena hal itulah kenapa ada peraturan di kerajaan para dewa, jika tidak boleh berhubungan dengan ras luar.

Dan sekarang Nilon sedang bergejolak, karena salah satu dewa, yaitu Luhan tergoda oleh wanita manusia.

Bahkan Luhan sampai menemuinya di dunia manusia.

Karena hal itulah Luhan di jatuhi hukuman dan sedang di hukum sekarang.

Hanya dengan mengakui kesalahan, dan membuang perasaannya, Luhan bisa selamat dan terbebas dari hukuman. Dan lagi itu dapat membuat gejolak Nilon berhenti. Tapi Luhan sangat - sangat keras kepala.

Dia tida mau mengakui kesalahan, dan terus berdalih bahwa rasa yang dia rasakan adalah anugrah.

Sedangkan di sisi lain dia sedang mempertaruhkan nasib ras dewa dan ras manusia.

Jika sampai Nilon pecah dan membentuk aliran, aliran - aliran itu bisa menyebabkan ras iblis semakin kuat jika mendapatkannya. Dan hal itu benar - benar membahayakan bagi ras dewa dan ras manusia.

.......

Sementara di kerajaan ras iblis.

Sang Raja iblis duduk di singgasananya dengan senyuman yang merekah.

Dia benar - benar tidak sabar dengan gejolak Nilon yang semakin lama semakin besar.

Jika seperti ini terus, maka semakin cepat ras iblis akan mengusai Nilon dan berkuasa atas tiga ras, ras dewa, ras manusia dan ras iblis.

Di sebelahnya seorang pria berkata, "Raja Iblis, anda benar -benar sangat beruntung. Luhan memakan umpan kita dan dia sedang di hukum. Tidak sia - sia aku menyiapkan gadis cantik untuk umpannya. Ha... ha... ha... ha.. ha...!!! " dia tertawa dengan bangganya.

"Iblis Merah, aku rasa siasatmu kali ini benar - benar Bagus, "sambil mengguyingkan senyumnya Raja Iblis berkata. "Semoga saja wanita itu bisa terus masuk ke hati Luhan, tinggal sebentar lagi dan semuanya akan jadi milik kita. "

Dia tertawa dengan puasnya.

Bahkan semua yang di hadapannya juga tertawa dengan sangat puasnya.

Di depan Raja iblis, ada Iblis Merah, Iblis Kuning, Iblis Hitam dan Iblis Biru.

Mereka berempat adalah kepercayan Raja Iblis dan memiliki posisi yang tinggi di kerajaan Iblis.

Dan di hadapan mereka terdapat pasukan Iblis yang jumlahnya sangat banyak sedang mengejek dan menertawakan Luhan.

......

Lapangan hukuman...

Luhan masih bertahan.

Meskipun dia terengah - engah dia mempunyai kekuatan fisik yang hebat. Tak heran dia adalah Dewa Perang, slah satu dari Dewa yang mempunya berkat kehidupan.

Dia masih mempertahankan egonya, egonya mencintai wanita manusia, Ruyi.

Awalnya Luhan bertemu Ruyi adalah saat dia berpatroli di dunia manusia. Kadang - kadang Dewa dan Dewi akan turun dari kerajaan Langit ke dunia manusia untuk melihat situasi yang terjadi di dunia.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • KEMBARAN DEWA PERANG   Bab 12

    Di atas singgasananya. Raja Iblis mengernyit. "Cecar sudah mati? Bagaimana pasukan kita? " "Yang Mulia, pasukan berhasil saya amankan, tuan Cecar sudah memberikan waktu pada kami untuk mundur dan bersembunyi," lapor bawahan Cecar. "Untung saja cukup lama tuan Cecar memberikan waktu, kalo tidak, mungkin kami tidak akan bisa hidup." "Alfa, Delta, kalian gantikan posisi Cecar untuk sementara memegang kendali atas pasukan baru," perintah Raja Iblis. Bawahan Cecar merasa agak kurang adil, selama ini biasanya dialah yang memegang kendali saat tuan Cecar tidak ada. Kenapa setelah Tuan Cecar meninggal, pemimpin pasukan malah di serahkan pada Alfa dan Delta. Sungguh tidak adil. Tapi dia hanya bisa membatin hal itu, karena kalau sampai berani menyinggung Raja Iblis, maka sudah di pastikan tidak akan bisa hidup ataupun mati dengan tenang. "Sayang sekali, mesti Cecar seorang pemarah dan mempunyai emosi yang gampang meledak, dia adalah bawahan yang sangat kompeten." "

  • KEMBARAN DEWA PERANG   Bab 11

    Di tempat lain. Gunung Birlam. Angin yang tidak terlalu kencang, menggoyang - goyangkan helaian rambut yang tidak terikat milik pria itu. Dia berdiri di atas pohon dengan tatapan tajam seperti mata elang. Dia menatap jauh di ujung sana, seakan sudah menemukan mangsa yang hendak di tangkapnya. Dengan aura dingin, dia memerhatikan keadaan jauh dengan pandangan menusuk. Cukup lama dia mengawasi sesuatu di ujung sana dengan sabar. "Baiklah... cukup bagus kalian bersembunyi," dengan menaikkan sedikit sudut bibirnya, dia mengguyingkan senyum mengejek. Dia mulai bergerak. Secepat kilat dia berpindah sampai tidak ada yang menyadarinya. Di depannya ada sekitar sepuluh ribu prajurit ras iblis yang sedang berlatih bertempur. J

  • KEMBARAN DEWA PERANG   Bab 10

    "Luhan.......... " "Luhan....... " Dalam tidurnya, Ruyi mengigau nama Luhan di tengah sakit panasnya. Saat sampai di rumah, kaki Ruyi segera di rawat, tapi tubuhnya bereaksi dengan panas. Tabib yang di undang oleh ayah Ruyi memeriksa Ruyi dan mendiaknosa jika panas Ruyi adalah karena luka - luka yang ada di kakinya. Tapi hal itu wajar, karena itu memang efeknya, makanya tabib itu juga meresepkan obat penurun panas untuk Ruyi. Leon, ayah Ruyi, duduk di kursi di samping tempat tidur Ruyi. Dia menjaga putrinya yang tengah sakit. Sedikit menyesal kenapa dia tadi mengijinkan Ruyi untuk keluar. Kemarin Ruyi berkata bahwa dia ingin mengunjungi makam ibunya sehari setelah tahun baru, makanya Leon, ayah Ruyi mengijinkan Ruyi pergi untuk melakukan doa di makam ibunya. Tapi kelalaiannya adalah dia tidak menyiapkan cukup pengawal untuk menemani dan melindungi Ruyi. "Siapa Luhan ?" tanya Leon kepada Nina, pelayan Ruyi. Leon cukup terkejut kenapa Ruyi sampai mengigau menyebut

  • KEMBARAN DEWA PERANG   Bab 9

    Bulu mata Ruyi bergerak perlahan. Mata yang terpejam perlahan - lahan terbuka dengan lebar. Di hadapannya dia melihat hutan yang sangat lebat. Dia mulai mengingat apa yang terjadi padanya. Dan dia tersadar, bahwa ada sesosok laki - laki penyelamatnya di sampingnya. Dia tersenyum canggung. Dia sangat malu, karena tertidur begitu saja dan bahkan membiarkan orang yang menolongnya menjaganya. "Maafkan saya karena tertidur begitu saja Tuan Luhan, "sambil memasang wajah memelas Ruyi berbicara pada Luhan. "Tidak apa - apa, aku tau kau lelah," jawab Luhan sekenanya. "Kalau kau sudah bangun, ayo kita cari rombonganmu, berpeganganlah padaku.!!" Dengan posisi berjongkok,

  • KEMBARAN DEWA PERANG   Bab 8

    Luhan berjalan sambil menoleh untuk mendapatkan tempat yang aman dan nyaman. Di sebelah kirinya, dia menemukan sebuah pohon besar yang di lengkungan di bagian bawahnya. Dia berjalan mendekat di ke pohon itu dan meletakkan wanita di gendongannya dengan hati - hati. "Duduklah dengan nyaman, aku akan mencari air untuk membersihkan lukamu, " kata Luhan. Saat Luhan akan berdiri, wanita itu memegang ujung baju Luhan, "aku takut nanti kalau ada babi hutan lagi bagaimana?" ucap wanita itu dengan mata memelas. "Tenang saja, kau aman di sini, lagi pula aku hanya sebentar," Luhan berusaha menenangkan wanita itu. Luhan tau, jelas wanita itu masih ketakutan karena di kejar oleh babi hutan. Tanpa di sadari oleh wanita itu, Luhan membuat penghalang untuk melindungi wanita itu selama dia mencari air. Itu adalah penghalang dewa, hanya para Dewa dan

  • KEMBARAN DEWA PERANG   Bab 7

    Di atas Gunung Sigra. Gunung sunyi dengan pepohonan lebat yang belum terjamah manusia. Setelah Luhan turun dari langit, dia memilih Gunung Sigra sebagai tempat tinggal sementaranya di dunia. Di atas Gunung Sigra terdapat hulu sungai Yangze. Dia melihat aliran sungai, Dia akan merasa selalu dekat dengan Meya jika berada di dekat hulu sungai Yanze. Dan karena hal itulah dia memilih tempat ini. Dia mulai membangun sebuah pondok kecil dengan kekuatan internalnya, sebagai tempat istirahatnya. Hari ini sudah malam, di atas Gunung Sigra, Luhan dapat melihat ribuan Bintang yang tersebar menghiasi langit malam yang pekat. Suara - suara binatang saling sahut - menyahut, akan tetapi Luhan tidak menghiraukan hal itu. Jikalau dia di serang binatang, dia hanya cukup mengeluarkan aura kepemimpinannya maka bin

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status