“Nembus M!”
Nami tanpa sadar memekik hingga terdengar ke meja samping kanan kirinya.Nami tidak berhenti terkejut setelah berhasil masuk ke akun m-banking milik Mas Dirga.Bagaimana tidak terkejut, jika jumlah saldo yang dimiliki pria asing tersebut bisa membuat Nami berfoya-foya sampai anak cucu?“Kerjaan kamu udah selesai? Kalau udah, mending kamu bantuin kami. Biar kami bisa cabut ke kondangan.”“Belum, Kak.” Nami menjawab dengan sesopan mungkin,”Maaf, kalau tadi berisik. Saya diberi tugas dadakan oleh Pak Kaze.”Nami mempertahankan wajah pura-pura bodohnya. Para rekan kerjanya menggerutu hingga terdengar ke telinganya. Nami coba mengabaikan, meski rasanya menyakitkan.Nami tidak sepasrah itu sebenarnya diperbudak. Ia tetap mampu menolak, meski tidak pakai kekerasan dan acara menangis penuh dramatis.Ada yang lebih penting untuk Nami lakukan sekarang, yakni mengirim uang kepada Benua Armada Putra. Tidak butuh waktu lama bagi Nami melakukannya. Sejumlah uang dengan nominal yang sangat besar sudah terkirim kepada kakaknya Mas Dirga.(“Mas, udah terkirim.”)Nami mengirimkan screenshot bukti transfer kepada Samudra dan balasan terima kasih dari Benua juga masuk bersamaan.(“Semoga ayahnya cepat sembuh, Mas.”)Nami merenung kemudian. Dirinya mengirimkan uang rutin kepada ibunya, meski tidak pernah mendapat ucapan terima kasih. Sementara Mas Dirga melakukan hal yang sama. Namun dengan konsekuensi sang ayah yang sedang sakit.Bukti betapa di dunia ini juga ada anak yang memikirkan orang tuanya, terlepas bagaimana sifat si orang tua.(“Terima kasih, Nona.”)Nami merasa menjadi wanita terhormat selama berkomunikasi dengan Mas Dirga. Sapaan nona sukses memberikan kesan dihormati.(“Sama-sama, Mas.”)Nami menunggu balasan Mas Dirga yang ternyata tidak ada. Nami yang masih punya waktu menunggu waktu istirahat pun, kembali pada niat awalnya yang ingin mencari tahu tentang seorang Dirga dari akun sosial medianya.Sekarang Nami mengklik menu aplikasi salah satu sosial media yang berlogo kamera. Loading beberapa detik sampai akhirnya Nami menemukan sesuatu yang sangat familiar.“Oh?!”Semua unggahan di akun tersebut sangat dikenali oleh Nami. Nami mengecek hati-hati dan seketika kebingungan.Apa maksudnya ini?Jumlah followers Dirga berjumlah jutaan. Followingnya cuma empat akun. Semua akun yang diikuti Dirga adalah akun-akun yang juga diikuti oleh Nami. Nami mengenal semuanya, meski tidak secara personal.Belum selesai kebingungan Raline terjawab. Notifikasi dari grup chat Tupai Lapuk kembali hadir.Tupai Lapuk?Sekarang Nami baru sadar jika nama grup chat tersebut cocok dengan prediksi dadakan dalam kepalanya.ARI(“Kak Samudra kapan balik?”)JUNOT(“Senin atau selasa depan. Kenapa, Ri?”)Ari? Junot? Siapa yang tidak mengenal dua nama itu? Dua nama itu adalah nama anggota boyband Squirrel Crush favorit Nami.Akan tetapi, benarkah dugaan yang bercokol di kepala Nami?Nami meneliti dua nama anggota yang lain di grup chat tersebut. Yang dinamai Arasso dan Bima juga ternyata cocok dengan pengetahuan yang ia kantongi tentang anggota lain dari grup boyband idolanya.Arasso adalah plesetan dari Arson dan Bima adalah Umang, anggota termuda Squirrel Crush.Jari Nami nekat mengulir obrolan grup tersebut lebih ke atasnya. Dan yang Nami temui adalah pembicaraan tentang satu sama lain yang memberi semangat mengenai project album baru, syuting, dan segala kegiatan yang identik dengan keartisan.Tidak hanya itu, obrolan grup juga berputar untuk hal-hal receh seputar hobi, olahraga, saling bercanda, sampai membahas sciense dan ketuhanan.Khas obrolan laki-laki sekali.Nami teringat pada kakaknya Dirga yang memanggilnya dengan sapaan Sam. Apakah itu artinya Samudra? Samudra Dirgantara? Ah, masa?Nami yang jarang mendapatkan keberuntungan, tentu meragukan dugaannya.Masa iya Mas Dirga adalah Samudra, idolanya. Jika memang benar demikian, artinya Samudra harusnya lebih dulu mengetahui tentang siapa Nami yang seorang penggemar Squirrel Crush.Apa Mas Dirga sengaja tidak membahasnya demi privasi?Tapi banyak kemungkinan yang cocok bukan sekadar cocoklogi semata.Benarkah Mas Dirga yang tertukar ponsel dengannya selama ini adalah Samudra Dirgantara, idolanya? Jika memang benar, Maka ….Dering telepon mengejutkan Nami yang langsung pergi membawa ponsel Mas Dirga keluar ruangan. Nami melotot menatap kontak yang tertera pada layar. Di sana tertulis nama ibu dengan emoticon hati merah disampingnya. Harus bagaimana Nami sekarang?Nami membiarkan panggilan itu berhenti dengan sendirinya. Nami segera memberitahu Mas Dirga yang sekarang sudah ia curigai sebagai Samudra.(“Angkat saja, Nona. Tidak masalah, kok. Jelaskan situasinya. Ibu pasti mengerti. Kalau ibu, ayah, atau Kak Benua menelepon, mengirim pesan, dan melakukan panggilan video. Tolong, terima saja. Mereka orang baik. Tidak akan menjahati Nona.”)Perasaan Nami sekarang jauh dari kata tenang. Ia gugup luar biasa akan prediksi yang bercokol dalam kepalanya. Mana ibunya Samudra … eh, Mas Dirga berusaha menelepon ulang dan menggantinya dengan panggilan video.Bagaimana ini? Nami ragu menjawabnya. Akan tetapi karena dirinya sudah diberi izin. Nami pun merasa harus menjawabnya. Lagipula siapa tahu ada informasi penting yang ingin disampaikan oleh ibunya Mas Dirga.Nami pun menggeser tombol hijau dan terlihatlah wajah wanita paruh baya yang keibuan dan beraura hangat di kesan pertamanya.“Halo?” sapa si ibu yang tampak bingung saat melihat Nami.Nami tersenyum canggung. Bagaimanapun, ia tidak boleh merengut tidak sopan kepada orang tua.“Ha-halo.”“Dengan siapa? Kamu manager barunya Samudra?”Meski sudah menduganya, nyatanya Nami tetap saja tidak siap dengan kebenaran yang ia terima. Jadi ternyata benar jika Mas Dirga adalah Samudra.“Bu-bukan, Bu. Saya yang kebetulan megang ponselnya Mas Dir…em, Samudra.”Suara Nami bergetar saking gugupnya.“Oh, gitu. Samudranya mana? Ibu mau bicara.”“Nggak ada, Bu. Cuma ponselnya aja yang ada sama saya. Ponsel kami nggak sengaja tertukar di suatu tempat. Sadarnya saat Samudra sudah di Milan.”“Astaga?!” seru ibunya Samudra tampak khawatir dilihat di layar ponsel.“Ibu kalau mau ngobrol sama Samudra, bisa saya beri nomor ponsel saya. Ini tadi aja, Samudra sudah ngasih izin buat jawab telepon dari ibu.”Nami takut dimarahi. Namun reaksi ibunya Samudra diluar dugaan. Wanita tersebut tersenyum hangat.“Siapa namamu?”“Nami, Bu.”“Sampaikan saja ke Samudra jika ibu berterima kasih. Kondisi ayahnya sudah sangat membaik.”“Baik, Bu. Akan saya sampaikan.”Ibunya Nami tersenyum lebih lebar kali ini.“Ibu pikir tadi, Samudra ganti pacar.”Pacar? Pacar? Pacar?Nami teringat sesuatu sekarang. Jika Mas Dirga adalah Samudra. Artinya pacar Samudra adalah …“Nami!”Ada yang memanggil Nami saat itu. Nami menoleh dengan panggilan video yang masih aktif. Ia melihat temannya tak jauh dari tempatnya berdiri. Itu adalah Rauf yang tampak risau.(“Mas, nama pacarnya Raline, ya?”)Nami tidak bisa sabar sepertinya untuk mengetahui identitas Mas Dirga yang sebenar-benarnya dari sumbernya langsung. Begitu selesai dirinya mengobrol singkat dengan ibunya Samudra. Nami langsung menghubungi si mengaku yang namanya adalah Dirga. Tak disangka pula, Nami mendapat panggilan video langsung dari nomornya sendiri alias Dirga. Jantung Nami berdegup kencang. Ia harus mengobati rasa penasarannya dan panggilan video pun diterima. Oh, damn!Sosok yang terlihat di layar ponselnya sekarang benar-benar Samudra Dirgantara, idolanya atau pria yang sering Nami jadikan inspirasi kehaluannya dalam mengetik karya fanfiction yang hanya bertujuan untuk hiburan sesama penggemar Squirrel Crush.“Nona Nami?” Bibir tebal Samudra tersenyum simpul. Jangan tanya kondisi Nami sekarang. Gadis itu antara bengong, tidak percaya dan terkesima menatap sang idola yang sibuk memanggil namanya. Sepertiny
(“Nona, pacar saya selingkuh.”)Nami mengabaikan ponsel Samudra cukup lama hari itu. Pekerjaan di kantor seolah menerjangnya sampai bernapas pun ngos-ngosan. Belum lagi Nami harus menghindari Pak Kaze yang terlalu ingin berinteraksi secara tidak professional. Satu deret pesan yang muncul dari Samudra, baru saja Nami baca. Nami mengetikkan balasan beberapa kali. Akan tetapi, ia merasa tidak yakin dan berujung menghapus berulang. Sampai akhirnya Nami memutar otaknya untuk memilih respon yang tepat untuk segelintir informasi yang sejujurnya tidak mengejutkan lagi bagi Nami. Nami sudah mengetahui jika kekasihnya Samudra berselingkuh. Semua itu bermula ketika dirinya ditemui Rauf di kantor waktu itu. Mereka memutuskan untuk makan siang bersama, sekalian Nami mendengarkan cerita lengkap tentang urusan asmara Rauf. Dari sanalah terkuak jika Raline, kekasihnya Samudra yang mengejar-ngejar Rauf dengan dalih cinta lama bersemi kembali setelah mengendap di balik hati selama sepuluh tahun. Rau
("Kak, tumben nggak pernah nyapa di grup lagi? Di Milan sana sibuknya sampai bikin kakak nggak bisa pegang ponsel?")Nami menerima pesan dari Junot, sang rapper di Squirrel Crush. Tampaknya Nami melakukan kesalahan dan bersikap seperti bukan Samudra. Nami pun mengirimkan pesan Junot kepada Samudra dan ia menerima sebuah voice note yang berbunyi jika Samudra sedang sibuk. Jadi belum bisa terlalu intens untuk menghubungi Junot dan yang lain.("Mas, itu suara Mas asli?")Samudra menjawab jika yang ia rekam untuk dijadikan voice note memang suaranya.("Pokoknya kalau nanti Junot mengirim pesan kepada Nona. Segera kirimkan ke saya. Maaf, merepotkan. Anaknya sedikit ... em, begitulah.")Nami lupakan sejenak mengenai suara di voice note yang dikirimkan Samudra, karena Nami harus segera meneruskan voice note tersebut kepada Junot, teman satu grup Samudra.("Coba kirim foto.")Huh!Akhirnya Nami menghembuskan n
(“Nona Nami. Maaf, soal kemarin.”)Nami tidak marah perkara Samudra yang memberikannya solusi. Wajar Samudra mengatakan hal tersebut, karena jauh di lubuk hatinya pun-Nami ingin keluar dari lingkungan kerja itu. Namun masalahnya adalah Nami tidak yakin akan menemukan kerjaan pengganti yang gajinya setara bahkan lebih besar dari pekerjaannya sekarang.Meminta tolong pada teman-temannya yang kaya? Sudah pasti bisa. Hanya saja, Nami segan untuk melakukan itu. Nami selama ini geram dengan mereka yang mendapatkan pekerjaan, karena orang dalam. Lantas jika dirinya meminta pekerjaan pada teman-temannya, bukankah itu sama saja menjilat ludah sendiri?(“Mas Dirga nggak ngelakuin kesalahan sama sekali, kok. Harusnya saya berterima kasih, karena diperhatikan idola sendiri. Hehe.”)(“Thank u, ya, Mas?”)Tidak salah sedikit bercanda agar Samudra tidak terlalu merasa bersalah. Ting!Nami kira itu notifikasi balasan pesannya tadi. Rupanya ada yang berkicau di grup chat Tupai Lapuk. Nami lekas membu
Tawa Samudra kembali mengundang sang manager, Rajasa yang sampai beberapa kali menoleh. Artisnya baru kemarin mengatakan patah hati perkara pacar. Akan tetapi, hari ini Samudra malah tertawa hingga menghentak-hentakkan kedua kaki. Bukannya bertanya, Rajasa membiarkannya. Samudra sesungguhnya terhibur akan novel yang ditulis oleh Nami. Tokoh utamanya adalah dirinya dan Nami. Cerita yang baru ia baca adalah cerita tentang Samudra yang menjadi seorang chef dan Nami sebagai asisten chef yang doyan kena marah. Namun ujung-ujungnya mereka saling jatuh cinta. Yeah, cerita ala-ala drama romantis memang!Samudra tertawa bukan karena meremehkan karya tulis Nami. Akan tetapi, Samudra terhibur dengan pemilihan kata yang kerap mengundang gelak tawa. Samudra sebagai pembaca sampai lupa apabila tokoh utamanya adalah dirinya sendiri. Lantas ketika Nami memohon agar Samudra tidak memviralkannya masalah kebohongan akan memperjualbelikan fanfictionnya kepada pembaca setia, tampaknya Samudra tak akan
JUNOT(“Ngapain give away cincin, Kak?”)IBU(“Nona Nami, apa kabar? Tolong, tanyain ke Samudra. Beli cincin buat pacarmu, udah? Malah sedekah cincin.”)Nami menerima pesan dari orang sekaligus. Hampir saja tadi Nami membaca pesan dari Junot. Untung belum sempat dibuka. Nami harus mengirimkan screenshot kepada Samudra setelah membalas ramah pesan ibunya Samudra. Samudra yang sedang jalan-jalan ke museum, tentu tidak memperhatikan ponsel lebih cepat.Alih-alih mendapatkan balasan dari Samudra, justru grup chat Tupai Lapuk kembali riuh dengan obrolan yang didominasi Ari, Arson, dan Umang. Lama kelamaan, ketiganya menjadi mood booster Nami akibat obrolan mereka yang sangat menghibur. ARRASSO(“Ada yang banting setir jadi penjual perhiasan.”)BIMA(“Pasti pulang ke New City, Kak Samudra buka toko emas Xiuping.”)Nami terbahak usai membaca pesan dari Bima alias Umang. Namun itu tidak berlangsung lama, karena Nami segera teringat dengan alasan cincin tersebut dijadikan hadiah give away
(“Anak manis, bulan depan perpanjang kontrak. Saya masih menawarkan jabatan yang lebih tinggi sebagai asisten saya. Jika kamu bersedia, kamu harus mengikuti prosedur dari saya. Gaji pokoknya lebih besar dari posisi kamu sekarang. Ada tunjangan dan bonus. Jika ingin lebih, saya bisa menyediakan yang jauh lebih besar nominalnya.”)(“Ngomong-ngomong, kamu cantik hari ini.”)Samudra meremat ponsel Nami dengan geram usai membaca pesan dari Pak Kaze. Tak hanya itu hal yang membuat Samudra menajamkan rahang. Pak Kaze setiap hari mengirimkan foto Nami yang diambil secara diam-diam. Samudra tak pernah mengatakannya pada Nami. Namun ketika digulir ke atas, Samudra menemukan banyak pesan yang berbunyi nakal. Ritual Pak Kaze mengambil foto Nami diam-diam juga ternyata dilakukan hampir setiap hari. (“Rok pink kamu hari ini, cocok sama perhiasan yang saya lihat di toko jewelry. Kalau mau, sini ke ruangan saya. Ngobrol sambil pangku.”)(“Tadi wangi banget waktu kita papasan. Bikin saya berdesir da
“Mengapa harus aku yang menikahinya?”“Karena orang yang menekan perempuan itu, pasti bakalan sungkan sama kamu. Siapa yang mau berurusan sama seorang Samudra Dirgantara? Fansnya dikenal bar-bar sampai pacarnya nggak berani publish sendiri.”Rajasa tampak tak peduli dengan kondisi hati Samudra yang tersindir lagi berkat kata-katanya. “Nggak usah mikiran orang, Sam. Urusan kamu aja dipikirin. Nggak capek apa kalau kebaikan kamu disalah artikan lagi?”“Menolong orang lain itu jangan sampai membuat kita mengharap pamrih.”“Whatever. Apapun nasehatku, tetap aja kamu nggak mau dengar. Bukannya kamu kebelet nikah sampai beli cincin aja di sini? Macam nggak ada toko perhiasan aja di New City. Padahal kemarin agensi sudah bersiap sama kekacauan yang akan timbul kalau announcement pernikahanmu rilis. Gimana kalau ganti aja mempelai perempuannya?”“Saya dan Nona Nami hanya berteman. Dia hanya penggemar Squirrel Crush yang sedang kesulitan.”Rajasa terkekeh lucu,”Sekarang kamu bahkan ingin jad