Share

TERTANGKAP BASAH

(“Nona Nami. Maaf, soal kemarin.”)

Nami tidak marah perkara Samudra yang memberikannya solusi. Wajar Samudra mengatakan hal tersebut, karena jauh di lubuk hatinya pun-Nami ingin keluar dari lingkungan kerja itu. Namun masalahnya adalah Nami tidak yakin akan menemukan kerjaan pengganti yang gajinya setara bahkan lebih besar dari pekerjaannya sekarang.

Meminta tolong pada teman-temannya yang kaya? Sudah pasti bisa. Hanya saja, Nami segan untuk melakukan itu. Nami selama ini geram dengan mereka yang mendapatkan pekerjaan, karena orang dalam. Lantas jika dirinya meminta pekerjaan pada teman-temannya, bukankah itu sama saja menjilat ludah sendiri?

(“Mas Dirga nggak ngelakuin kesalahan sama sekali, kok. Harusnya saya berterima kasih, karena diperhatikan idola sendiri. Hehe.”)

(“Thank u, ya, Mas?”)

Tidak salah sedikit bercanda agar Samudra tidak terlalu merasa bersalah.

Ting!

Nami kira itu notifikasi balasan pesannya tadi. Rupanya ada yang berkicau di grup chat Tupai Lapuk. Nami lekas membu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status