Share

bab 14. Ucapan itu Doa

"Wah, kalau begitu mbak Sumi, anaknya Bu Tatik dan mas Arif, suami saya, harus dirajam juga dong pak Ustadz? Mereka selingkuh dan sudah pernah menikah lho?" tanya Nastiti membuat Arif dan Sumi langsung berdiri.

"Heh, Nas! Tolong jaga bicaramu!" seru Sumi mendelik. Dia melompat ke arah Nastiti. Sedangkan Arif berdiri dan seakan membeku menatap wajah tamu undangan yang ada di ruang tamu rumah Sumi.

"Kenapa? Apa aku salah bicara? Kamu sudah melakukan hubungan suami istri dengan suami saya di luar ikatan pernikahan yang sah. Dan sekarang, kamu justru mengadakan pengajian? Mau pencitraan?" tanya Nastiti.

"Apa?!"

Sumi mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi ke arah pipi Nastiti. Tetapi Nastiti dengan sigap menangkap tangan Sumi dan menepisnya kasar.

"Jangan mimpi bisa menamparku, Sum! Jadi balasanmu terhadap kebaikan yang telah kulakukan adalah selingkuh dengan suami ku?"

"Jangan sembarangan memfitnah di depan orang banyak, kamu! Kami, aku dan mas Arif itu saling mencintai!"

"Cinta kok
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status