Share

Part 8–Talak

Aku tengah menyiapkan surat-surat kelengkapan untuk mengajukan proses perceraian. Selain membeli ponsel baru, sengaja tadi siang menyempatkan diri untuk memfotokopi beberapa berkas. Rencananya, besok pagi aku baru akan mengurus ini ke pengadilan agama.

Namun, suara ketukan di pintu membuyarkan fokusku. Memang pintu kamar ini tadi sengaja dikunci. Setelah merapikan kembali surat-surat tersebut dan menyimpannya di lemari, segera kuayunkan kaki menuju pintu.

Bang Leon sudah berdiri tepat di hadapanku dengan tatapan yang terlihat gelisah dan gusar.

"Ada apa?"

"Ada yang perlu kubicarakan," ujarnya pelan.

"Oh, iya. Aku lupa. Baiklah. Abang duluan saja turun. Sebentar lagi kususul."

Bang Leon mengangguk pelan, lalu berbalik dan pergi. Sesaat sebelum menuruni tangga, dia kembali menoleh. Memandang dengan tatapan yang sulit kuartikan, lalu kembali melanjutkan langkahnya.

"Ayo, Sayang! Kita turun dulu temui papamu." Aku menggendong Alva yang sedang bermain di atas ranjang dengan bola-bola kecil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Susi Hendra
mengiris..
goodnovel comment avatar
Esther Lina
lanjut .ceritanya menarik
goodnovel comment avatar
Entin Nety
lanjut ceritanya bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status