Share

Part 9–Terakhir Kali

Alva merengek melihatku terisak sembari menggendongnya. Kubaringkan dia perlahan dan segera menyusuinya. Aku sudah mencoba mengontrol perasaan, tapi air mata ini tidak bisa diajak kompromi.

Aku pernah mendambakan keluarga yang harmonis seperti Ibu dan Ayah. Mereka tetap setia sampai maut memisahkan, tapi aku? Aku gagal meraih impian itu. Alva harus kehilangan papanya di usia yang masih hitungan bulan.

"Maafin mama, Nak." Kukecup kepalanya lembut. "Bukan mama enggak sayang, tapi mama ingin merawat dan menjagamu dengan penuh senyuman, bukan tangisan. Mama akan terus terluka jika bertahan," lirihku seraya mengucek mata yang buram karena air mata.

"Saat kamu besar nanti, kuharap kamu bisa mengerti keputusan mama ini. Belajarlah dari kesalahan papamu, Nak. Belajarlah untuk memahami bahwa kesetiaan itu penting."

Aku menyeka air mata saat menyadari ponsel bergetar. Nanny memanggil.

Dia memang sahabat terbaik. Selalu tahu saat-saat di mana aku butuh sandaran.

"Assalamu'alaikum," sapanya setel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ati Husni
lusi yang kuat ya....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status