Share

Maling Tampan yang Budiman

Sial, aku ketahuan, batin Wirota dalam hati.

Tanpa rasa gentar sedikitpun, prajurit wanita itu segera menyerang Wirota yang sudah bersiap melompati pagar.

Namun sebelum berhasil melompati pagar wanita itu sudah berada di depannya dan dengan gencar menyerangnya dengan pedangnya. Pedang prajurit itu sudah membabat lehernya. Wirota memiringkan posisi kepalanya, memegang tangan si prajurit kemudian menendang perutnya. Prajurit wanita itu terdorong mindur beberapa langkah. Namun ternyata suara pertempuran mereka menarik perhatian para penjaga keputren lainnya. Dengan cepat prajurit penjaga berdatangan dari segala penjuru mengepungnya.

Aku harus mengamalkan ilmu welut putih untuk menghilang, kata Wirota dalam hati.

Sebuah mantera diucapkan dan dalam sekejap, tubuhnya menghilang. Para prajurit itu terkejut mendapati buruannya tida-tiba menghilang dengan cepat. Namun wanita penyerangnya tadi tak kurang akal, dia mengambil tanah kemudian melemparkan ke udara di depannya. Samar-samar ditengah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status