Share

BAB 43

"Apa? G*la si Caca itu!" ucap Bunda saat kuceritakan semua. 

Bunda dan Kak Rosi datang menjenguk Vito, tapi anak itu tertidur setelah kuminumkan obat tadi. 

"Iya lah, Bun, kalau waras juga gak bakal kaya gjtu. Aku sampai nggak habis pikir loh, Rin, kok bisa ada seorang ibu yang tega menyakiti anaknya hanya karena tak mencapai tujuan keinginannya? Duit mulu yang dipikirin," ucap Kak Rosi. 

"Iya, dia stress kali, Kak. Suaminya kan nikah lagi, udah punya bayi pula." 

"Hah? Pantes. Iya lah, siapa juga yang tahan sama wanita iblis seperti dia," sungut Kak Rosi. 

"Rosi," tegur Bunda. 

"Hehe, maaf, Bun, terlalu menghayati." Aku terkekeh melihatnya. 

Aku menceritakan juga tentang siasatku, yang harus menjalin kerja sama dengan wanita malam. Bukan aku membenarkan, tapi memang siapa lagi yang bisa mengerjakan misi ini selain wanita seperti Risti? 

"Tapi kamu tetap salah, Nak. Bunda kan pernah bilan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status