Share

ENAK AJA

TIARA

Enak saja ngajak tidur setelah apa yang dilakukannya. Dikira aku batu yang gak punya perasaan. Untung sedang datang bulan, jadi alasan nolaknya gampang banget.

"Dinda, aku rindu padamu!"

Aku pengen muntah mendengar rayuan murahannya. Jangan harap bisa luluh dengan gombalan memuakkan.

Hmm, tapi aku gak boleh kasar menanggapi rayuan ini. Kudu pura-pura luluh, tapi pelan-pelan biar gak aneh dilihatnya.

Kamu main drama, aku juga, Bambang!

Mas Ragil menggandeng tanganku saat menuju kamar. Sepanjang jalan ke sana, dia terus melontarkan kata-kata rayuan.

Sebenarnya aku sudah ingin muntah mendengarnya, tapi ditahan agar sandiwaranya gak gagal.

Di kamar pria itu makin agresif, tapi aku membiarkan dulu sampai waktu yang tepat.

"Kamu pasti rindu belaian, Mas. Maaf, ya Sayang Mas lama tak menyentuh. Sekarang Mas akan memberikanmu surga terindah!"

Setelah kami berbaring barulah kubilang baru datang bulan. Dan reaksinya mas Ragil seperti orang bego. Mulut mangap dan mata melotot. Tubuh yang s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status