Share

AJAKAN RYAN

Tanpa terasa, dua bulan sudah aku tinggal di sini. Di rumah milik Ryan, laki-laki menyebalkan yang penuh teka-teki. Kalau boleh jujur, aku merasa betah. Meski terkadang rindu dengan kedua orang tuaku cukup menyiksa jiwa.

Aku sudah mengabari mereka tentang perceraianku dengan mas Arga. Telah kuceritakan perihal mantan suamiku yang mendua, pun mengenai mantan mertuaku yang mendukung kesalahan anak laki-lakinya.

“kamu harus sabar, Nak!” Masih terngiang jelas nasihat Ibu waktu itu. Walaupun hanya melalui sambungan telepon, aku bisa tahu betapa terpukulnya hati Ibu mendengar kabar anak perempuannya telah menjanda.

Sebenarnya mereka memintaku pulang ke rumah, tapi aku tak mengiyakannya, karena aku masih harus di sini dua bulan lagi. Aku terpaksa berbohong pada mereka. Kukatakan aku sedang bekerja, padahal tidak. Tak mungkin juga kan kalau aku mengatakan telah dijual? Bisa copot jantung mereka nanti.

Devi, sahabatku, sesekali datang berkunjung saat waktu luang. Beberapa hari yang lalu dia j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status