Share

Bab 24

Suara azan Subuh samar-samar terdengar dari masjid tak jauh dari resort. Rena menggeliat pelan. Sebuah tangan melingkar di perutnya. Rena menoleh, dan ia pun tersenyum saat dilihat wajah suaminya mendengkur halus di belakang telinganya. Perlahan Rena melepaskan tangan itu dan membuka selimut yang menutupi tubuhnya.

Rena menjerit kecil saat menyadari tak sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya. Sebuah tangan menariknya. Rena terjungkal kembali di atas kasur. Ciuman hangat bertubi-tubi mendarat di pipinya. Rena mendengkus saat sang suami mengedipkan matanya menggoda.

“Mau ke mana?” tanyanya nakal.

“Mau mandi, udah Subuh itu.” Rena mencubit pinggang suaminya. Dokter Fredy meringis.

“Mandi bareng ya?” godanya lagi dengan tangan makin dieratkan.

“Ish, apaan sih?” Rena memutar bola matanya.

“Lah, kenapa?” Dokter Fredy mengendus-endus telinga Rena.

“Malu.” Wajah Rena merona merah. Dokter Fredy menyangga kepalanya dengan tangan kanannya.

“Lho, kenapa malu? Aku kan sudah lihat semuanya,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Lilis Anie
lumayan sebagai hiburan ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status