Share

BAB 6 : JALAN-JALAN

Author: Shadow.501
last update Last Updated: 2025-08-20 16:32:28

Setibanya rombongan kecil itu di Istana ke Kaisaran Qin, Qin Shan tidak langsung menuju ke kediamannya. ia malah pergi untuk menghadap pada Sang Kaisar.

Disaat ia memasuki Aula Istana itu, disana sudah terlihat cukup banyak orang-orang yang sedang duduk. Seperi terlihat sedang membahas suatu hal.

Sang Kaisar yang melihat dua bocah itu masuk, ia pun langsung berdiri dari kursi tempat ia duduk, lalu secara perlahan namun terlihat elegan ia melakangkahkan kakinya berjalan untuk menyambut secara langsung akan kedatangan kedua bocah-bocah kecil itu.

"Aha, Shan'er, kamu benar-benar seorang jenius diantara jenius di Benua Tengah ini. Ayah tidak menyangka kalau di umur mu yang masih sangat muda seperti ini, kamu sudah menerima Ujian Langit. dan kamu pun berhasil melewatinya."

Seraya berkata-kata seperti itu, orang nomor satu di Benua Tengah itu memperlihatkan senyuman serta raut wajah penuh kebanggaannya pada Qin Shan.

Semua orang yang mendengar perkataan dari Sang Kaisar yang memuji seperti itu, semua mata yang ada didalam ruangan itu menatap secara bersamaan pada sosok kecil yang masih terlihat berdiri dihadapan Sang Kaisar.

Wajah-wajah mereka memperlihatkan satu ekspresi yang sama, yaitu suatu kekaguman yang sangat luar biasa. pencapaian yang telah didapatkan oleh Pangeran kecil itu suatu pencapaian yang tidak masuk akal bagi mereka.

Karena untuk bisa menembus ketingkatan basis dari ranah Tribulation Crossing hanya bisa dilakukan oleh mereka yang sudah melakukan latihan-latihan Kultivasi yang keras dan biasanya rata-rata sudah berumur lima puluh tahun ke atas.

Sedang kan Sang Pangeran kecil itu sudah bisa melewati nya di umur yang sangat muda sekali. sungguh seorang Naga yang berada diantara sekumpulan Kelinci.

"Selamat Pangeran atas pencapaiannya..."

Terlihat semua orang yang sedang duduk sambil menatap serempak itu berdiri dan sedikit membungkukkan badan mereka untuk memberi hormat serta memberikan ucapan selamat atas pencapaian yang berhasil di dapatkan oleh Qin Shan itu.

"Terimakasih Paman-paman semuanya, ini hanya sebuah terobosan kecil yang masih belum bisa memuaskanku. aku ingin lebih dari ini untuk mendapatkan pencapaian seperti ini di masa depan."

Sontak semua orang-orang itu merasa takjub dengan ambisi Sang Pangeran kecil itu. tidak ada satu pun diantara anak-anak yang seumuran dengannya yang memiliki pemikiran-pemikiran yang beralbisi seperti itu.

Sebuah pemikiran yang tak pernah merasa puas dengan apa yang sudah di capai, meski pencapaian itu sangatlah besar dan jelas membutuhkan ketekunan lebih ekstra untuk benar-benar mencapainya.

"Aha... tidak buruk, tidak buruk, sungguh cara berfikir yang luas. bagaimana kalau Paman mengundang Pangeran untuk datang ke kediaman Paman...?"

Salah satu dari kesebelas Penunggang Dewa itu berkata dengan penuh minat pada sosok bertubuh kecil yang masih terlihat berdiri di antara mereka.

Orang itu masih menatap Qin Shan tanpa ingin mengedipkan matanya sama sekali. tangan kirinya mengelus janggut nya yg hampir memutih. dengan jeda yang ia sengaja itu, orang itu pun melanjutkan perkataannya.

"Paman akan menyuruh para Pelayan untuk memasak masakan favorit mu dan tentu juga Paman akan memberikanmu sebuah hadiah yang mungkin Pangeran tak akn sanggup untuk menolaknya."

Suara yang terdengar berat itu berasal dari salah satu pasukan khusus ke Kaisaran Qin. salah satu dari Dewa perang, yang di juluki sebagai sebelas penunggang Dewa itu. dia adalah Bai Fu, yang terkenal dengan jurus pengendali petirnya yang sangat luar biasa.

"Terimakasih Paman... sungguh tawaran yang tidak bisa aku tolak sama sekali. tapi aku datang kali ini untuk meminta izin pada Ayah, yang Muliya Kaisar."

Sang Kaisar yang mendengar langsung dari perkataan Pangeran Kecil itu, ia terlihat cukup penasaran. karena Sang Pangeran begitu fasih dan terlihat sangat sopan sekali dalam bertutur kata.

"hahaha... Apa yang hendak Shan'er ingin sampaikan pada ayah... katakan saja nak... jangan terlalu bersikap formal seperti itu...!"

Melihat Sang Ayah sekaligus orang no satu di Benua Tengah itu mudah untuk di ajak bicara, Qin Shan pun secara nalurinya menyampaikan tentang apa yang di ingin kan nya.

"Baiklah, Karena kamu belum pernah keluar sama sekali pun keluar istana ini, ayah akan menyuruh salah satu dari prajurit istana untuk memimpin jalan agar kmu nanti bisa tahu arah jalan di sekitaran kota ini...!"

Qin Shan yang mendengar perkataan dari ayah nya itu, ia langsung menggelengkan kepalanya sambil berkata.

"Terimakasih ayah, tapi aku ingin menyusuri sendiri jalan-jalanan yang ada."

Sang Kaisar yang melihat ekspresi yang serius di perlihatkan oleh sosok kecil di hadapan nya itu, ia hanya mendesah pelan sambil berkata lagi.

"Hmmm... jika seperti itu, lakukan saja nak, ayah juga tidak bisa untuk menemanimu Karena ada masalah-masalah kecil yang akan ayah bahas bersama Paman-paman mu ini"

"Terimakasih ayah"

Qin Shan berbalik dan hendak keluar dari dalam Aula itu, tapi dia teringat akan sesuatu.

"Ohya Paman, jangan sampai lupa akan janjimu itu. beberapa hari lagi aku akan pergi sendiri ke tempat Rumah Paman untuk menagih janji yang pernah Paman tawarkan itu."

Setelah dia selesai berkata seperti itu, Qin Shan memberi salam pada semua orang di tempat itu dan ia pun berlalu pergi dengan elegan sekali.

Semua orang yang berada di tempat itu tanpa terkecuali, mereka sangat terkagum melihat Pangeran Kecil itu yang memiliki aura yang mulia bak seorang Dewa sejati.

Di dalam perjalanan menuju pulang ke tempat kediamannya, Qin Shan membayang-bayangi tempat-tempat yang akan ia kunjungi nantinya.

"Seperti apa rupa sebuah Kota itu, apakah sama suasananya Seperti di Istana Kekaisaran ini...?"

Qin Shan yang sedang berjalan sambil melamun itu pun di kejutkan oleh Qin Hua dari samping.

"Kakak... apakah Kakak sedang tidur sambil berjalan...?"

Qin Shan yang mendengar suara yang sangat familiar namun cukup keras itu pun langsung terkejut.

"Ah Hua'er... kamu mengejutkan ku, mendengar suara mu yang keras seperti petir itu hampir saja membuatku gelisah sepanjang hari."

"Hahaha.... kakak terlalu berlebihan. mana ada hal yang seperti itu. bagaimana, apakah ayah mengizinkan kita untuk pergi jalan-jalan keluar menikmati suasana di Kota?"

Qin Hua terlihat sungguh bersemangat dan penuh rasa ingin tahu di hatinya.

"Ya, tentu saja, sebentar lagi akan sore hari, kau pergi lah untuk mempersiapkan diri terlebih dahulu, karena setelah sore nanti kita akan memulai perjalanan kita."

Qin Hua yang mendengar apa yang di ucapkan oleh Qin Shan itu, ia terlihat sangat senang sekali. tanpa menunggu Qin Shan berkata lagi, ia pun pergi begitu saja meninggalkan Qin Shan sendirian yang masih terlihat berdiri mematung tanpa kata di tempat itu.

"Kenapa dia tstlihat sangat bahagia seperti itu, padahal kan hanya untuk pergi jalan-jalan saja. apakah ada sesuatu yang istimewa di Kota itu...?"

Qin Shan yang masih berdiri seperti patung itu bergumam pelan sambil menatap kepergian Qin Hua yang terlihat terburu-buru itu.

"Pangeran, apa yang sedang pangeran pikirkan?"

Disaat Qin Shan sedikit bingung di buat oleh kelakuan Qin Hua itu, terdengar sebuah suara yang tidak asing tepat di belakangnya. Qin Shan pun menoleh.

"Ah, Bibi... tidak apa-apa, aku hanya sedang memikirkan ada apa sebenarnya di Kota itu." Karena nanti kalau hari sudah sore, aku dan Hua'er akan pergi jalan-jalan bersama-sama."

"Jalan-jalan ke Kota...? ah tentu saja di Kota itu banyak orang-orang yang berlalu lalang dan berbagai rutinitas terjadi disana. ada Gedung-gedung tinggi seperti pertokoan yang menjual segala macam barang-barang disana."

Qin Shan secara serius menatap sosok wanita paruh baya di depan nya itu dengan cukup serius tanpa ingin memotong pembicaraannya. sosok wanita paruh baya yang melihat Qin Shan yang mendengarnya dengan sangat serius itu pun, ia melanjutkan perkataannya lagi.

"Semasa muda Bibi, Bibi sering sekali pergi ke Kota, terutama untuk berkunjung ke Paviliun Pil disana. karena itu, Bibi jadi sedikit tahu tentang meramu sebuah Pil."

Wanita paruh baya itu sedikit merasa bangga di hatinya disaat ia menceritakan tentang pengalamannya itu.

"Meramu sebuah Pil... apa itu...?"

Wanita paruh baya yang di panggil bibi itu pun menceritakan apa yang ia ketahui tentang meramu Pil yang biasanya di sebut dengan Master Alkimia itu pada Qin Shan.

Qin Shan pun dengan serius mendengar cerita dari wanita paruh baya itu. setelah cukup lama bercerita, waktu pun berlalu dan sudah menjelang sore hari. Qin Shan pun pamit untuk mempersiapkan diri seperti mandi dll.

Perjalanan untuk menyusuri jalanan perkotaan pun di mulai. terlihat dua sosok remaja berjalan berdampingan sambil mengobrol ringan. sesuai dengan instruksi Qin Shan, Qin Hua pun memakai pakaian layaknya pakaian warga di kota agar tidak terlihat terlalu mencolok di mata orang-orang.

Qin Shan memakai pakaian serba Hitam sesuai dengan warna selera nya. sedangkan Qin Hua, ia memakai pakaian serba putih.

Tepat disaat mereka sudah memasuki jalanan yang cukup ramai itu, terlihat sebuah iring-iringan kecil. sebuah kereta kayu yang cukup terlihat megah di tarik oleh empat ekor kuda berwarna serba putih.

Kuda-kuda itu bukan kuda biasa. tapi itu Binatang Spritual yang terawat hampir sempurna oleh pemiliknya.

"Minggir minggir minggir... beri jalan untuk rombongan Tuan muda Xiao Baw...!"

Terdengar suara teriakan yang sangat keras dan arogan dari iring-iringan Kereta Kuda itu. Qin Shan yang mendengar dan melihat dari jarak cukup dekat dengan iring-iringan itu pun ia mengernyitkan dahinya dengan sedikit senyum malas terlihat di bibirnya.

-BERSAMBUNG-

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
Makin seru
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • KULTIVATOR TITISAN IBLIS SURGAWI   BAB 45 : MEMASUKI DIMENSI LAIN

    Hari berganti hari, begitu juga dengan Sang Malam. bertepatan dengan terjawabnya semua keresahan Qin Shan tentang Dao Surgawi itu, Kini Istana Kekaisaran Qin menerima sebuah undangan resmi dari perwakilan antar Benua.Dimana undangan itu berisi tentang memasuki sebuah Dunia yang Baru, sebuah Dunia yang jelas berbeda, yaitu sebuah Dimensi lain yang keberadaannya penuh dengan misteri.Memasuki Dimensi tersebut sebenarnya adalah sebagai persyaratan untuk menjadi Putra dan Putri Mahkota yang akan mewariskan sebuah Dinasti Kekaisaran di Kekaisaran masing-masing dari Lima Benua yang ada saat ini. Peraturan Seperti ini baru-baru saja di sah kan dan disetujui oleh masing-masing Kekaisaran dari Kelima Benua tersebut. memang tidak masuk di akal, Namun untuk menjaga keseimbangan serta untuk mencegah peperangan, seperti memperluas wilayah untuk berkuasa, maka dibentuklah sebuah solusi serta ide-ide seperti ini.Empat Benua, sepeti Benua Timur, Benua Barat, Benua Utara dan Benua Selatan, sebenarn

  • KULTIVATOR TITISAN IBLIS SURGAWI   BAB 44 : MEMAHAMI PRINSIP-PRINSIP DAO SERTA PERSIAPAN UNTUK PETUALANGAN MELINTASI DIMENSI

    Setibanya Qin Shan didalam Kediamannya itu, dia langsung memposisikan dirinya dengan melakukan posisi lotus (bersila.) Jari-jarinya yang sudah terampil di asah puluhan ribu tahun sewaktu berada di dalam Reruntuhan Kota Kuno yang tenggelam oleh Peradaban itu, terlihat menarihnari indah, seperti sedang memetik sebuah senar pada sebuah alat musik. Kedua matanya terpejam. jari-jarinya semakin terlihat sedang menari-nari, lalu membuat sebuah Mudra yang unik. mulutnya komat kamit seperti seorang Dukun yang sedang membaca sebuah Mantra. Didalam Lautan kesadarannya, Qin Shan bergumam pelan: "Hmph... Aku baru menyadarinya, ternyata di Ranah Kultivasiku saat ini adalah bagian dari Dao itu sendiri. kenapa aku menjadi bodoh seperti ini...?" Waktu pun berlalu begitu saja, Qin Shan semakin tenggelam jauh lebih dalam, didalam Lautan Jiwanya itu, Qin Shan melihat sebuah Peti Kayu yang terapung disana. Dua Rantai Besi yang dulu nya terlihat seperti sebuah Besi biasa pada umumnya itu, kini w

  • KULTIVATOR TITISAN IBLIS SURGAWI   BAB 43 : OBROLAN YANG MEMBUAT BINGUNG...?

    Setibanya dia didalam Kediamannya itu, Qin Shan terlebih dahulu pergi mandi untuk membersihkan diri, dan baru setelah itu dia pergi untuk menemui ayahnya. Tok tok tok... Terdengar sebuah pintu di gedor. "Masuk...!" Itu adalah suara dari Sang Kaisar, orang nomor satu di Kekaisaran Qin. "Ayah." Qin Shan menyapa ayahnya. Sementara itu, Sang Kaisar yang melihat Qin Shan saat ini, kedua matanya sedikit melotot. Menatap Qin Shan dari atas sampai kebawah, itu terjadi secara berulang-ulang kali. "Shan'er, hampir saja ayah tidak mengenalimu tadi. Kau ternyata tumbuh dan berkembang sangat cepat. Apakah kau tidak ingin berbagi pengalamanmu itu pada ayah?" Qin Shan hanya menatap ayahnya itu sambil tersenyum lalu berkata: "Ayah, sebenarnya aku datang menemui ayah, ada yang ingin aku tanyakan." Sang Kaisar merasa ada yang aneh dari pertanyaan Qin Shan itu. Karena ekspresi Qin Shan cukup serius terlihat. "Ada apa nak, katakan saja. Apa yang sebenarnya yang telah terjadi?" Qin Shan lalu me

  • KULTIVATOR TITISAN IBLIS SURGAWI   BAB 42 : DAO SURGAWI

    Tingkat kultivasi tertinggi pada umumnya mencakup Puncak Bela Diri atau Petapa Dao Surgawi.Dao Surgawi memungkinkan seseorang menguasai seluruh Alam Semesta atau mencapai kebijaksanaan tertinggi di antara kefanaan dan kebenaran Spiritual.Seperti halnya Alam Surgawi, di mana kultivator mencapai kekuatan yang tak tertandingi, dan Yang Tertinggi Abadi, yang melampaui alam semesta itu sendiri.Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kultivasi Tertinggi meliputi seperti, Tingkat Bakat, Penguasaan Dao dan Kondisi Fisik.Tingkat Bakat: Bakat bawaan memengaruhi seberapa cepat seseorang dapat naik tingkat dan mencapai potensi tertinggi.Penguasaan Dao: Penguasaan Dao (jalan atau prinsip alam semesta) adalah kunci untuk menembus alam kultivasi yang lebih tinggi dan mencapai kekuatan yang luar biasa.Kondisi Fisik: Kondisi tubuh seseorang, seperti menjadi "benih" untuk kekuatan yang lebih besar, sangat penting untuk mencapai tingkat kultivasi yang lebih tinggi.Tingkat Kultivasi Surgawi lebih tinggi

  • KULTIVATOR TITISAN IBLIS SURGAWI   BAB 41 : RASA PENASARAN

    Tembok Raksasa kini telah berdiri dengan angkuh mengelilingi Lembah Iblis itu. Tembok itu terlihat persis seperti sebuah Bangunan-bangunan Kuno. warnanya sehitam Arang, apa bila terkena sinar Matahari, tembok itu akan memantulkan ribuan cahaya yang samar, dan bahkan lebih dari itu jumlahnya."Huuu... tugasku disini hampir selesai, ada satu lagi tahapan terakhir yang harus aku selesaikan"Qin Shan bergumam pelan, dia saat ini sedang berdiri disebuah Batu Besar tempat yang sebelumnya dia gunakan untuk berpidato dengan singkat dikala itu.Qin Shan mengedarkan pandangannya seraya merafalkan sebuah Mantra Kuno. itu adalah teknik dari sebuah Formasi peleburan. teknik itu bertujuan untuk menghalangi Ras Yang lain menyusup masuk ke dalam Lembah Iblis itu sendiri.Sebuah Formasi yang paling mematikan, jika ada penyusup yang masuk, maka Formasi itu akan mendeteksinya secara otomatis. lalu penyusup itu akan terbakar menjadi abu.Disisi yang berbeda...Tap tap tap..."Yang Mulia, ternyata orang-o

  • KULTIVATOR TITISAN IBLIS SURGAWI   BAB 40 : BERDIRINYA TEMBOK RAKSASA

    Pembukaan segel inti jiwa iblis itu memakan waktu yang cukup singkat, karena hanya memerlukan waktu setengah dupa yang dibutuhkan.Qin Shan menatap mereka yang ada lalu berkata:"Ikuti aku, Karena kita akan manggali batu dari kedalaman jurang Neraka...!""WWWUSSHHH"Sebuah Portal besar terlihat, Qin Shan dengan kekuatan yang dimilikinya saat ini telah membuka sebuah jalan menuju ke lokasi Jurang Neraka.Sebuah Portal besar itu terbuka begitu saja didepan ribuan pasang mata dari Ras Iblis itu sendiri.Itu tidak lebih terlihat seperti sebuah pintu yang tercipta dari ruang hampa. Ia menganga seperti mulut monster yang sedang merasa haus dan lapar.Kemudian disisi yang berbeda..."yang Mulia, aku melihat rombongan dari Ras Iblis menuju ke sesuatu tempat. Mereka berbondong-bondong memasuki sebuah Portal."Tiba-tiba seorang mata-mata dari Ras Naga Hitam berkata. Napasnya tidak beraturan."Hmph... Apa kau bilang... Apakah mereka dari kelompok yang sama dari para tahanan yang telah dibebaskan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status