Share

10 | Aron (1)

Suara langkah kaki Aron dan Jason terdengar di sepanjang lorong menuju kamar tidurnya. Di perjalanan Aron memerintahkan Jason agar menyediakan alat pemburu monster.

"Tuan Aron, apakah menurut anda ini terlalu berlebihan?"

"Tidak, kita harus menangkap monster itu, Ayahku menyetujuinya dan aku tidak bisa berbuat banyak."

"Tetapi jika kita keberatan, kita bisa meminta bantuan pada nona Kyrena,"

"Ikuti saja perintahku." Langkah Aron berhenti, di hadang oleh Asteria yang bersama dengan Rafael. Aron tersenyum miring menatap adiknya, setelah sekian lama dia tidak menampakkan wajahnya di hadapan Aron. Aron bertanya-tanya apa yang membuat Asteria dengan begitu percaya diri tampil dan menghadang langkahnya, tetapi Asteria dengan santai memberikan hormat tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Ada keperluan apa hingga seorang Asteria yang menolak melakukan tugas negaranya muncul di hadapanku?"

Asteria mengangkat kedua tangannya dengan ekspresi wajah mengejek, dia sungguh berbeda dan jauh dari kata sopan santun sebagai seorang keluarga kerajaan. Asteria duduk di beranda lorong kemudian tersenyum licik pada Aron, sepertinya dia berhasil membuat darah Aron mendidih.

"Aku tidak tahu apa yang sedang kau rencanakan,aku hanya berharap kau tidak lupa kalau kedua kerajaan sedang mencoba untuk berdamai." Asteria menjawab dengan nada yang sinis.

"Aku tidak lupa, aku tidak melupakan semuanya."

***

Pagi ini Kyrena memutuskan untuk menemui Aron, dia merasa mereka tidak akan bisa menangkap monster hidup-hidup dan membawanya ke dalam istana. Akan lebih baik bila tradisi tersebut tidak di laksanakan dibandingkan sesuatu yang buruk akan terjadi, hal itu bisa merusak hubungan yang sedang dibangun antara Alvah dan Drsytan. Tetapi sesampainya dia di ruangan Aron, pria tersebut sudah pergi ke hutan saat pagi buta.

Akhirnya Kyrena memutuskan untuk ikut pergi menyusul sebelum hal-hal buruk terjadi, meskipun Lucien melarangnya untuk pergi. Hutan Alvah dan Drystan sangat berbeda, apalagi Kyrena tidak bisa menggunakan kekuatannya secara maksimal di sini.

"Saya tidak mengizinkannya. Anda sedang memposisikan diri pada bahaya yang ada? Di Drystan saya tidak memperbolehkan anda untuk berburu bagaimana mungkin saya akan mengizinkan anda di tempat yang baru anda kenal?" omel Lucien sambil mengikuti langkah kaki Kyrena. Kyrena sedang memasukkan beberapa alat yang dirasanya mungkin berguna saaat di hutan nanti, dia sama sekali tidak memperdulikan peringatan dari Lucien.

"Dengar, jika putra mahkota dari kerajaan ini terluka maka yang akan di salahkan adalah Drsytan karena telah memaksa mereka untuk melakukan tradisi itu saat debutante. Ini akan mencemari nama baik kerajaan kita terutama aku," ucap Kyrena sambil memakai tasnya. Lucien berdiri tepat di depan pintu ruangan Kyrena sambil melipat tangannya dia mengucapkan mantra untuk mengunci pintu tersebut dari dalam. Kyrena berkacak pinggang tetapi tidak di perdulikan oleh Lucien.

"Baiklah. Aku akan melompat dari balkon saja, mungkin aku hanya akan mengalami PATAH TULANG," ucap Kyrena dengan penuh penekanan. Lucien juga mengunci pintu balkon dengan sihir, membuat Kyrena marah dan menghentak-hentakkan kakinya dengan kesal.

"Dasar Lucien! Kau menyebalkan!" gerutunya.

"Ini demi kebaikan tuan putri sendiri."

Kyrena melemparkan bantal ke wajah Lucien, pria itu sama sekali tidak menghindar atau menangkis serangan itu. Jika dia menangkis, Kyrena akan semakin marah dan mulai berbicara aneh dengan kobaran api dimatanya.

Itu sangat merepotkan.

"Jika anda memang memaksa untuk pergi kesana, Anda harus membawa saya ikut bersama," saran Lucien.

"Tidak bisa, mereka akan mencurigai mu. Jika mereka tahu kalau kamu berasal dari Alvah akan terjadi sengketa, mereka akan menuduh Drystan sebagai pencuri." Sama seperti Kyrena yang tidak bisa menggunakan kekuatannya di Alvah, Lucien juga tidak bisa menggunakan kekuatannya dengan sempurna di Drystan meskipun dia tumbuh besar disana.

"Setidaknya saya akan merasa anda lebih aman jika bersama dengan saya. Anda tidak perlu khawatir saya tidak akan menggunakan sihir terlalu banyak di hadapan mereka."

***

Dan disinilah Kyrena berada bersama dengan Lucien, mereka akhirnya menyusul Aron yang berada di hutan sebelah timur. Sepanjang perjalanan mereka sama sekali tidak menemui monster. Tentu saja mereka cukup merasa berbeda, karena hutan itu terlalu aman. Kyrena dan Lucien saling menatap aneh, meskipun begitu mereka tetap melanjutkan perjalanan. Semakin ke dalam, suara kota yang yang berisik mulai menghilang di ganti dengan kesunyian.

trash~

Seekor tupai melompat terjatuh di hadapan mereka.

Sementara itu Kyrena menunjukkan ekspresi datar pada Lucien. Bagaimana tidak pria itu yang langsung melakukan kuda-kuda di depan Kyrena, padahal itu hanya seekor tupai kecil yang imut. "Yang benar saja," gumamnya dengan malas. Lucien tidak bisa menutupi betapa malunya dia dengan kejadian tersebut.

"Kyrena?"

Kyrena mengenal suara itu, dia Aron. Aron muncul dari balik semak-semak bersama dengan Jason dan sorang prajurit lainnya.

"Apa yang kamu lakukan disini?"

Kyrena melihat ke belakang Aron, dan melihat seekor beruang hitam di bawa dengan keadaan dibius. Kyrena bernafas lega saat tahu kalu Aron tidak terluka karena perkataannya mengenai monster. Aron mengikuti arah pandang Kyrena lalu berkata "Apa kau mengkhawatirkan ku?" Tentu saja Kyrena menjawab tidak!

Dia bisa merasa malu jika harus jujur pada Aron.

"Lalu untuk apa kamu berada disini? Bukankah ini tempat yang tidak baik oleh seorang putri?" Aron mengenakan jubahnya pada Kyrena.

"Tidak, aku hanya berpikir kamu terlalu memaksakan dirimu untuk menangkap monster..."

"Ah, aku tidak bisa membahayakan mu jika harus memanah monster. Jadi aku memutuskan untuk menangkap beruang, tapi sepertinya ini pun terlalu berlebihan. Aku memutuskan untuk mencari sesuatu yang lebih kecil dari ini," ucap Aron menunjuk beruang tersebut.

'padahal itu sudah lebih dari cukup' pikir Kyrena.

"Karena sudah terlanjur berada disini, mau mengikutiku mencarinya?" tawar Aron dengan senyuman yang indah, yang bisa membuat Leora dan gadis bangsawan lainnya berteriak histeris seperti saat mereka berjumpa dengan Lucien.

Tampaknya perkataan mereka tentang seberapa menawan nya Aron tidak berbohong, Aron bisa menyihir para gadis untuk menjawab 'Ya' dengan apapun yang dikatakannya. Sama seperti Kyrena yang saat ini tersihir dengan senyuman menawan Aron.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status