Share

Jatuh Sakit

"Bu …, Ibu!" panggilku di depan kamarnya. Tumben jam segini Ibu belum keluar dari kamarnya. Kulirik jam di pergelangan tanganku sudah menunjukkan pukul enam pagi. Sebentar lagi aku harus berangkat kerja.

"Bu …!" Kuulang kembali memanggil ibunda tercinta. Namun masih tidak ada sahutan. Perasaanku tiba-tiba jadi tidak enak. Segera kutekan ke bawah knop pintu dan terbuka. Kamar Ibu memang kuminta untuk tidak dikunci. Takut terjadi apa-apa karena sebulanan ini Ibu sering mengeluh tidak enak badan.

Tampal Ibu masih terbaring di tempat tidurnya. Aku bergegas menghampiri.

"Ya Allah. Badan Ibu panas sekali. Ibu demam?" Saat kuhampiri, refleks tangan ini menyentuh keningnya. memastikan bagaimana keadaannya saat ini.

Kulihat Ibu menggigil. Bibirnya pucat. Melihatnya aku tak tega. "Kita ke dokter ya?" ajakku. Ibu menggeleng lemah. Ia ingin menegakkan badan, duduk, tapi kucegah.

"Rebahan saja Bu, biar Jaka panggilkan dokter." Suaraku kunaikan sedikit untuk menekannya, agar mau menurut. Tan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status