Beranda / Fantasi / Kaisar Altair: Kembalinya Penguasa / 9. Kabur dari kediaman Ashenwood

Share

9. Kabur dari kediaman Ashenwood

Penulis: Cloudyouandme
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-02 22:27:52

Keesokan paginya, penatua Myra akhirnya sadar. "Akhhhh!" Ia berteriak dengan keras begitu menyadari lengan kanannya sudah tiada.

Mendengar teriakan itu, kepala klan dan tabib yang sedang berbincang-bincang di luar langsung masuk ke dalam untuk melihatnya.

"Bagaimana bisa? Bagaimana bisa aku menjadi cacat seperti ini?!" penatua itu berteriak dengan keras, ia mengambil sebuah gelas dengan tangan kirinya lalu melemparnya ke tembok hingga pecah.

"Kalian... beraninya kalian kemari! Apa kalian ingin menghinaku?!" tanya penatua itu dengan suara menggelegar sembari menatap tajam ke arah mereka berdua.

Menyadari kondisi mental penatua sedang tidak baik, tabib mengajak kepala klan untuk meninggalkan penatua sendiri.

Ketika tabib dan kepala klan keluar, mereka di sambut oleh beberapa penatua dengan ekspresi khawatir. Mereka mendekati tabib itu dan menanyakan kondisi rekan mereka.

Tabib kemudian menjelaskan bahwa mustahil menyatukan kembali lengan penatua karena lengannya sudah membusuk. Ia juga menegaskan agar tidak ada yang datang menjenguknya untuk sementara waktu karena kondisi mentalnya.

"Ini... Ini pasti ulah anak sial itu! Pembawa petaka itu! Ethan! Akhh!" teriakan penatua yang terluka itu begitu kata hingga terdengar oleh beberapa penatua, tabib, dan kepala klan yang sedang berbincang di luar.

"Ethan? Apakah ini ada hubungannya dengan dia?" ujar salah satu penatua.

"Aku rasa itu tidak mungkin, mengingat umurnya masih lima tahun. Tidak mungkin dia dapat menyewa assassin untuk membunuh penatua." bela kepala klan.

"Sebaiknya kau jangan terlalu membela anakmu, kita semua tahu bahwa kemarin Ethan telah di permalukan oleh penatua itu. Lagi pula jika bukan dia, aku yakin ibunya yang mengirimkannya! Sebaiknya kita segera pergi menuju kediamannya sekarang!" ujar penatua lainnya.

Akhirnya, kepala klan dan beberapa penatua serta para prajuritnya berbondong-bondong menuju kediaman Ethan dan ibunya. Ibu Ethan yang sedang tertidur pulas, terkejut! Ketika salah satu prajurit penatua klan menendang pintu kediamannya hingga terlepas.

"Ethan, Cepat keluar!" teriak salah seorang penatua.

Ibu Ethan yang masih dalam keadaan lemah mendengar keributan itu, ia berdiri perlahan dan berjalan menuju sumber keributan itu dengan nafas tersengal-sengal.

"Ada apa ini? Kenapa... Kalian semua datang mencari anakku pagi-pagi begini?" tanya ibu Ethan terkejut.

"Dimana anak pembawa sialmu itu?! Cepat bawa dia kemari!" ujar salah satu penatua kembali.

"Ya! Ya!" sahut semua prajurit yang dibawa oleh penatua.

Ethan yang sedang tertidur di kamarnya mendengar keributan itu, ia mengintip keadaan di luar melalui lubang udara kecil yang berada di bawah atap kamarnya.

"Kenapa bisa mereka semua kemari? Apakah para assassin itu meninggalkan jejak? Tidak! Meskipun mereka meninggalkan jejak tidak mungkin mereka tahu bahwa aku yang mengutus mereka." gumam Ethan.

"Tunggu! Itu ibu?" Ethan mengalihkan pandangannya pada ibunya yang tampak lemah sedang menghadapi banyak orang.

Ethan segera keluar dari kamarnya dan mendatangi kerumunan itu, untuk berjaga-jaga ia mengambil pusaka Celestia dan menyimpannya di dalam kantung celananya. "Ibu!" ucapnya sembari memegangi tangan ibunya.

"Itu dia! Ayo seret dia dan bunuh!" teriak salah satu penatua.

Begitu mendengarnya, seluruh tubuh ibu Ethan gemetar. Dengan tangan gemetarnya, ia menggenggam tangan anaknya dengan erat lalu bertanya.

"Ap... apa maksud kalian? Kenapa kalian tiba-tiba saja ingin membunuh anakku?" tanya ibu Ethan penuh kekhawatiran.

"Tidak!" teriaknya dengan suara serak, wajahnya menjadi pucat dan seluruh tubuhnya kini dibasahi oleh keringat karena panik. Ia dengan cepat memeluk anaknya dengan tangan gemetar.

Ia memeluk ibunya lalu mengatakan. "Tidak apa-apa ibu." ujarnya dengan ekspresi senyum.

"Ethan! Cepatlah mengaku bahwa kau yang telah mengutus assassin untuk membunuh penatua!" teriak salah satu penatua padanya.

"Apa maksudnya pembunuh?" balas Ethan pura-pura tidak tahu. "Apakah kalian benar-benar bodoh? Aku hanyalah seorang anak yang berumur 5 tahun," lanjutnya.

Seluruh prajurit yang dibawa oleh penatua terdiam. Dalam pikiran mereka, yang dikatakan Ethan tidak salah, ia hanyalah seorang bocah lima tahun tanpa pengetahuan apapun soal dunia.

Namun beberapa penatua tetap bersikukuh bahwa Ethan adalah orang dibalik penyerangan malam tadi, dengan tegas penatua menyuruh dua prajurit dibelakangnya untuk menyeret Ethan ke penjara.

Ibu Ethan mencoba menghalangi kedua prajurit tersebut. Tapi ia berakhir di dorong hingga kepalanya terbentur ke lantai dan menyebabkan ia pingsan.

Melihat kejadian itu membuat pupil mata Ethan membesar, ia tak dapat menahan amarahnya begitu melihat ibunya kembali terluka disebabkan oleh para penatua lagi.

Saat kedua prajurit yang hendak menyeretnya lengah, ia mengambil pedang salah satunya lalu menebas kepala kedua prajurit itu hingga terlepas dari tubuhnya.

Meskipun pedang itu berat untuk ukuran anak limat tahun, itu tidak menjadi masalah baginya karena kini ia sudah mencapai awal Spirit Disciple.

Seluruh orang yang menyaksikan kejadian tersebut merasa terkejut. Terlebih lagi, anak berumur lima tahun di depan mereka tampak telah terbiasa membunuh dan tidak merasa jijik sedikitpun dengan darah yang mengenai tubuhnya.

"Sudah kukatakan, bahwa anak itu adalah pembawa petaka sejak dulu. Kalian semua, cepat bunuh bocah itu dihadapanku sekarang!" perintah penatua pada seluruh prajurit di belakangnya.

Kepala klan hanya bisa terdiam di tempat, ia mencoba menyangkal kejadian yang ia lihat tadi. Namun, sorot mata Ethan setelah membunuh terus menghantuinya.

Ethan menatap ke arah ibunya dengan tatapan kasih. "Selamat tinggal ibu, jaga dirimu!" teriak Ethan sembari berlari dengan cepat untuk menghindari kejaran dari para prajurit penatua.

Setelah sekian lama terus kejar mengejar, Ethan melihat sebuah hutan lebat berkabut, ia pikir itu ide bagus untuk melenyapkan keberadaannya dengan bersembunyi di antara kabut-kabut yang ada di hutan tersebut.

Ia pun masuk kedalamnya tanpa ragu. Namun yang ia tidak tahu, hutan yang ia masuki tadi adalah Nightshade. Tidak ada siapapun yang dapat keluar hidup-hidup dari sana.

Para prajurit yang melihat hal itu segera berhenti, mereka tampaknya tidak berani untuk masuk ke dalam dan langsung pergi meninggalkan tempat itu.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kaisar Altair: Kembalinya Penguasa   43. Nerathos dan Ethan

    Ethan mulai merasakan bahwa Nerathos telah semakin dekat dengannya. Ia mengeluarkan Pusaka Celestia dari cincinnya, lalu menebasnya di udara.Tebasan itu mengakibatkan pohon-pohon disekitarnya terbelah dan terlempar ke arah Nerathos. Serangan sederhana seperti itu bukan apa-apa bagi seorang ketua sekte iblis.Dengan mudah, Nerathos menghempaskan pohon-pohon itu kembali ke arah Ethan. Kini mereka berdua saling berhadapan, perasaan Ethan menjadi sedikit panik, karena ia masih tengah bersiap untuk mengumpulkan energi mengeluarkan jurus pembangkit naga."Hmm... Aneh. Kemana para cecunguk itu semua? Kenapa mereka hanya meninggalkan seekor kecoa disini?!" ucap Nerathos sembari mencoba menekan Ethan dengan auranya.Aura sekecil itu bukan apa-apa bagi Ethan yang merupakan seorang kaisar di kehidupan sebelumnya, ia masih dapat berdiri tegak tanpa kesulitan sedikitpun.Melihat kejadian itu membuat ketua sekte iblis itu tertarik. "Hoo... Aku tidak m

  • Kaisar Altair: Kembalinya Penguasa   42. Jurus pembangkit Naga

    Murid-murid itu langsung sadar, mereka semua segera ikut menggali tanah itu secepat yang mereka bisa. Hingga, mereka akhirnya sampai pada lubang yang berada di ruangan tempat para manusia yang akan di tumbal kan berada.Ethan masuk terlebih dahulu, demi memastikan tidak ada iblis yang menjaga ruangan itu. Ia memperhatikan sekeliling, ruangan itu begitu senyap, semua orang didalam tampak tidak sadarkan diri dan tergelatak begitu saja di ujung ruangan.Setelah merasa aman, ia mengajak para murid untuk ikut masuk ke dalam, membantunya memindahkan orang-orang yang tidak sadarkan diri ke luar dari ruangan itu.Namun, tindakannya itu telah dilihat oleh Drev dan Vyx yang menggantung di atasnya. Ethan tidak terpikir untuk memeriksa bagian atas ruangan tersebut.Tiba-tiba terdengar suara cekikikan yang amat kuat, "hihihi!" Vyx turun dengan cepat lalu melayangkan tendangan pada Ethan.Ethan dengan cepat menangkis serangan itu dengan menyilangkan ke

  • Kaisar Altair: Kembalinya Penguasa   41. Kultivasi yang mengalami kemunduran

    Ethan mengajukan dirinya untuk ikut, ketua sekte, Nona Elira, dan Kael juga mengajukan diri. Namun, setelah melihat tingkatan kultivasi mereka, hanya Ethan yang sudah berada di tingkat tinggi Void Guardian. Karena itu, pemimpin sekte Dragon Warrior hanya memperbolehkan Ethan untuk ikut bersama mereka. Sementara yang lain, ia menyarankan mereka semua untuk beristirahat saja sementara di sekte Dragon Warrior bersama penatua Ying, Ethan juga mengatakan hal serupa, cukup dirinya saja yang ikut diantara mereka. Tak lama, Penatua Kang datang pada pemimpinnya dengan ekspresi serius, "Master, seluruh murid telah bersiap di lapangan untuk menyerang persembunyian para iblis itu." Pemimpin sekte mengangguk, "Kita tidak bisa membuang waktu, ayo!" ia mengajak Ethan untuk pergi menuju halaman tempat para murid sekte Dragon Warrior telah dikumpulkan. Ethan pergi menuju barusan belakang, sementara pemimpin sekte berdiri dihadapan seluruh anggota sekteny

  • Kaisar Altair: Kembalinya Penguasa   40. Iblis dan naga

    Ethan mengajukan dirinya untuk ikut, ketua sekte, Nona Elira, dan Kael juga mengajukan diri. Namun, setelah melihat tingkatan kultivasi mereka, hanya Ethan yang sudah berada di tingkat tinggi Void Guardian. Karena itu, pemimpin sekte Dragon Warrior hanya memperbolehkan Ethan untuk ikut bersama mereka. Sementara yang lain, ia menyarankan mereka semua untuk beristirahat saja sementara di sekte Dragon Warrior bersama penatua Ying, Ethan juga mengatakan hal serupa, cukup dirinya saja yang ikut diantara mereka. Tak lama, Penatua Kang datang pada pemimpinnya dengan ekspresi serius, "Master, seluruh murid telah bersiap di lapangan untuk menyerang persembunyian para iblis itu." Pemimpin sekte mengangguk, "Kita tidak bisa membuang waktu, ayo!" ia mengajak Ethan untuk pergi menuju halaman tempat para murid sekte Dragon Warrior telah dikumpulkan. Ethan pergi menuju barusan belakang, sementara pemimpin sekte berdiri dihadapan seluruh anggota sektenya lalu berkata. "Hari ini, kita akan pergi m

  • Kaisar Altair: Kembalinya Penguasa   39. Dragon Warrior

    Usulan Kael disetujui oleh Ethan dan yang lain. Mereka berjalan mendekati pintu gerbang sekte Dragon Warrior yang di jaga oleh dua pengawal. Ethan mendekati salah satu pengawal dan bertanya. "Permisi, apakah kami boleh ikut masuk ke dalam?" Pengawal itu hanya diam, tidak menanggapi perkataan Ethan. Kedua pengawal itu tidak bergerak sama sekali, bagaikan sebuah patung yang dapat bernafas. Tiba-tiba, terdengar suara yang amat keras datang dari pintu gerbang sekte. "Kau boleh berbicara!" Seketika, pengawal yang diam ditanyai Ethan sebelumnya menjawab pertanyaan Ethan. "Maaf, sekte kami tidak terbuka untuk orang asing." ucapnya tegas, lalu kembali diam layaknya patung. Ethan memperhatikan pintu gerbang itu, sekilas memang tampak seperti pintu gerbang biasa. Namun, bila diperhatikan dengan jelas, terlihat sebuah lubang kecil yang diisi sebuah permata pada setiap sudut. Ada enam permata juga yang menempel pada pintu dibagian belakang para pengawal itu. Ethan menjadi yakin, bahwa penga

  • Kaisar Altair: Kembalinya Penguasa   38. Meminta Bantuan

    Kael menundukkan pandangannya, ia murung, hatinya merasa bersalah karena tidak berdaya untuk menyelamatkan orang-orang yang masih bersama para iblis itu.Semua orang melihat Kael dengan perasaan iba. Sebenarnya, mereka juga ingin menyelamatkan orang-orang yang tertinggal di sana. "Apakah tidak ada cara untuk menyelamatkan mereka?" tanya ketua sekte pada Ethan.Melihat, teman-temannya yang tetap ingin menyelamatkan orang-orang tadi, Ethan berpikir sejenak. Ia kemudian mengusulkan untuk segera pergi ke kekaisaran untuk mendapatkan bantuan setelah beristirahat. Mereka semua pun setuju dengan usulan Ethan.Sementara itu, tikus-tikus Vyx masih mencari keberadaan mereka. Binatang itu mencari melalui jejak-jejak bau yang ditinggalkan pada tanah.Beberapa orang yang berhasil kabur akhirnya ditangkap satu persatu, termasuk pria botak yang keluar setelah Kael sebelumnya. Tiba-tiba, hujan turun dengan sangat deras, menyamarkan jejak mereka semua.Akibatnya, tikus-tikus Vyx tidak dapat melanjutka

  • Kaisar Altair: Kembalinya Penguasa   37. Iblis yang mengejar

    Setelah tiba, Kael langsung mendorong mereka masuk ke dalam lubang yang ditutupi mantra itu, ia kemudian masuk juga ke dalam. Orang yang mengikuti mereka tadi terkejut, ia langsung berteriak pada yang lainnya."Hei kalian semua! Ada jalan keluar disini!"Orang-orang yang semula berkelahi satu sama lain terdiam. Orang itu masuk ke dalam lubang yang ditutupi mantra, semua orang menatap satu sama lain, menyadari bahwa itu bukan hanya dinding tapi jalan keluar dari tempat itu.Mereka semua langsung berebut masuk, menghajar satu sama lain, beberapa diantaranya ada yang berhasil masuk dan ada pula yang terkapar penuh memar menyedihkan.Sementara itu, Ethan yang berada di depan akhirnya dapat menemukan cahaya jalan keluar. Ia mempercepat gerakannya dan akhirnya keluar bersama ketua sekte dan yang lainnya."Hah!" Ishana bernafas lega. "Akhirnya kita dapat keluar dari sana." lanjutnya sambil memperhatikan sekelilingnya.Tampaknya, lubang keluar itu berada jauh dari tempat tinggal para iblis it

  • Kaisar Altair: Kembalinya Penguasa   36. Melarikan diri

    Ketua sekte dan Ishana datang menghampiri Ethan yang sedang saling menampar dengan Kael. "Ethan? Apa yang terjadi di sini?" tanya ketua sekte, menyela perkelahiannya dengan Kael.Raut wajah Ethan berubah gugup saat ketua sekte dan Ishana menghampirinya. Kepribadian yang selama ini ia tunjukkan bertolak belakang dengan kelakuannya sekarang.Namun, bukan saatnya memikirkan hal itu. Saat ini, ia hampir dapat memodifikasi ulang mata melayang yang dibuat oleh ketua sekte iblis. Ia tidak ingin membuat ketua sekte iblis yang tengah menonton mereka menjadi curiga.Ia mendorong ketua sekte sedikit keras hingga tersungkur ke tanah. "Pergi kau pak tua! Kau tidak punya urusan apapun disini!" teriak Ethan lantang dengan raut wajah masam.Kael tak habis pikir saat melihat Ethan mendorong ketua sekte yang tampak tua hingga tersungkur, ia mendatangi ketua sekte."Hei kau! Bagaimana bisa kau mendorong seorang kakek yang lebih lemah darimu?!" tanya Kael te

  • Kaisar Altair: Kembalinya Penguasa   35. Ancaman

    Dalam sekejap, Vyx mengayunkan pedangnya, memotong leher orang yang berteriak menyemangati tadi. Suasana menjadi hening seketika, gerakan itu sangat cepat, mereka tidak mampu memperkirakannya. Hati mereka bergejolak ketakutan, beberapa diantara mereka ada yang tubuhnya bergetar, dan ada pula yang pingsan. Meskipun demikian, masih terdapat orang-orang pemberani. Ethan, dan temannya yang lain menatap iblis wanita itu tajam. Vyx menunjuk pada lantai di depan mereka. Dalam sekejap, muncul tumpukan jubah yang sama persis mereka pakai sebelumnya. Vyx kembali menatap pada mereka semua, lalu berteriak dengan lantang. "Cepat pakai!" Sekumpulan orang-orang itu berjalan mundur perlahan dan hanya melihat jubah itu dengan tatapan enggan. Mantra yang tertulis pada jubah ini terlihat sangat jelas di bandung sebelumnya, mereka sangat yakin akan menjadi terhipnotis kembali jika memakainya. Melihat kejadian itu, ketua sekte iblis berjalan ma

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status