Share

8.Serangan

Penulis: Cloudyouandme
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-01 22:43:41

Begitu Ethan masuk ke dalam ruangan yang ditunjukkan oleh pelayan bar, di depannya sudah berada seorang pria yang memakai topeng.

Ethan berjalan ke arah pria bertopeng tersebut. Namun pria itu memancarkan aura membunuhnya begitu pekat hingga pelayan bar di belakang Ethan pingsan.

Ethan melihat ke arah pelayan yang pingsan, lalu terus berjalan ke arah pria bertopeng tanpa tertekan sedikitpun. Melihat kejadian itu membuat pria bertopeng semakin tertarik pada Ethan.

Ia berdiri, lalu mempersilahkan Etha untuk duduk di depannya. "Selamat datang, pelanggan! Kau bisa memanggilku Silencer," ucap pria itu sembari ia duduk kembali.

Saat Ethan baru saja duduk, Silencer langsung berkata. "Jadi, siapa yang perlu kami bunuh untukmu?"

Ethan mengeluarkan kantung tempat ia menyimpan emas curiannya, lalu melemparnya pada meja yang berada tepat di depannya.

"Bunuh penatua Myra dari klan Ashenwood untukku!"

Silencer melirik pada kantung yang Ethan lempar. "Hmm... Permintaan yang cukup berbahaya, itu tidak sepadan dengan recehan koin tembaga yang kau bawa kemari." ucapnya sembari menyeringai sinis.

Mendengar perkataan Silencer, Ethan mengambil kembali kantung yang ia lempar, lalu membuka dan mejatuhkan seluruh koin emas yang tersimpan didalamnya.

"Jumlahnya ada seratus dua puluh sembilan koin emas. Apakah itu cukup?" ucap Ethan sambil menatap tajam pada Silencer.

Silencer merasa tidak nyaman pada tatapan Ethan. Rasanya, ia bukan sedang berhadapan dengan anak kecil, melainkan pada seorang Kaisar. Tidak! Bahkan saat berhadapan dengan kaisar pun ia tidak pernah merasa setidak nyaman ini.

Silencer berdehem pelan. "Bagaimana cara kau mendapatkan uang sebanyak ini? Apa kau mencurinya?" tanyanya ragu.

"Aku rasa kalian tidak perlu tahu dari mana aku mendapatkannya!" tegas Ethan.

"Baiklah! Aku akan terima misi dari mu, kau bisa pulang dan menunggu kabar yang kau inginkan besok." ucap Silencer pada Ethan

Setelah itu, Ethan pergi dari bar itu lalu pulang ke kediamannya dengan berjalan kaki. Untungnya tidak ada orang yang berjaga di rumahnya, ia pun langsung tertidur begitu sampai di kamarnya.

Silencer memanggil tujuh bawahan khususnya. Karena akan membunuh salah satu penatua di klan Ashenwood, ia memerlukan beberapa pembunuh dengan tingkat kultivasi paling rendah berada di Essence Seeker tingkat rendah.

Biasanya, penatua klan Ashenwood menguasai banyak seni beladiri dan pasti sudah mencapai Essence Seeker tingkat tinggi.

"Aku akan mengirim beberapa dari kalian untuk membunuh penatua Myra dari klan Ashenwood. Karena misi ini termasuk sulit, jadi hanya orang yang sudah mencapai Essence Seeker yang boleh pergi." perintah Silencer pada bawahannya. Untungnya, empat dari tujuh bawahan khususnya sudah mencapai tingkat tersebut.

"Karena hanya ada kalian berempat, berhati-hatilah! Pastikan untuk membunuhnya tanpa meninggalkan jejak apapun!" perintah Silencer pada keempat bawahannya. Dalam sekejap, empat pembunuh itu bergerak menuju kediaman klan Ashenwood.

Saat tengah malam, penatua Myra sedang tertidur pulas tanpa rasa waspada sedikit pun. Keempat assassin bersembunyi di tiang-tiang bawah atap kamar penatua, kemudian salah satu dari mereka bersiap untuk turun dan membunuhnya.

Penatua yang tertidur, samar-samar merasakan niat membunuh. Ia bangun dari tidurnya namun tetap memejamkan matanya, menunggu pembunuh itu beraksi.

Salah satu dari assassin itu turun dan mengarahkan belatinya ke leher penatua. Dengan sigap penatua menggeser tubuhnya hingga membuat tusukan assassin itu meleset, dan hanya dapat menggores sedikit lehernya.

Penatua bangkit dari tidurnya dan menyerang assassin di depannya dengan tinjunya, kemudian ia mengambil peluit yang terletak di atas laci samping tempat tidurnya lalu meniupnya.

Ketiga assassin yang sejak tadi memperhatikan dari atas menyadari situasinya, mereka semua turun dan bersama-sama menyerang penatua tanpa jeda.

Sedikit demi sedikit tubuh penatua terluka karena sayatan dari belati ketujuh assassin itu, penatua mulai merasa kesakitan dan kesal, ia lalu berteriak. "Siapa yang mengutus kalian!"

Dengan cepat salah satu dari assassin itu memotong tangan kanan penatua hingga terputus.

"Akhhhhh!"

Penatua merongrong kesakitan dan memegangi lengannya yang sudah terputus, mencoba untuk menghentikan darah yang terus keluar dari belas potongan tersebut.

Tak lama, beberapa prajurit mulai berdatangan menuju kamar penatua. Para assassin menyadari hal itu langsung menyerang penatua kembali untuk membunuhnya. Karena kesakitan, penatua hanya dapat menggeser sedikit tubuhnya.

Mengakibatkan sebuah tusukan pada dada sebelah kanannya, beruntung itu tak mengenai dada kirinya dan menusuk jantungnya. Para assassin itu pun segera kabur dari kamar penatua.

"Tunggu! Tunggu kalian pengecut!" teriak penatua kesal, ia kemudian memuntahkan darah dari mulutnya lalu pingsan bersimbah darah.

Beberapa prajurit yang mendengar tiupan pluit dari penatua segera mendobrak pintu kamarnya. Begitu mereka masuk, mereka melihat penatua sudah terkapar di lantai dengan lengan kanan yang terpotong dengan tubuhnya yang bersimbah darah.

Pemimpin mereka mendekatinya lalu memeriksa denyut nadinya. "Beliau masih hidup! Cepat bawa penatua menuju ruang tabib klan!" Perintahnya pada prajurit di belakangnya.

Saat tabib sedang tertidur di kamarnya, dua orang prajurit mandatanginya lalu mengangkatnya meskipun ia sedang tertidur. Tabib itu bangun saat mulai merasakan dingin karena angin malam. "Hei! Hei! Mau kemana kalian membawaku saat tengah malam begini?!" ucapnya terkejut dengan situasi yang dialaminya.

"Penatua Myra telah diserang oleh assassin, dan saat ini ia sedang dalam keadaan terluka parah." jelas dari salah satu prajurit yang membawanya.

Tabib terkejut, "Siapa orang yang berani menyerang salah satu penatua klan Ashenwood? Sepertinya suasana klan tidak akan damai seperti biasanya." Pikirnya.

Setelah mereka sampai, tabib membuka tabir yang menutupi penatua. Alangkah terkejutnya ia saat melihat keadaan penatua yang sangat mengenaskan. Ia pun segera mengobatinya dan membalut lukanya.

Setelah mendengar kabar bahwa salah satu penatua telah diserang, kepala klan segera menuju ruang obat klan. Beberapa penatua juga segera datang kesana meskipun masih tengah malam.

Keadaan klan menjadi ricuh malam itu, seluruh prajurit klan Ashenwood dikerahkan untuk mencari jejak assassin yang menyerah penatua Myra. Penjagaan di sekitar klan juga menjadi semakin kuat, tidak ada satupun orang yang boleh masuk maupun keluar dari klan Ashenwood.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kaisar Altair: Kembalinya Penguasa   43. Nerathos dan Ethan

    Ethan mulai merasakan bahwa Nerathos telah semakin dekat dengannya. Ia mengeluarkan Pusaka Celestia dari cincinnya, lalu menebasnya di udara.Tebasan itu mengakibatkan pohon-pohon disekitarnya terbelah dan terlempar ke arah Nerathos. Serangan sederhana seperti itu bukan apa-apa bagi seorang ketua sekte iblis.Dengan mudah, Nerathos menghempaskan pohon-pohon itu kembali ke arah Ethan. Kini mereka berdua saling berhadapan, perasaan Ethan menjadi sedikit panik, karena ia masih tengah bersiap untuk mengumpulkan energi mengeluarkan jurus pembangkit naga."Hmm... Aneh. Kemana para cecunguk itu semua? Kenapa mereka hanya meninggalkan seekor kecoa disini?!" ucap Nerathos sembari mencoba menekan Ethan dengan auranya.Aura sekecil itu bukan apa-apa bagi Ethan yang merupakan seorang kaisar di kehidupan sebelumnya, ia masih dapat berdiri tegak tanpa kesulitan sedikitpun.Melihat kejadian itu membuat ketua sekte iblis itu tertarik. "Hoo... Aku tidak m

  • Kaisar Altair: Kembalinya Penguasa   42. Jurus pembangkit Naga

    Murid-murid itu langsung sadar, mereka semua segera ikut menggali tanah itu secepat yang mereka bisa. Hingga, mereka akhirnya sampai pada lubang yang berada di ruangan tempat para manusia yang akan di tumbal kan berada.Ethan masuk terlebih dahulu, demi memastikan tidak ada iblis yang menjaga ruangan itu. Ia memperhatikan sekeliling, ruangan itu begitu senyap, semua orang didalam tampak tidak sadarkan diri dan tergelatak begitu saja di ujung ruangan.Setelah merasa aman, ia mengajak para murid untuk ikut masuk ke dalam, membantunya memindahkan orang-orang yang tidak sadarkan diri ke luar dari ruangan itu.Namun, tindakannya itu telah dilihat oleh Drev dan Vyx yang menggantung di atasnya. Ethan tidak terpikir untuk memeriksa bagian atas ruangan tersebut.Tiba-tiba terdengar suara cekikikan yang amat kuat, "hihihi!" Vyx turun dengan cepat lalu melayangkan tendangan pada Ethan.Ethan dengan cepat menangkis serangan itu dengan menyilangkan ke

  • Kaisar Altair: Kembalinya Penguasa   41. Kultivasi yang mengalami kemunduran

    Ethan mengajukan dirinya untuk ikut, ketua sekte, Nona Elira, dan Kael juga mengajukan diri. Namun, setelah melihat tingkatan kultivasi mereka, hanya Ethan yang sudah berada di tingkat tinggi Void Guardian. Karena itu, pemimpin sekte Dragon Warrior hanya memperbolehkan Ethan untuk ikut bersama mereka. Sementara yang lain, ia menyarankan mereka semua untuk beristirahat saja sementara di sekte Dragon Warrior bersama penatua Ying, Ethan juga mengatakan hal serupa, cukup dirinya saja yang ikut diantara mereka. Tak lama, Penatua Kang datang pada pemimpinnya dengan ekspresi serius, "Master, seluruh murid telah bersiap di lapangan untuk menyerang persembunyian para iblis itu." Pemimpin sekte mengangguk, "Kita tidak bisa membuang waktu, ayo!" ia mengajak Ethan untuk pergi menuju halaman tempat para murid sekte Dragon Warrior telah dikumpulkan. Ethan pergi menuju barusan belakang, sementara pemimpin sekte berdiri dihadapan seluruh anggota sekteny

  • Kaisar Altair: Kembalinya Penguasa   40. Iblis dan naga

    Ethan mengajukan dirinya untuk ikut, ketua sekte, Nona Elira, dan Kael juga mengajukan diri. Namun, setelah melihat tingkatan kultivasi mereka, hanya Ethan yang sudah berada di tingkat tinggi Void Guardian. Karena itu, pemimpin sekte Dragon Warrior hanya memperbolehkan Ethan untuk ikut bersama mereka. Sementara yang lain, ia menyarankan mereka semua untuk beristirahat saja sementara di sekte Dragon Warrior bersama penatua Ying, Ethan juga mengatakan hal serupa, cukup dirinya saja yang ikut diantara mereka. Tak lama, Penatua Kang datang pada pemimpinnya dengan ekspresi serius, "Master, seluruh murid telah bersiap di lapangan untuk menyerang persembunyian para iblis itu." Pemimpin sekte mengangguk, "Kita tidak bisa membuang waktu, ayo!" ia mengajak Ethan untuk pergi menuju halaman tempat para murid sekte Dragon Warrior telah dikumpulkan. Ethan pergi menuju barusan belakang, sementara pemimpin sekte berdiri dihadapan seluruh anggota sektenya lalu berkata. "Hari ini, kita akan pergi m

  • Kaisar Altair: Kembalinya Penguasa   39. Dragon Warrior

    Usulan Kael disetujui oleh Ethan dan yang lain. Mereka berjalan mendekati pintu gerbang sekte Dragon Warrior yang di jaga oleh dua pengawal. Ethan mendekati salah satu pengawal dan bertanya. "Permisi, apakah kami boleh ikut masuk ke dalam?" Pengawal itu hanya diam, tidak menanggapi perkataan Ethan. Kedua pengawal itu tidak bergerak sama sekali, bagaikan sebuah patung yang dapat bernafas. Tiba-tiba, terdengar suara yang amat keras datang dari pintu gerbang sekte. "Kau boleh berbicara!" Seketika, pengawal yang diam ditanyai Ethan sebelumnya menjawab pertanyaan Ethan. "Maaf, sekte kami tidak terbuka untuk orang asing." ucapnya tegas, lalu kembali diam layaknya patung. Ethan memperhatikan pintu gerbang itu, sekilas memang tampak seperti pintu gerbang biasa. Namun, bila diperhatikan dengan jelas, terlihat sebuah lubang kecil yang diisi sebuah permata pada setiap sudut. Ada enam permata juga yang menempel pada pintu dibagian belakang para pengawal itu. Ethan menjadi yakin, bahwa penga

  • Kaisar Altair: Kembalinya Penguasa   38. Meminta Bantuan

    Kael menundukkan pandangannya, ia murung, hatinya merasa bersalah karena tidak berdaya untuk menyelamatkan orang-orang yang masih bersama para iblis itu.Semua orang melihat Kael dengan perasaan iba. Sebenarnya, mereka juga ingin menyelamatkan orang-orang yang tertinggal di sana. "Apakah tidak ada cara untuk menyelamatkan mereka?" tanya ketua sekte pada Ethan.Melihat, teman-temannya yang tetap ingin menyelamatkan orang-orang tadi, Ethan berpikir sejenak. Ia kemudian mengusulkan untuk segera pergi ke kekaisaran untuk mendapatkan bantuan setelah beristirahat. Mereka semua pun setuju dengan usulan Ethan.Sementara itu, tikus-tikus Vyx masih mencari keberadaan mereka. Binatang itu mencari melalui jejak-jejak bau yang ditinggalkan pada tanah.Beberapa orang yang berhasil kabur akhirnya ditangkap satu persatu, termasuk pria botak yang keluar setelah Kael sebelumnya. Tiba-tiba, hujan turun dengan sangat deras, menyamarkan jejak mereka semua.Akibatnya, tikus-tikus Vyx tidak dapat melanjutka

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status