Home / Fantasi / Kaisar Dewa Naga / BAB 8 Tingkat Kekuatan

Share

BAB 8 Tingkat Kekuatan

last update Last Updated: 2025-11-02 12:05:45

"Tinju Kaisar Naga? " Bunga kebingungan.

"Adik junior, teknik seni bela diri ini belum pernah kami dengar, tapi mungkin sekte Naga Bela Diri Kuno tahu tentang teknik itu," ujar Valiza.

"Sayangnya, sekte Naga Bela Diri Kuno telah musnah 1000 tahun lalu saat perang langit berkecamuk. Kakakmu Arjuna mungkin beruntung mendapatkan slip giok yang mewarisi salah satu teknik mereka," sahut Bunga.

"Tidak mungkin! Bunga, apakah kamu lupa bahwa Kaisar Manusia saat itu tegas menyatakan bahwa warisan sekte Naga Bela Diri Kuno telah dimusnahkan?"

" Kakak laki-laki junior kita mungkin hanya mengarang nama teknik tinjunya saja, mustahil baginya mendapatkan warisan sekte Naga Bela Diri. Karena warisan itu tidak ada sama sekali!" tegas Valiza.

Tanda tanya muncul satu per satu di atas kepala Ariana. Sekte Naga Bela Diri Kuno?

Slip giok?

Warisan?

Kaisar Manusia?

Ariana, seorang gadis yang belum mengetahui betapa luasnya dunia, tampak bingung mendengar percakapan dua seniornya yang terngiang di kepalanya. "Hei, sudah, jangan diperdebatkan lagi. Lihat saja adik junior ini, dia bingung. Lagipula, di Kekaisaran Langit Kecil ini, nama sekte bela diri kuno memang sulit didengar," ujar Bunga.

"junior keluar dari Kekaisaran kecil ini, junior pasti akan menyadari betapa luasnya dunia ini sebenarnya," kata Valiza tanpa rasa peduli.

Ariana diam mendengar ini, tapi hatinya tetap mengatakan kalau dia tidak akan pernah meninggalkan Arjuna.

"Baiklah, abaikan saja kata-kata nyelekit perempuan ini, junior. Sekarang kamu fokus menjalankan metode kekuatan batin dulu, metode ini bernama Metode Napas Bunga Pedang, salah satu metode kekuatan batin tingkat tinggi sekte kita. Syukur-syukur kamu bisa membuka salah satu vena dari delapan vena yang adik junior miliki. "

"Ayo, tarik napasmu dan jalankan metodenya.

Kemudian, di bawah ajaran Bunga, Ariana mulai menutup mata dan fokus menjalankan metode kekuatan batin.

Aura dan energi samar-samar tenggelam ke tubuhnya dari langit.

Arjuna tak menyadari bahwa adik angkatnya mulai unggul darinya. Saat itu, dia tengah bermimpi indah dikelilingi puluhan wanita di singgasana megah. Senyum nakal terukir di bibirnya, rambut pirang panjangnya melintasi kening hampir menutupi matanya, membuatnya mirip dengan karakter legendaris dalam animasi dewasa.

Satu jam kemudian.

"Ugh!" Arjuna membuka matanya dengan susah payah. Dia bangun, suara tulang berderit terdengar dari tubuhnya.

"Sial, mimpi indahku hancur!" Arjuna menggertakkan giginya kesal.

Padahal dia baru saja ingin pergi ke istri kelimanya, tapi adegan itu tiba-tiba retak dan mimpinya hancur!

Dengan perasaan kecewa, Arjuna menggerakkan lehernya, dan tiba-tiba mencium bau menyengat dari tubuhnya.

"Ups! " menyadari pakaiannya basah oleh keringat dan kotoran, Arjuna melirik tubuhnya melalui kerah nya dan melihat bercak hitam telah terserap ke pakaian olahraganya.

"Harusnya aku mengantisipasi hal ini akan terjadi, " dengan wajah kesal, Arjuna bangkit, mengambil handuknya dan pergi ke kamar mandi.

"Kak Juna! Kamu bau banget! "

Yaya yang baru saja mengambil air minum kebetulan berpapasan dengan Arjuna, mencium bau tidak sedap berasal dari kakaknya, dia berkata jijik sambil menutup hidung kecilnya.

"Oh Yaya, sini, kak Juna tularin baunya ke kamu, " Arjuna mengulurkan tangannya ke gadis SMP di depannya dengan senyum jahat.

"Tidak! Jangan mendekat, kak Juna bau! " kata Yaya berpura-pura ketakutan dengan cara mundur beberapa langkah.

"Hehe... Kamu gak bisa lari, gadis kecil...., " seperti penjahat keji, Arjuna memegang pipi Yaya, dan mencubitnya beberapa kali.

"Uuu! Kak Juna jahat! Kak Juna Bau! " gadis itu meneteskan air mata, dan Arjuna pun pergi ke kamar mandi dengan perasaan puas.

Melihat Arjuna masuk ke kamar mandi, Yaya menggosok dua pipinya yang baru saja dicubit. Hidung kecilnya tidak bisa mengendus, dan air matanya kembali turun.

" Bau banget!!! "

Gerutu dan tangisan gadis SMP itu tidak membuat Ranti atau Ariana khawatir, keduanya sudah terbiasa melihat Arjuna menindas Yaya sampai menangis.

Arjuna duduk berendam di bak mandi kayu buatannya sendiri, dan menghela napas santai merasakan air dingin menerpa tubuhnya.

"Pill Pembuka Vena Darah, ngomong-ngomong, pill apa ini? " Arjuna mengeluarkan pill bewarna merah dari penyimpanan sistem, dan berpikir dengan ragu.

"Ting! Pill Pembuka Vena Darah adalah pill untuk membuka vena darah spiritual.

"Vena darah pada manusia umumnya hanya memiliki 9 sembilan vena, setiap satu vena terbuka, pemahaman bela diri dan kecepatan penyerapan energi batin akan meningkat."

"Rata-rata bakat manusia biasa hanya dapat membuka 4 vena darah, 5 sudah dianggap bakat bela diri menengah, 6 bakat bela diri tinggi, 7 bakat bela diri tertinggi, 8 bakat bela diri super jenius, dan 9 bakat bela diri Kaisar, " sistem menjelaskan dengan rinci.

Arjuna yang mendengarnya mengangguk mengerti.

Tapi dia masih penasaran, sebagai pemilik sistem, dia pasti punya bakat bela diri yang bagus kan?

"Sistem, apakah kau tahu bakat bela diriku?" tanya Arjuna penuh harap dan antisipasi.

Tentu saja, dia sangat berharap punya bakat Bela diri tinggi. Tapi sepertinya, dia ditakdirkan untuk kecewa sementara.

"Ting! Mendeteksi fisik dan darah..."

"Ting! Tuan hanya memiliki bakat bela diri menengah!"

"Apa?! " jawaban sistem membuat Arjuna kaget dan muram.

Bakat bela diri menengah?! Jadi, dia hanya bisa membuka 5 vena darah dalam kehidupannya ini?!

"Ting! Tuan tidak perlu cemas, ingatlah kalau tuan memiliki sistem..., " ucap sistem, membuat suasana hati Arjuna yang semula suram kembali tenang.

Kedua matanya kemudian berkilat dingin.

"Kuharap aku bisa mendapatkan fisik khusus atau apapun itu yang bisa meningkatkan bakat bela diriku, " gumam Arjuna.

Tingkatan kekuatan di Kekaisaran Langit terbagi menjadi sembilan tahapan.

Dari yang terlemah ke yang terkuat.

1. Prajurit Perunggu

2. Prajurit Perak

3. Prajurit Emas.

4. Pejuang Bela Diri Perunggu

5. Pejuang Bela Diri Perak

6. Pejuang Bela Diri Emas.

7. Master Bela Diri

8. Grand Master Bela Diri.

9. Raja Bela Diri.

Setiap tahapan terbagi menjadi sembilan level.

Level 1 sampai level 9.

Melempar pill membuka vena darah ke mulutnya, Arjuna kemudian menelannya. Segera, perasaan hangat memenuhi seluruh tubuhnya, dia merasa aliran darahnya bergerak lebih cepat dari biasanya.

Samar-samar, ada sesuatu yang pecah di antara ribuan sel-sel darahnya.

Dua menit kemudian.

"Ting! Tuan telah membuka 1 vena darah!"

Mendengar pengingat sistem, Arjuna tersadar bahwa dia masih punya sesuatu yang belum dia gunakan.

"Darah Naga Surgawi! Sial, aku melupakan ini! " Arjuna menepuk kepalanya dan mengumpat kesal.

Darah Naga Surgawi adalah hadiah yang dia dapat dari membuka kotak harta karun pemula.

Segera, dia mengeluarkan benda tersebut.

Setetes darah emas yang memancarkan cahaya terang dan aroma memikat muncul di depan mata Arjuna.

Arjuna tidak terlalu mengamati darah tersebut, dia langsung menyuruh sistem untuk memasukkan darah Naga Surgawi ke mulutnya.

Segera, perasaan hangat dan kuat mengelilingi tubuhnya.

"Ting! Tuan menelan darah Naga Surgawi! Bakat Bela diri tuan ditingkatkan! "

"Selamat kepada tuan karena telah memiliki bakat Bela diri Kaisar! "

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kaisar Dewa Naga   BAB 30 Pengalaman Protagonis?

    Setengah jam kemudian. "Belajar yang rajin ya, adikku yang cantik!" Arjuna melambaikan tangan kepada Yaya yang berjalan menuju sekolah. Senyum lebarnya terpatri di wajah. Melihat lambaian Arjuna, wajah Yaya memerah, pipinya panas, dan langkahnya semakin cepat. Pikirannya dipenuhi rasa malu dan gugup mengenai percakapan yang terjadi di dapur tadi pagi. 'Aku, akan jadi istri kak Arjuna?' Yaya merasa malu. Dia terkejut mengetahui bahwa ayahnya mendapat modal usaha dari kakak angkatnya itu, dan sebagai gantinya, di masa depan, dia harus menjadi istrinya. Saat ini, perasaannya bercampur baur. Dia sangat menyukai Arjuna, namun mustahil baginya untuk membenci kakak angkatnya itu. Meskipun Arjuna sering menjahilinya, Yaya tidak benar-benar membencinya. Ketika ada yang mengganggunya di sekolah, Arjuna selalu menjadi orang pertama yang datang untuk melindunginya. Sebagai se

  • Kaisar Dewa Naga   BAB 29 Hati Wanita

    Pukul 14:00. "Dari mana aja? " Baru saja pulang dari rumah Lisa, Arjuna langsung dihadang oleh Ariana yang sudah menunggunya di kamar. Gadis itu mengenakan seragam olahraga, pelipisnya berkeringat. Dia memeluk dadanya sambil menatap Arjuna dengan tatapan tajam. Suaranya datar namun sarat dengan aura interogasi. Tadi malam, kakak angkatnya itu tidak ada di kamarnya, dan Ibunya menyebut bahwa dia akan menginap di rumah temannya. Namun, Ariana tidak pernah percaya alasan yang diberikan Arjuna. Dia yakin kakak laki-lakinya itu pasti menghabiskan malam dengan wanita kaya tersebut! "Emm... Nana, kenapa kamu ada di kamarku?" Arjuna bertanya dengan ekspresi keheranan, tanpa rasa panik. "Jangan coba mengalihkan topik, kakak durjana. Dari mana kamu baru saja datang? Apa kamu bersama wanita itu?" Ariana mendekat ke Arjuna sambil mengendus dengan hidung kecilnya. Memang benar, dia mencium a

  • Kaisar Dewa Naga   BAB 28 Darah Pertama Lisa

    Lisa baru saja menuruni tangga dari lantai dua ketika ia melihat putri angkatnya, Risa, berlari ke arahnya sambil menangis terisak-isak. Ekspresi Lisa segera berubah, wajahnya dipenuhi kecemasan."Risa, kenapa kamu menangis?" tanyanya dengan suara terkejut, menghampiri Risa dengan langkah cepat. "Ibu angkat!" Risa berlari ke arah Lisa dan memeluknya erat, air matanya mengalir tanpa henti, yang padahal hanyalah drama."Uuu! Brengsek itu menyakitiku!" Sambil memeluk Lisa, Risa menunjuk ke arah Arjuna yang baru saja memasuki Villa dengan langkah santai, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Ekspresi Risa penuh dengan amarah dan rasa malu."Arjuna, apa yang kamu lakukan pada Risa? Kamu membuatnya menangis?" Lisa menatap Arjuna dengan heran dan kecurigaan.Sejak kapan lelaki kecilnya ini terlibat dalam konflik dengan putri angkatnya?"Tante, jangan percaya omong kosongnya. Itu fitnah! Dia yang memulai," jawab Arjuna dengan santai sambil

  • Kaisar Dewa Naga   BAB 27 Bertarung Dengan Risa

    Malam pukul 19:00.Arjuna, yang memakai kaos hitam berlengan pendek dengan gambar naga megah di punggung dan celana training putih, tegak di depan gerbang villa mewah milik Lisa.Kedatangannya yang penuh tekad itu nyaris terganggu ketika alisnya berkerut tiba-tiba-instingnya memperingatkan tentang bahaya yang mengintai.Swoosh!Sebuah serangan kilat dalam bentuk kaki panjang dan putih berkilat, meluncur deras hendak membelah angin menuju pipi Arjuna.Buk!Dengan gerakan yang lincah dan penuh kejelian, Arjuna berhasil meraih pergelangan kaki sang penyerang. Matanya membulat ketika dia mengenali siapa sosok tersebut saat melirik. "Bukankah kamu Risa? Mengapa kamu menyerangku? " tanya Arjuna, nadanya campuran antara kejutan dan acuh tak acuh.Dengan ekspresi dingin yang membingkai wajahnya, Risa hanya menjawab singkat namun tegas, "Ayo bertarung."Atmosfer menjadi tegang, udara di sekitar mereka seolah me

  • Kaisar Dewa Naga   BAB 26 Aku Akan Merawat Dan Bersamamu Seumur Hidup

    Satu jam kemudian.Arjuna memegang black card di antara jari-jarinya, dan memutarnya dari waktu ke waktu dengan sudut mulut terangkat.Ini adalah kartu rekening bank. Direktur Halen memberikannya padanya untuk berinvestasi.Isinya ada sekitar 300 juta."Dengan dana ini, aku bisa memulai perusahaan, namun sebelum itu aku butuh seseorang untuk membantuku, "Arjuna membuang black card itu dan seketika kartu itu menghilang, tertelan oleh penyimpanan sistem.Dia tidak punya pengalaman tentang bisnis, tapi dia punya beberapa pengetahuan. Untuk memulai perusahaan, dia harus mendaftarkan ini itu ke pemerintah, dan untuk mempermudahkannya, sebaiknya dia menyuruh atau mencari seseorang.Adapaun orang itu, dia akan mencarinya nanti, tergantung keberuntungan.Sampai di rumah, Arjuna menyapa bibinya Ranti yang sedang menyapu lantai, lalu pergi ke kamarnya.Dia ingin tidur sekarang.Persiapan untuk nanti mal

  • Kaisar Dewa Naga   BAB 25 Bakat Bela Diri Kaisar?

    Halen tertegun sejenak mendengar ucapan Arjuna. Tapi segera, dia tersenyum. "Nah... Kamu memang benar pejuang perunggu level 9, bibi yakin sekarang kamu memang jenius bela diri," ucap Halen penuh pujian. Sebagai Direktur sebuah Divisi, kekuatan Halen tentu bukan main-main. Meskipun telah berada di usia paruh baya, kekuatannya telah mencapai level 9 pejuang emas. Dengan kekuatan yang dimilikinya, dia dengan mudah bisa mengenali tingkatan Arjuna. Elena dan Risa terkejut mendengar ucapan Halen, terutama Risa. Dia menatap Arjuna dengan tatapan tak percaya. Pemuda ini tampaknya tidak jauh lebih tua darinya, namun sudah mencapai level 9 pejuang perunggu?! Padahal, dia yang baru saja masuk universitas hanya baru menembus level 8 pejuang perunggu, dan itu pun sudah dianggap jenius di kalangan teman-temannya! "Arjuna, apa kamu sudah mengetahui bakat bela diri dan kemampuan supernatural yang kamu miliki

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status