"Hahaha, apa kau melucu? iblis? makhluk rendahan sepertimu hanya semut di mataku! Berani sekali kau meneriaki aku iblis." Long Ken dengan bola api di tangannya langsung melemparkan ke arah Bei Sa yang sedang terluka parah. "Ayah!" Bei Jing'er berteriak histeris saat melihat bola api itu mengarah ke ayahnya. Swisshh.. "Apakah generasi muda sekarang tidak memiliki sopan santun? dimana rasa hormatmu terhadap yang lebih tua?" Suara yang dingin terdengar di langit kota Yulan. Lalu, bola api yang akan mendekati Bei Sa tiba-tiba berhenti dan menghilang begitu saja di bawah tatapan pasrah Bei Sa dan orang lain. "HM? Siapa?" BOOMMM. "Ugh!" Long Ken terbang terpental karena pukulan yang tiba-tiba itu. Darah menyembur dari mulutnya dan dia terkapar di tanah dengan wajah menyedihkan. Dia ingin marah tapi saat dia melihat sosok yang muncul wajahnya langsung menciut ketakutan. Tetua kelima melihat sosok yang muncul juga terkejut dan dia sangat mengenal pria yang muncul itu. "Jing'er." tiba-
"Ha! Sepupu Long We, dia hanya sampah dan tidak memiliki kekuatan naga. Dia benar-benar tidak layak menjadi sepupuku!" jawab Long Hu'er dengan tegas tanpa sedikitpun merasa kalau dia salah dalam penilaian. Long Hu agak marah dan secara tidak sengaja melepaskan kekuatannya. Bagaimanapun Long Chen adalah keponakannya, meskipun dia tidak memiliki darah naga, Long Chen tetap memiliki darah yang sama dengannya maupun keluarga Long. Dan ayahnya juga adalah adik kedua tuan muda kedua dari keluarga Long, karena hanya ayah Long Chen telah lama menghilang tanpa ada kabar yang jelas bukan berarti keluarga Long dapat dengan mudah menghina Long Chen. "Tuan, anda tenangkan diri anda. Nona kecil masih belum dewasa dan dia masih belum tahu arti kerabat." Tetua Kelima buru-buru menenangkan Long Hu. Bagaimanapun Long Hu sangat terkenal di benua tengah, sosok Long Hu yang terkenal kejam tidak berperasaan jika ada yang menyinggung dirinya. Bahkan jika itu keluarganya sendiri dia tidak akan peduli itu se
Mendengar ucapan Long Chen membuat hati Long Hu dan Long We terasa sakit. Untuk pertama kalinya Long Chen mengatakan hal seperti itu di depan banyak orang. Bukan berarti mereka berdua tidak mengerti maksud dari ucapan Long Chen tersebut. "Chen'er." Long Hu memanggil Long Chen dengan lembut. "Iya?" "Paman minta maaf, Paman berjanji akan..." "Tidak masalah, kembali iya kembali saja. Di mataku keluarga yang tidak memiliki kasih sayang antara keluarga tidak layak disebut keluarga. Dan di mataku daripada aku hidup di keluarga seperti itu, aku lebih senang hidup disini dan tinggal bersama orang-orang di kota Yulan ini." Long Hu yang belum selesai berbicara dibuat terdiam dengan ucapan yang di lontarkan oleh Long Chen. "Sampah memang harus hidup bersama sampah!" ucap Long Ken dengan jijik memandang Long Chen. "Sampah? mungkin itu lebih baik aku. Daripada aku menjilat kaki orang lain hanya untuk kekuatan dan kekuasaan. Bahkan itu lebih rendah dari pada sampah." Long Chen yang telah melep
"Chen'er jangan!" Teriak Long Hu mengerti apa yang akan dilakukanong Chen. "Kau berani!" Long Hu'er yang melihat itu juga menyadari akan sesuatu yang buruk terjadi dengan Long Ken, jadi dia segera bergerak untuk membantu Long Ken. Sayangnya dia di cegah oleh formasi buatan Long Chen sendiri. "Array pedang, pedang angin potong untukku!" Long Chen tidak menghiraukan ucapan Long Hu dan langsung mengarahkan pedang angin ke Long Ken. "Tidak! Aku tidak akan ma.." Sebelum dia selesai berbicara, kepalanya sudah jatuh ke tanah di bawah tatapan Long Hu'er dan Tetua kelima. Long Ken tidak menyangka kalau hari ini adalah hari terakhir dia hidup dan dia juga tidak pernah mengharapkan akan mati di tangan Long Chen sendiri yang telah di cap Sampah eh keluarga. Long Hu sudah gemetar melihat kepala Long Ken yang jatuh, ia sadar sekarang kalau Long Chen sudah menanam kebencian dengan keluarga Long. Sekarang ia menyesal memikirkan kelakuan keluarganya sendiri. "Kamu berani membunuhnya?" Long Hu'er m
"Bukan aku ingin mencampuri urusanmu tapi apa yang kamu lakukan bukan sesuatu yang ingin ayahmu lihat nak!" Ucap sosok pria tampan berambut putih memandang Long Chen. "Ayahku? Ha! Jangan bicarakan orang tua tak bertanggung jawab itu denganku!" Teriak Long Chen dengan wajah marah memandang pria berbuat putih itu. "Saudara Long.." Zi Lanying mencoba menenangkan Long Chen. Meskipun dia sadar kalau Long Chen sekarang sangat marah dengan kematian Bei Sa dan juga kepergian dari paman serta kakaknya. "Kamu kenapa begitu pedendam? Ayahmu saja tidak sepedendam kamu nak!" Pria berambut putih sedikit merasa aneh dengan sikap Long Chen yang sangat keras kepala itu. Ia sangat mengenal ayah Long Chen jadi tentu menyadari sifat asli ayahnya, tapi Long Chen terbilang anak satu-satunya orang yang ia sebut saudara memiliki sifat yang jauh berbeda dengan saudaranya. "Apa pedulimu!" Long Chen masih marah dan ingin memukul pria tersebut. Ia di halangi oleh Zi Lanying karena hanya Zi Lanying yang tahu s
Setelah beberapa hari berlalu, Kota Yulan kembali tenang. Dan sekarang kota Yulan telah memiliki tuan kota baru, dia adalah paman dari Bei Jing'er yang memiliki kekuatan di bawah Bei Sa. Karena Bei Jing'er menolak untuk menjadi Tuan kota, paman keduanya terpaksa mau tidak mau naik menjadi tuan kota yang baru. Sedangkan Bei Jing'er hari ini akan kembali ke sekte daun untuk berlatih. Dia merasa kalau disini tidak ada lagi yang harus dilakukan. Dan ayahnya tidak ada lagi di dunia ini, jadi dia memutuskan untuk kembali ke sekte daun sehingga dapat berlatih disana. Dia tidak ingin saat bertemu dengan Long We lagi, kekuatannya tertinggal jauh dari pria yang dia cintai. Long Chen tidak melarangnya dan Long Chen juga berjanji akan menemui Bei Jing'er setelah menyelesaikan beberapa masalah. Setelah kepergian Bei Jing'er, Long Chen untuk sementara berbaring di rumah pohon dengan di temani Zi Lanying. Ia menikmati hidup santainya bersama Zi Lanying yang nyaman tanpa ada gangguan. Kecuali oleh
"HM? Ini bukan lambang sekte Daun bukan?" Long Chen yang memperhatikan perbedaan tanda pengenal di tangannya agak bingung. Ia pernah melihat tanda pengenal dari sekte daun jadi karena itulah ia sadar kalau ini bukan tanda pengenal dari sekte daun. "Iya, itu memang bukan tanda pengenal sekte daun. Ini untukmu, ini adalah tanda pengenal sekte daun untuk murid dalam. Jika kamu mengeluarkan ini di gerbang sekte Daun, penjaga sekte pasti membiarkan kamu masuk." Qin Yang melemparkan lagi tanda pengenal yang lain kepada Long Chen. "HM.. Jadi, apa keuntunganku jika menjadi muridmu?" "Hahaha, keuntungan? Kamu dapat melakukan apapun jika menjadi muridku, selama itu bukan sesuatu yang melanggar prinsipku sendiri maka kamu bebas melakukan apapun." Jawab Qin Yang dengan sombong. "Begitukah? Murid memberi hormat kepada guru." Secara mengejutkan Long Chen langsung berlutut ke Qin Yang membuat pria berambut putih itu sontak kaget. "Ho? Apa kamu serius?" Long Chen mengangguk serius ke Qin Yang.
Setelah berpisah dengan Qin Yang, Long Chen terus berjalan menyelusuri hutan. Ia terlihat masih memikirkan ucapan Qin Yang padanya itu. Dan di lihat betapa terburu-burunya Qin Yang pergi membuat Long Chen semakin curiga tentang darah emas yang dikatakan Qin Yang. "HM? Apakah mungkin ada darah emas? Setahuku di suku naga sekalipun tidak ada yang memiliki darah emas. Dan juga jika benar aku memiliki darah naga emas, bukankah saat aku berhasil ke bentuk ke empat transformasi naga darahku akan berubah emas?" Tiba-tiba fikiran Long Chen kebingungan. "Ah! Sudahlah, sebaiknya aku mencoba berlatih teknik Bayangan dulu sebelum berlatih seni pedang langit. Tch! Seni pedang langit terbagi menjadi Lima bagian. Ini benar-benar membuat waktu luangku terbuang." Ucap Long Chen kesal melihat dua buku seni bela diri di tangannya. Berjalan menjauh dari hutan. Long Chen segera mencari jalan ke kota Huichen, dimana gurunya mengatakan kalau akan ada pembukaan turnamen generasi mud