"Maaf raja, tapi pangeran ketiga bukan…" dia tidak lagi melanjutkan ucapannya karena tatapan raja sangat menakutkan saat melihat dia.
"Ayah, aku ingin keluar sebentar. Apa boleh?" Tanya Long Chen langsung berbicara untuk menghilangkan amarah ayahnya."Oh! Tumben sekali? Apa yang terjadi? Apa kamu sedang jatuh cinta? Atau ada gadis yang menarik di luar sana membuatmu ingin bertemu? Atau kamu ingin bersenang-senang di restoran flower? Ini uangnya, sana pergi. Hahahaha" Terlihat raja langsung mengubah wajahnya saat berbicara dengan Long Chen. Mereka yang disana melihat juga terkejut, bagaimanapun raja Chen meski sering tersenyum dan baik hati, tapi masih memiliki wibawa serta ketenangan yang kuat. Sekarang di depan mereka malah seperti seorang ayah yang sangat memanjakan anaknya."Ayah, itu tidak perlu. Aku tidak menyukai siapapun di luar sana, hanya saja aku ingin membeli sesuatu untuk ibu jadi aku ingin keluar tapi tidak berani bicara dengan ibu." Jawab Long Chen menghela nafas. Raja Chen langsung mengerti apa yang dimaksud oleh anaknya, jika berbicara dengan istrinya maka tidak mungkin Long Chen akan dibiarkan keluar. Apalagi empat hari lagi anaknya akan mengadakan ulang tahun."Baiklah, kamu boleh keluar tapi kamu harus dijaga. Bagaimana?""Tidak perlu ayah, aku keluar juga tidak ada yang mengenalku. Jadi tidak akan jadi masalah bila aku keluar sendiri, apalagi aku keluar bukan untuk bermain di paviliun flower. Itu akan merusak ginjal bila bermain sering-sering kesana, yah mungkin saja bisa membuat hidupku menjadi lebih pendek dan lebih cepat tua" Jawab Long Chen langsung menolak. Beberapa menteri mendengar ucapan pangeran ketiga sedikit emosi, ucapan Long Chen itu terdengar seperti sedang menyindir mereka yang telah pergi ke paviliun flower atau bisa dikatakan mereka adalah langganan dari paviliun itu sendiri.“Baiklah, kamu boleh pergi tapi hati-hati.” Raja Chen menyetujui kemauan dari anaknya. Bagaimanapun jarang-jarang Long Chen meminta jalan keluar.“Aku pasti. Ayah, persoalan yang kamu katakan tadi, lebih baik di beberapa tempat pasang perangkap seperti menggali lubang di sekitar perbatasan hutan untuk menjebak binatang-binatang yang melarikan diri ke daerah gerbang timur kerajaan. Atau ayah bisa saja menutup jalan mereka dengan mengubah jalan mereka.”Setelah selesai berbicara, Long chen pergi meninggalkan aula dengan senyuman dari balik topengnya. Sedangkan Raja dan yang lain sudah terdiam mendengar saran yang diberikan oleh Long Chen pada mereka itu. Beberapa menteri juga terlihat bodoh karena mereka tidak dapat memikirkan hal seperti yang dilakukan oleh Long Chen.“Ehem, jadi bagaimana?” Tanya Raja batuk pelan untuk menyadarkan kembali para menteri dan bangsawan yang masih dalam keadaan linglung itu.“Iya, sepertinya itu akan bagus. Mari gunakan rencana pangeran ketiga.” Jawab Jenderal dengan sedikit kaku. Yang lain juga saling mengangguk, bagaimanapun mereka juga tidak punya ide yang lebih bagus dari ide Long Chen. Dan juga, tingkat keberhasilan ide Long Chen dapat terpikirkan oleh mereka. Karena itu tidak ada salahnya untuk setuju dengan ide tersebut meski mereka sedikit malu karena mulut mereka dulu terhadap Long Chen.“Hahahaha, Kalau begitu kalian tidak perlu untuk menghentikan dia lagi bukan?” Menteri tidak menjawab dan hanya mengangguk dengan malu.……Long Chen yang berjalan keluar dari istana, Baru pertama kali ia meminta izin secara langsung kepada raja Chen. Karena, meski orang lain berpikir ia tidak pernah keluar tapi selama lima tahun ini seringkali ia keluar untuk menjelajah wilayah kerajaan Chen atau kerajaan lain. Jika tidak, akan membosankan baginya bila terus tinggal di dalam kerajaan saja dan juga, ia tetap menyembunyikan masalah ini dari keluarganya karena tidak mau mereka kecewa.“Masalah yang terjadi di lembah timur mungkin karena binatang iblis yang kuat muncul. Tapi, sangat jarang hal itu terjadi di dunia ini karena qi disini sangat lemah.” Ucap Long Chen sambil berjalan dengan pakaian biasa di jalan ibukota.Dia sangat tahu kalau dunia ini disebut dunia cahaya dan orang-orang yang terkuat di dunia ini hanya berada di alam penempaan tubuh. Tentu itu seperti ayah dan ibu angkatnya, dan ia juga tahu kalau dunia bawah ini terhubung dengan dunia di atasnya. Bila ingin keluar dari dunia ini dan naik ke dunia di atasnya, maka Long Chen harus melakukan beberapa syarat untuk naik.“Kota ini benar-benar ramai yah? Tidak disangka kalau kehidupan disini begitu makmur.” Long Chen memandangi setiap jalan yang dipenuhi oleh berbagai penjual yang menjual berbagai macam hal. Dan bagaimana banyaknya pejalan kaki yang berjalan dengan senyuman di wajah mereka. Apa yang tidak Long Chen sadari, di istana ratu memarahi raja chen karena berani memberi Long Chen izin untuk keluar tanpa pengawal satupun yang menjaga. Dan sang ratu segera memerintahkan raja untuk mencari Long Chen membawa kembali ia pulang, tentu saja melihat istrinya marah raja tidak dapat melawan dan hanya dapat langsung bergerak memberi perintah kepada prajurit kerajaan. Dan sekarang orang yang dicari oleh prajurit sedang duduk menikmati minuman serta cemilan yang ada di mejanya. Memakai topeng di wajahnya membuat Long Chen sedikit diperhatikan oleh beberapa orang di jalanan tapi karena ini pertama kalinya ia keluar menggunakan topeng membuat orang-orang yang melihatnya tidak tahu siapa dia.“Hidup harus seperti ini. Damai, tidak ada perang dan tidak ada masalah yang terjadi. Hu, minuman ini enak juga.” Mencicipi minuman dingin di tengah siang hari benar-benar membuatnya sangat bahagia. Meskipun ia dulu juga sudah pernah melakukan ini tapi karena tanpa izin dari orang tuanya jadi Long Chen tidak berani berjalan santai atau mencolok di ibukota.“Ibu, aku ingin manisan itu, ayo kesana.” Gadis kecil di ujung jalan sedang menarik ibunya untuk pergi membeli manisan yang ada di seberang jalan.“Baiklah, tapi kamu tunggu disini sebentar yah. Ibu mau membeli sayuran itu dulu setelah itu baru kita kesana.” Jawab ibunya dengan penuh kasih sayang. Long Chen melihat ke arah mereka sambil tersenyum. Memiliki sebuah keluarga yang saling mencintai itu sangatlah indah, bahkan mungkin itu adalah sesuatu hal paling indah di dunia ini.“Surga paling indah itu adalah saat bersama dengan keluarga sendiri.” Ucap Long Chen menoleh ke langit memikirkan beberapa hal dalam hidupnya sejak lima belas tahun ini.“Ugh!” Gadis yang di seberang jalan itu melihat ibunya sibuk, memutuskan menyeberang sendiri ke tempat penjualan manisan itu.“Minggir…Minggir!” Tiba-tiba dari arah kiri jalan, kereta kuda sedang dalam kecepatan yang sangat cepat.“Awas!”Dari arah berlawanan, sebuah kereta melaju dengan cepat dan jelas kereta itu tidak memperlambat lajunya meski ada seorang anak kecil di depan yang sedang berlari ke seberang jalan. Ibu dari gadis itu yang sadar anaknya menghilang segera ketakutan saat melihat anaknya berada di jalanan dan kereta yang tampak tidak ada tanda-tanda akan berhenti itu. “Awas! Anakku!” Teriak si wanita dengan cemas dan berlari ke jalan untuk menyelamatkan anaknya. Tapi dia sudah terlambat karena kereta lebih cepat dari larinya yang hanya manusia biasa. “Hiyat!” si pengemudi tampak malah menambah kecepatan keretanya meski sudah tahu ada anak kecil yang melintas di jalan. "Ah! Tidak, ada yang terlindas.""Anakku!" Swisshh….Di saat yang bersamaan, angin berhembus lebih kencang yang membuat kereta kuda tiba-tiba menjadi tidak seimbang dan langsung berhenti. Pengemudi kereta juga tiba-tiba menjadi kaku dan kudanya juga menjadi diam saat angin itu berhembus. Sedangkan anak yang tadi menyeberang jalan sudah a
Pangeran mahkota di dalam kereta tidak keluar dan hanya duduk sambil tersenyum melihat tingkah adik perempuannya. Dari dulu adiknya sangat menyayangi Long Chen dan menganggap Long Chen sebagai harta berharga melebihi apapun. Bahkan bisa dikatakan sebagian waktu adiknya dihabiskan untuk merawat Long Chen."Pangeran, apa tidak masalah dengan tindakan putri? Semua rakyat akan tahu kalau pangeran Chen Long adalah pangeran ketiga itu." Tanya kepala penjaga yang berbicara dengan pangeran mahkota melalui jendela."Yah, wajar jika kakaknya marah saat melihat adik kesayangannya ada diluar seperti ini. Dan juga, aku melihat kalau ada masalah disini jadi tidak akan ada masalah bila rakyat tahu tentang Long'er. Karena cepat atau lambat mereka juga akan tahu siapa dia." Jawab pangeran mahkota dengan tenang."Bagus! Masih tidak kesini? Satu, dua, tiga, empat…""Kakak, aku.. Aku tidak tahu kalau kamu akan kembali sekarang. Bukankah kamu masih ada di akademi dan berencana untuk menjadi guru disana?"
"Yah, anggap saja sebagai pelajaran untuk kalian." Ucap Long Chen lalu berjalan masuk tanpa mengatakan apapun lagi atau memandang putri Zan. Pintu kereta ditutup dan kereta kerajaan pun berjalan melewati kerumunan yang tadi masih hormat kepada mereka. Setelah kereta kerajaan menghilang, rakyat kembali ke aktifitas biasa mereka. Tapi, putri Zan tidak dapat untuk tidak takut setelah mendengar bisikan dari Long Chen."Pangeran ketiga…. Benar-benar bukan manusia." Ucapnya sambil berjalan dengan bantuan pelayan miliknya. Bagaimana tidak dia ketakutan di saat semua bisikan Long Chen Benar-benar mengarah pada kehancuran keluarga Zan bila ucapan itu sampai ke telinga raja. Tapi mungkin bisa dikatakan kehancuran dia dan kakak laki-lakinya karena bagaimanapun ayahnya sejak dua tahun belum kembali dari perbatasan dan tidak tahu apa yang mereka lakukan selama ini di ibukota."Adik, apa yang kamu bisikan pada wanita itu?" Tanya pangeran mahkota penasaran. "Tidak, tidak ada kak. Aku hanya mengatak
"Hei, bukankah empat hari lagi adalah ulang tahun pangeran ketiga? Biarkan aku bertemu dan melihat sendiri seperti apa pangeran ketiga yang terkenal akan keburukan wajahnya." Tentu untuk melihat apakah Long Chen benar tahu atau tidak dia harus pergi sendiri ke acara besar yang mempertemukan seluruh wajah dari kerajaan Chen ini."Kakak, apa benar dia sangat jelek? atau itu hanyalah omong kosong berita orang-orang di luar sana saja?" "Tentu saja itu dari sumber pasti. Karena, bangsawan lain mengatakan hal yang sama dan mereka tahu sendiri dari pelayan dari pangeran ketiga sendiri." Jawab Zan Za dengan senyum mengejek. Itu sudah lama tersebar mengenai wajah pangeran ketiga yang mana, mereka tidak pernah melihat atau mendengar kalau ada yang melihat langsung wajah pangeran ketiga. Yah, kecuali para pelayan yang setia dan terpilih dari kerajaan, hanya saja karena masalah wajah Long Chen sering menjadi topik saat umurnya sepuluh tahun. Raja dan ratu diam-diam membuat berita bohong mengenai
Semua gadis itu ketakutan melihat tatapan ayah mereka. Bagaimana juga, mereka baru pertama kali melihat raja Du sangat marah seperti itu. Putri pertama juga tidak lagi mengatakan apapun dan hanya dapat menerima syarat dari ayahnya daripada dia pergi ke kerajaan Chen untuk melihat anak muda yang cacat itu, lebih baik mengeluarkan uang untuk membiarkan putri penyakitan pergi kesana. "Mari kita cukupkan sampai disini. Pangeran mahkota dan kelima ikut denganku menemui putri bungsu, dan untuk yang lain kembalilah ke tempat kalian masing-masing." Raja Du mengakhiri pertemuan dengan cepat. Dia ingin menemui putri kecilnya untuk membicarakan perjalanan ke negara Chen dan sekarang sudah berjalan empat hari sebelum ulang tahun pangeran ketiga. Jadi anak-anak nya harus berangkat hari ini atau besok agar dapat sampai ke kerajaan Chen tepat waktu. Karena, dua kerajaan berdekatanlah yang membuat waktu tiga hari cukup untuk mereka sampai di tempat masing-masing. Dan juga ditambah dengan kereta kuda
Dalam hutan perbatasan timur, sosok Long Chen berdiri di sebuah pohon besar. Dalam hutan itu Long Chen merasakan semuanya tampak sepi tapi ada sesuatu tersembunyi jauh dalam hutan Yang membuat Long Chen tidak dapat melepaskan pandangan dari tempat tersebut."Kekuatan dan apa yang aku rasakan ini? Apakah mungkin itu penyebabnya? Jika itu benar, Maka mari melihat-lihat kesana dulu," Long Chen melompati setiap pohon-pohon yang ada dalam hutan. Tidak butuh lama bagi Long Chen untuk sampai di tempat yang ia tuju. Pemandangan pertama yang dilihat oleh Long Chen adalah sekelompok singa sedang mengelilingi sebuah tanaman aneh. Tanaman itu memancarkan cahaya hijau di sekelilingnya, Long Chen dapat tahu kalau tanaman seperti akar itu mungkin memiliki manfaat yang bagus jika dibuat menjadi Pill. "Baiklah, karena aku ada disini. Maka mati sedikit menggerakkan otot," Long Chen turun dari pohon dan berjalan mendekati kelompok singa yang menutup mata seperti sedang tidur. ROAAARRRR…ROAAARRRR…Sin
Pada akhirnya Long Chen menerima raja singa disisinya. Long Chen telah menyelesaikan apa yang ingin dilakukannya dan sekarang ia berada di atas punggung raja singa menuju kembali ke kerajaan Chen. Yah, mungkin dari perbatasan ke ibukota dengan kemampuan Long Chen hanya butuh beberapa jam untuk sampai tapi karena ia ingin sedikit berjalan-jalan membuatnya hanya duduk di pundak raja singa. “Sepertinya tubuhmu semakin besar sejak menelan pill itu. Dan juga, kamu bisa memiliki sayap adalah sesuatu yang luar biasa. Sepertinya bloodlinemu akan berkembang bila kamu terus begini,” Ucap Long Chen sambil tersenyum memuji pertumbuhan raja singa. ROAARRRRTentu raja singa sangat senang dengan pujian Long Chen, terlebih lagi berkat bantuan Long Chen, dia dan juga kawanannya mendapatkan berkah yang luar biasa berkat bantuan Long Chen. Jadi, bila dia tidak tahu apa yang baik untuk dirinya maka mungkin akan ada penyesalan di suatu hari nanti. Dengan mengikuti Long Chen dia yakin suatu saat mungkin
"Ah!" Suara pertarungan pecah di tempat itu. Mayat berjatuhan satu demi satu di depan kereta kerajaan Du, tampak meski bandit memiliki jumlah yang banyak tapi dalam keahlian berpedang dan juga bertarung masih kalah dari pasukan kerajaan. Bagaimanapun pasukan kerajaan adalah orang-orang elit yang telah berlatih di Medan perang sesungguhnya. Sedangkan para bandit hidup dan merampok dengan menakut-nakuti orang dengan jumlah mereka.Slasshhh…"Sepertinya jumlah bukan sesuatu yang dapat membawa kita pada kemenangan."Pria di samping pemimpin bandit tampak mengerutkan kening melihat pertarungan di bawah pegunungan. Meski mereka lebih dari seratus dan lawan hanya selusin orang tapi dari segi keahlian mereka benar-benar kalah."Yah, wajar saja. Tapi bagaimana dengan itu? Kita masih punya senjata lain untuk mengalahkan mereka bukan?" Jawaban dari pemimpin bandit membuat pria di sampingnya tersenyum."Pemanah!" Dua puluh pemanah tiba-tiba mengangkat busur mereka dan telah membidik orang-orang