Share

05. Memberi saran

"Maaf raja, tapi pangeran ketiga bukan…" dia tidak lagi melanjutkan ucapannya karena tatapan raja sangat menakutkan saat melihat dia.

"Ayah, aku ingin keluar sebentar. Apa boleh?" Tanya Long Chen langsung berbicara untuk menghilangkan amarah ayahnya.

"Oh! Tumben sekali? Apa yang terjadi? Apa kamu sedang jatuh cinta? Atau ada gadis yang menarik di luar sana membuatmu ingin bertemu? Atau kamu ingin bersenang-senang di restoran flower? Ini uangnya, sana pergi. Hahahaha" Terlihat raja langsung mengubah wajahnya saat berbicara dengan Long Chen. Mereka yang disana melihat juga terkejut, bagaimanapun raja Chen meski sering tersenyum dan baik hati, tapi masih memiliki wibawa serta ketenangan yang kuat. Sekarang di depan mereka malah seperti seorang ayah yang sangat memanjakan anaknya.

"Ayah, itu tidak perlu. Aku tidak menyukai siapapun di luar sana, hanya saja aku ingin membeli sesuatu untuk ibu jadi aku ingin keluar tapi tidak berani bicara dengan ibu." Jawab Long Chen menghela nafas. Raja Chen langsung mengerti apa yang dimaksud oleh anaknya, jika berbicara dengan istrinya maka tidak mungkin Long Chen akan dibiarkan keluar. Apalagi empat hari lagi anaknya akan mengadakan ulang tahun.

"Baiklah, kamu boleh keluar tapi kamu harus dijaga. Bagaimana?"

"Tidak perlu ayah, aku keluar juga tidak ada yang mengenalku. Jadi tidak akan jadi masalah bila aku keluar sendiri, apalagi aku keluar bukan untuk bermain di paviliun flower. Itu akan merusak ginjal bila bermain sering-sering kesana, yah mungkin saja bisa membuat hidupku menjadi lebih pendek dan lebih cepat tua" Jawab Long Chen langsung menolak. Beberapa menteri mendengar ucapan pangeran ketiga sedikit emosi, ucapan Long Chen itu terdengar seperti sedang menyindir mereka yang telah pergi ke paviliun flower atau bisa dikatakan mereka adalah langganan dari paviliun itu sendiri.

“Baiklah, kamu boleh pergi tapi hati-hati.” Raja Chen menyetujui kemauan dari anaknya. Bagaimanapun jarang-jarang Long Chen meminta jalan keluar.

“Aku pasti. Ayah, persoalan yang kamu katakan tadi, lebih baik di beberapa tempat pasang perangkap seperti menggali lubang di sekitar perbatasan hutan untuk menjebak binatang-binatang yang melarikan diri ke daerah gerbang timur kerajaan. Atau ayah bisa saja menutup jalan mereka dengan mengubah jalan mereka.”

Setelah selesai berbicara, Long chen pergi meninggalkan aula dengan senyuman dari balik topengnya. Sedangkan Raja dan yang lain sudah terdiam mendengar saran yang diberikan oleh Long Chen pada mereka itu. Beberapa menteri juga terlihat bodoh karena mereka tidak dapat memikirkan hal seperti yang dilakukan oleh Long Chen.

“Ehem, jadi bagaimana?” Tanya Raja batuk pelan untuk menyadarkan kembali para menteri dan bangsawan yang masih dalam keadaan linglung itu.

“Iya, sepertinya itu akan bagus. Mari gunakan rencana pangeran ketiga.” Jawab Jenderal dengan sedikit kaku. Yang lain juga saling mengangguk, bagaimanapun mereka juga tidak punya ide yang lebih bagus dari ide Long Chen. Dan juga, tingkat keberhasilan ide Long Chen dapat terpikirkan oleh mereka. Karena itu tidak ada salahnya untuk setuju dengan ide tersebut meski mereka sedikit malu karena mulut mereka dulu terhadap Long Chen.

“Hahahaha, Kalau begitu kalian tidak perlu untuk menghentikan dia lagi bukan?” Menteri tidak menjawab dan hanya mengangguk dengan malu.

……

Long Chen yang berjalan keluar dari istana, Baru pertama kali ia meminta izin secara langsung kepada raja Chen. Karena, meski orang lain berpikir ia tidak pernah keluar tapi selama lima tahun ini seringkali ia keluar untuk menjelajah wilayah kerajaan Chen atau kerajaan lain. Jika tidak, akan membosankan baginya bila terus tinggal di dalam kerajaan saja dan juga, ia tetap menyembunyikan masalah ini dari keluarganya karena tidak mau mereka kecewa.

“Masalah yang terjadi di lembah timur mungkin karena binatang iblis yang kuat muncul. Tapi, sangat jarang hal itu terjadi di dunia ini karena qi disini sangat lemah.” Ucap Long Chen sambil berjalan dengan pakaian biasa di jalan ibukota.

Dia sangat tahu kalau dunia ini disebut dunia cahaya dan orang-orang yang terkuat di dunia ini hanya berada di alam penempaan tubuh. Tentu itu seperti ayah dan ibu angkatnya, dan ia juga tahu kalau dunia bawah ini terhubung dengan dunia di atasnya. Bila ingin keluar dari dunia ini dan naik ke dunia di atasnya, maka Long Chen harus melakukan beberapa syarat untuk naik.

“Kota ini benar-benar ramai yah? Tidak disangka kalau kehidupan disini begitu makmur.” Long Chen memandangi setiap jalan yang dipenuhi oleh berbagai penjual yang menjual berbagai macam hal. Dan bagaimana banyaknya pejalan kaki yang berjalan dengan senyuman di wajah mereka. Apa yang tidak Long Chen sadari, di istana ratu memarahi raja chen karena berani memberi Long Chen izin untuk keluar tanpa pengawal satupun yang menjaga. Dan sang ratu segera memerintahkan raja untuk mencari Long Chen membawa kembali ia pulang, tentu saja melihat istrinya marah raja tidak dapat melawan dan hanya dapat langsung bergerak memberi perintah kepada prajurit kerajaan. Dan sekarang orang yang dicari oleh prajurit sedang duduk menikmati minuman serta cemilan yang ada di mejanya. Memakai topeng di wajahnya membuat Long Chen sedikit diperhatikan oleh beberapa orang di jalanan tapi karena ini pertama kalinya ia keluar menggunakan topeng membuat orang-orang yang melihatnya tidak tahu siapa dia.

“Hidup harus seperti ini. Damai, tidak ada perang dan tidak ada masalah yang terjadi. Hu, minuman ini enak juga.” Mencicipi minuman dingin di tengah siang hari benar-benar membuatnya sangat bahagia. Meskipun ia dulu juga sudah pernah melakukan ini tapi karena tanpa izin dari orang tuanya jadi Long Chen tidak berani berjalan santai atau mencolok di ibukota.

“Ibu, aku ingin manisan itu, ayo kesana.” Gadis kecil di ujung jalan sedang menarik ibunya untuk pergi membeli manisan yang ada di seberang jalan.

“Baiklah, tapi kamu tunggu disini sebentar yah. Ibu mau membeli sayuran itu dulu setelah itu baru kita kesana.” Jawab ibunya dengan penuh kasih sayang. Long Chen melihat ke arah mereka sambil tersenyum. Memiliki sebuah keluarga yang saling mencintai itu sangatlah indah, bahkan mungkin itu adalah sesuatu hal paling indah di dunia ini.

“Surga paling indah itu adalah saat bersama dengan keluarga sendiri.” Ucap Long Chen menoleh ke langit memikirkan beberapa hal dalam hidupnya sejak lima belas tahun ini.

“Ugh!” Gadis yang di seberang jalan itu melihat ibunya sibuk, memutuskan menyeberang sendiri ke tempat penjualan manisan itu.

“Minggir…Minggir!” Tiba-tiba dari arah kiri jalan, kereta kuda sedang dalam kecepatan yang sangat cepat.

“Awas!”

Comments (6)
goodnovel comment avatar
Gabe S
Cerita yang menarik
goodnovel comment avatar
Sudok Ambet
menarik untuk terus di baca
goodnovel comment avatar
Darmawan
lanjutkan...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status