di novel ini, akan saya masukan sedikit perubahan dan beberapa kekuatan yang agak mirip dengan novel pertama saya. maaf jika agak terdengar aneh bagi kakak semua 🙏
Semua mata langsung terpaku pada tetua ketiga, mereka tidak tahu apa maksud tetua ketiga yang mengatakan dua bajingan telah bekerja sama dengan seseorang. Setahu mereka keduanya mendapatkan kekuatan dari suatu tempat yang membuat kekuatan melonjak tapi resikonya adalah mereka bukan lagi Binatang kuno tapi telah berubah menjadi iblis phoenix. Melihat semua orang yang ada di sana tidak sadar, tetua ketiga hanya mengatakan dua kata tapi dua kata ini membuat semuanya tercengang, ini karena kata-kata dari tetua ketiga berhubungan dengan sesuatu yang seharusnya sudah tidak ada di dunia ini. Tapi sesuatu itu malah muncul di dunia ini lagi, bahkan sampai ke clan phoenix tanpa mereka semua sadari. Ini sama saja dengan mereka telah menjadi orang bodoh yang tidak tahu apa-apa mengenai dunia, tatapan tetua ketiga jatuh ke arah dimana ruang telah kembali seperti semula, entah kenapa dia merasa sosok Tian Sen itu seolah telah menjadi dewa yang bisa mengetahui segalanya. Padahal banyak yang tua dis
Tidak ada dari mereka yang bisa menduga kalau serangan dari dalam rumah sendiri akan seperti ini. Semua yang terjadi begitu cepat dan telah direncanakan matang-matang oleh mereka para pemberontak tersebut. Wanita yang menjadi kepala clan sementara juga tidak berdaya, mereka lengah bukan karena sibuk tapi karena mereka merasa kalau tidak mungkin ada orang luar yang berani menyerang dari dalam. Tapi siapa sangka kalau bukan orang luar yang menyerang mereka, malah orang dalam sendiri yang menyerang mereka sampai seperti ini. Sekarang mereka harus mencari jalan untuk mengalahkan para pemberontak, andai tetua ketiga ada mungkin mereka bisa menyusun rencana yang bagus.“Ah, bagaimana jika pakai rencanaku?” “Tidak lupakan!”“Mari cari jalan yang lain!”“Oi… oi… aku belum menyampaikan rencanaku, kenapa kalian malah menolak tanpa mendengar dulu? Ini tidak seperti yang biasa kita lakukan!” Kata tetua kedua merasa kalau dia telah di acuhkan, padahal dia punya rencana yang bagus menghadapi musuh
BOOOOOOMMMM…. BOOOOOOMMMMM…. BOOOOOMMM..Ledakan terjadi dimana-mana dlam kota besar clan phoenix, membuat para pemberontak tanpa ragu langsung mundur setelah serangan dari tetua kedua itu menghantam semua kota. Meski teriakan dari pemimpin mereka mengurangi dampak dari serangan tapi tetap saja banyak di antara mereka yang langsung terbakar atau mati akibat serangan gila dari tetua kedua tersebut. Di dalam formasi, tetua kedua tertawa menyenangkan saat melihat pasukan pemberontak dengan gila-gilaan kabur, hal yang membuat tetua kedua sangat puas melihat bajingan yang telah membuat masalah padanya kabur seperti ikan yang ketakutan melihat predator.“Hahahaha, bajingan sialan. Kali ini bagaimana rasanya? Ini adalah kekuatan dari kakek kalian, kaburlah dan pergilah dasar sialan!” “Tetua kedua memang gila!” Mereka semua bisa melihat kalau tetua kedua puas dengan yang dilakukannya sendiri, tapi yang lain tidak begitu karena mereka berpikir tindakan tetua kedua malah membuat clan akan rug
Fei Xueyi yang kesal dengan Tian Sen merasa kalau tetua ketiga terlalu percaya dan juga terlalu pilih kasih. Bagaimanapun dia sendiri juga tidak selemah Tian Sen, melihat kakak perempuan yang kesal, Fei Xuin hanya dapat menghela nafas. Itu karena sangat jarang kakaknya marah atau cemburu pada seorang pria, dan kali ini hanya karena Tian Sen bisa membuat kakak perempuannya merasa cemburu dan marah. “Tetua, apa kita bisa percaya dengan dia?” Anggota clan muda yang baru saja di selamatkan oleh Tian Sen bertanya pada tetua ke enam yang berada di samping Fei Xueyi. Jelas dia tidak bisa begitu percaya dengan Tian Sen karena baru saja bertemu, meski telah menyelamatkan mereka tapi dia takut kalau pemuda ini punya tujuan lain di balik membantu clan Phoenix mereka. “Kalian tenang saja, dia bisa di percaya! Kalian harusnya bersiap untuk bertarung jika memang perang telah pecah dalam clan. Jadi jangan khawatirkan apakah dia berkhianat atau tidak pada kita!” Sebagai tetua, dia sadar kekhawatir
“Tidak ada yang tersisa… Siapa dia kakak senior?” Tanya seorang wanita yang tidak bisa berkata-kata melihat bagaimana kejamnya Tian Sen. TIdak ada mayat, bahkan tulang ataupun bekas aura mereka yang di bunuh Tian Sen pun tidak ada sama sekali tersisa. “Aku tidak tahu tapi aku senang karena dia tampaknya bukan musuh kita!” Ucap kakak senior yang juga pemimpin dalam kelompok itu. Saat Tian Sen berubah menjadi manusia kembali, tetua ketiga dan kelima muncul di depan Tian Sen dengan ekspresi yang tidak bisa dijelaskan. Mereka sudah terkejut dengan kekuatan Tian Sen sebelumnya tapi sekarang mereka lebih terkejut dengan wujud phoenix Tian Sen.“Nak, wujud phoenix itu masih pada tahap pertumbuhan bukan?” Tanya tetua ketiga dengan ekspresi serius di wajahnya pada Tian Sen. “Iya, ini masih dalam wujud belum sempurna. Tapi aku benar-benar tidak tahu bagaimana wujudku nanti saat dalam bentuk sempurna!” Jawaban Tian Sen sudah cukup membuat mereka berdua mengangguk setuju. Meski mereka mengetahu
“Matilah kalian!” Ucap Tian Sen dengan marah melepaskan aura apinya ke arah kedua sosok tersebut. “Apa? Api ini… bagaimana bisa.. tidak!” Si kembar benar-benar di telan oleh api ungu Tian Sen. Mereka benar-benar tidak tersisa sedikitpun, baik tulang, ataupun abu dari si kembar benar-benar tidak ada. Mereka yang melihat hal tersebut terkejut melihat api ungu Tian Sen yang memakan si kembar. Sosok yang memimpin kelompok itu tidak terima dengan kematian si kembar, dan mereka langsung menyerang bersama.“Sialan, bunuh dia!” sepuluh sosok menyerang Tian Sen bersama-sama, mereka tidak peduli apakah itu memalukan bagi mereka atau tidak. BOOOOMMM…. BOOOOMMM…. BOOOOMMM…Serangan mereka bersama benar-benar dapat ditahan oleh Tian Sen, tinju yang mengarah ke kepala Tian Sen. Tendangan ke arah perut, senjata yang mengarah ke arah dada Tian Sen, kelompok pria yang ditolong Tian Sen benar-benar terkejut melihatnya. Mereka bisa melihat kalau Tian Sen tidak kesulitan melawan orang-orang tersebut da