Sebuah daratan luas dengan beribu puncak gunung bernama Benua Xia terbentang puluhan ribu mil dengan berbagai faksi yang mendiaminya.
Di bagian selatan benua Xia, tepatnya di Pegunungan Wulong dibelakang istana Quiya dari kekaisaran Wushen terjadi sebuah pertarungan besar. KLANG! KLANG! DUAR! Ledakan besar akibat benturan serangan pedang terjadi. Beberapa puncak pegunungan dengan rerimbunan pohon yang ada disekitarnya hancur berkeping-keping. Seorang pria dengan pakaian kaisar telihat melayang di udara dengan tangan kiri memegang dadanya dan tangan kanan memegang pedang berbilah panjang berwarna kuning keemasan. Aliran darah mulai membasahi tangannya dan juga bilah pedang tersebut. UGH! Seketika pria itu berlutut satu kaki dengan ditopang pedangnya. "Kurasa latihan hari ini kita sudahi saja,"ujar seorang lainnya yang berdiri di udara juga namun dengan keadaan lebih baik, hanya terlihat ada beberapa luka gores di tangan dan wajahnya. "Kemampuan pedangmu semakin kuat saja. Aku tak menyangka perbedaannya sampai sejauh ini,"balas Shi Long Chen ,kaisar dari kekaisaran Wushen. "Haha kamu terlalu merendah Kaisar Long Chen,"balas Zhi Shenzhen , pria yang berdiri di depan Shi Long Chen. "Sudah ku bilang jangan memanggilku dengan sebutan kaisar jika hanya ada kita berdua saja." "Haha maafkan aku, aku sering lupa akan hal itu. Tetapi agak aneh jika memanggilmu langsung dengan nama. Kamu saat ini adalah kaisar Wushen yang sangat agung." "Kaisar agung? Itu hanya panggilan dari orang orang bodoh yang tak tahu jika aku masihlah lemah dibandingkan denganmu." "Kamu terlalu merendah. Kita berdua adalah dua pendekar pedang yang pernah bersama sama menghancurkan kekaisaran Weilong dan empat faksi besar lainnya yang bersekongkol untuk menguasai benua. Karena kemampuan memimpin dan berpolitik yang hebat kamu dipercaya menjadi kaisar kekaisaran Wushen yang baru. Sementara aku berada disampingmu untuk membantumu mengendalikan benua." "Pencapaian dimasa itu sangat luar biasa. Namun kedamaian saat ini sudah tercipta. Lebih dari 100 tahun tak ada gejolak apapun lagi. Tak ada lagi tujuan yang membuat semangat bergairah." "Hemm kamu benar juga. Dunia terasa begitu membosankan." Kaisar Shi Long Chen dan Zhi Shenzhen kembali ke istana setelah sepakat mengakhiri latihan yang rutin mereka lakukan agar kemampuan mereka tidak luntur apalagi setelah kedamaian benua di dapatkan . Pada malam harinya, di aula istana Qiuya. Kaisar Shi Long Chen tengah berbincang dengan Zhi Shenzhen . "Long Chen, kurasa sudah saatnya aku untuk pergi,"ujar Zhi Shenzen. Sontak kaisar Shi Long Chen terkejut. Ia menaruh cawan araknya dan menatap kearah juniornya yang terlihat begitu aneh. "Apakah kamu serius ingin pergi, Shenzen?" "Tentu saja. Aku ingin melihat bagaimana keadaan diluar sana. Sudah lebih dari 100 tahun aku menemanimu. Jadi kini aku ingin pergi berkelana kembali." "Begitu ya. Sayang sekali, padahal aku berniat menunjukmu sebagai pewaris tahta kekaisaran Wushen ini." "Kamu tahu bagaimana aku ini bukan? Tidak bisa memimpin sesuatu apalagi berdiri didepan orang banyak. Hanya kamu yang pantas duduk di posisi itu." "Tapi aku berharap suatu saat kamu kembali untuk memimpin kekaisaran Wushen ini." "Aku pasti akan kembali kemari. Tapi soal permintaanmu yang satu itu kurasa akan sulit." "Begitu ya. Padahal aku berharap sekali." "Daripada kamu memikirkan cara untuk membuatku menerima tawaranmu itu, lebih baik kamu didik Shi Hao menjadi layak sepertimu." Kaisar Shi Long Chen menatap Zhi Shenzhen dala lam. Namun ia segera mengehla anapas panjang. "Anak itu masih cukup belia, dia sedang aku minta fokus berlatih untuk meningkatkan kemampuan dan juga basis kultivasinya. Mungkin dia kelak akan menjadi pewarisku tapi...aku masih berharap kamu mau menerimanya." Zhi Shenzehen menggelengkan kepalanya. Tangannya meraih kembali cawan berisi arak yang dituangkan Shi Long Chen GLEK! "Ahhh segar sekali..." Tatapan Kaisar Shi Long Chen masih tertuju pada Zhi Shenzen. "Oh iya...sebagai tanda jika aku akan kembali. Aku titipkan pedang Daolizung ini padamu,"ujar Zhi Shenzhen dengan mengeluakan pedangnya. Pedang besar dengan ujung gagang ada ornamen naga dan pembatas bilah dan gagang ada sayap phoenix perlahan terbang melayang menunu Shi Ling Chen. Bilah pedang yang berwarna merah kehitaman terlihat bersianr mengkilap. Kaisar Shu Long Chen menerima pedang Daolizung denga mengkerutkan keningnya. "Kamu akan berkelana tanpa pedangmu?"tanya Kaisar Shi Long Chen. "Pedang hanyalah sebuah alat untuk memperkuat kemampuan. Bagi kita berdua yang sudah mencapai ranah Setengah Dewa awal, tanpa pedang tingkat langit sekalipun kita bisa tetap membuat pedang dengan energi Qi kita. Meskipun lebih bagus dengan pedang berbentuk fisik tapi aku ingin sedikit menantang diriku,"jelas Zhi Shenzen. "Kamu benar juga. Baiklah. Akan aku jaga pedangmu ini,"balas Shi Long Chen Zhi Shenzhen akhirnya meninggalkan istana Qiuya milik kekaisaran Wushen. Ia pergi k arah selatan sekauh ribuan mil. Disebuah kawasan hutan dengan puncak gunung batu kristal yang keras. Zhi Shenzhen menghentikan terbangnya. ia melayang dengan pandnagan tertuju pada sebuah gua dibali rerimbunan hutan yang dapat dirasakannya. Segera ia melesat ke dalam gua tersebut. Begitu masuk ke gua, ia memperhatikan ke sekitanya dengan saksama. "Mungkin ini tempat yang cocok untuk megasingkan diri. Aku sudah lama tidak berkultivasi dengan tenang sejak perang berahir,"gumam Zhi Shenzhen. Setelah berjalan cujup lama, akhirnya Zhi Shenzhen sampai di sebuah tempat berbentuk lingkaran dengan sedikit cahatya matahari yang masuk melalui ceah diats atap gua. Ia duduk diatas batu yang berada tepat di bawah sinar mataahri tersebut. WUZ! WUZ! Tangan membentuk segel dengan cepat. Sebuah lingkaran formasi muncul dibawah batu yang di dududkinya. Formasi 12 pedang! Perlahan formasi di tanah mulai naik membentuk 12 pedang yang perdiri tegak dengan bilah menghadap langit gua. Lalu pedang mulai berputar dan membentuk sebuah formasi. Formasi pelindung 12 pedang selesai diaktifkan. "Saatnya berkultivasi,"gumam Zhi Shenzhen dengan perlahan memejamkan matanya. Waktu berjalan dengan cepat ribuan tahun berlalu. Gunung kristal keras tempat gua Zhi Shenzhen mengasigkan dirinya muai berubah, perlahan ketinggian gunung berubah dengan hutan yang semakin naik. Saat awal kedatangan Zhi Shenzhen, mulut gua berada cukup tinggi dari permukaan tanag datar dimana pepohonan tumbuh. Namun setelah beribu tahu, mulut gua telah menjadi sama rata dengan permukaan tanah. Selain itu pintu mulut gua mulai tertutupdengan bebatuan yang runtuh sehingga membuat gua seakan "menghilang". Keadaan benua Xia mengalami peruajahan besar. Kedamaian runtuh dengan gejolak peperangan untuk menjadi penguasa kembali terjadi. Kekaisaran Wushen yang sempat menjadi kekuatan paling mendominasi mulai melemah sejak Kaisar Shi Long Chen mati dibunuh Kaisar Duan Feng Zi dari kekaisaran Shelong, ratusan tahun setelah Zhi Shenzhen pergi untuk berkelana yang nyatanya malah mengasingkan diri untuk berkultivasi. Pada masa ini Kekaisaran Wushen masih berdiri, namun dibawah kepemimpinan Shi Gu Feng, keturuanan Shi Long Chen perlahan kekuatan dan dominasi semakin mengalami kemunduran. Benua Xia kini terpecah menjadi 4 kekaisaran, yaitu kekaisaran Wushen, kekaisaran Shelong, kekaisaran Chunyun dan ke kekaisaran Dowang. Terdapat juga banyak faksi besar yang berdiri tanpa terikat kekaisaran seperti istana suci delapan bintang, menara Suzang, guild alkemis, aula surgawi dan lainnya. selain faksi besar tersebut banyak bermunculan sekte baru yang sebagaian menjadi bagian dari para faksi besar maupun memilih berdiri sendiri tanpa terikat dengan faksi manapun. Dunia kultivasi sendiri di benua Xia saat ini dibagi menjadi 10 ranah yaitu Pengumpulan, Penciptaan, penempaan,roh, raja, petapa, kaisar,suci ,setengah dewa dan dewa paling puncak. Dengan masing-masing dibagi menjadi tiga tingkat yaitu awal, setengah langkah dan puncak. Untuk tingkatan pedang dibagi atas 5, yaitu pedang tingkat bumi, tingkat hitam, tingkat surgawi ,tingkat misteri dan tingkat Langit.Setelah bertarung dengan binatang iblis di dalam hutan selama beberapa waktu, Zhi Shenzhen dan Xiao Yan akhirnya sampai ke sebuah kota dan langsung mencari tempat untuk beristirahat. "Aku akan pergi selama beberapa hari, kamu tetaplah di penginapan ini sembari terus berkultivasi. "Sebaiknya jangan berlatih menggunakan pedang balok hitam di luar penginapan karena dengan tingkatanmu saat ini, pedang balok hitam itu akan menarik perhatian orang-orang yang lebih kuat darimu." ucap Zhi Shenzhen Xiao Yan tentu saja merasa terkejut dengan perkataan masternya yang begitu tiba-tiba. "Memangnya master ingin pergi ke mana?""Tidak perlu tahu, lakukan apa yang aku perintahkan."Meskipun dengan rasa penasaran dan berat hati, Xiao Yan akhirnya menganggukan kepala dan menuruti perintah masternya tersebut. Ia kan berlatih sendiri di dalam penginapan, kesempatan tersebut juga untuk istirahatnya sebelum melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya. ******Zhi Shenzh
Yi Xuening yang yang kembali ke Menara Suzang seorang diri tentu saja membuat orang-orang sangat terkejut terutama para penatua. Saat ini para penatua tengah berkumpul di ruang aula milik mereka Yen Ren, ketua dari Menara Suzang di kota Yangzhou di kekaisaran Dowang."Jadi kamu mau bilang jika penatua Yen Xiu yang pergi dengan Kai Pong serta orang-orang yang pergi bersamamu tak ada yang selamat selain dirimu? Kamu lolos dari pembantaian setelah menggunakan jimat teleportasi?" tatap penatua Kai Chunxanjing Yi Xuening menganggukan kepala dengan kepala tertunduk, tentu saja ia dapat merasakan bagaimana kemarahan dari para penatua hanya dengan berada di posisinya saat ini.Para penatua saling bertukar pandangan dengan tidak percaya."Penatua Yi Xuening memiliki ranah raja, tidak banyak orang yang bisa bertarung seimbang dengannya bahkan mampu membunuhnya sebegitu mudahnya." ucap salah satu penatua "Tetapi kamu bilang banyak sekali anomali dari orang yang membunuh mereka? Kamu bilang di
Sesaat sebelum Zhi Shenzhen mengayunkan pedangnya yang membuat ledakan besar. Yi Xuening yang tertangkap di atas tanah mengeluarkan sebuah jimat dari cincin penyimpanannya. Teringat dinginnya benar-benar telah membasahi sekujur tubuhnya dengan rasa takut dan panik yang mencapai batasnya. Srak! Jimat tersebut langsung digunakan sesaat sebelum ledakan besar yang membunuh semua yang ada di sana. Bruk! Yi Xuening terjatuh dari sebuah portal di luar jurang 1000 Guntur. Uhuk! Uhuk! Beberapa kali ia memuntahkan darah dari mulutnya. Penglihatannya sangat kabur dengan tubuh yang lemas. Melihat beberapa tumbuhan hijau dan pepohonan di sekitarnya , ia sedikit merasa lega. Perlahan ia memejamkan matanya dan pingsan. ****** Kembali ke dalam jurang Guntur. Ke bulan asap dan debu langsung hilang setelah Zhi Shenzhen mengibaskan tangannya. Sebuah kawah baru terbentuk di sebelah kawah yang menjadi pusat jurang seribu Guntur. Tidak ada satupun yang tersisa di tempat tersebut. Cultiv
Setelah beberapa saat di mana sambaran Guntur Surgawi menghantam batuan yang melayang ke langit. Cahaya terang bersinar menyilaukan mata. Setelahnya Guntur surgawi langsung menghilang dengan sebuah pedang yang kembali muncul seperti pedang salju sebelumnya. Padang tersebut dikelilingi Guntur yang terus bergerak ke sana kemari seolah tidak terkendali. Glek!"Sebuah pedang kembali berhasil di tempat dengan Guntur Surgawi? Apa aku tidak salah lihat?" pekik tetua Yen Xiu "Bagaimana bisa orang itu menempa dua pedang sekaligus?" sambung Yi Xuening Perlahan pedang yang dikelilingi Guntur Guntur kecil turun ke tanah lalu berhenti di Zhi Shenzhen sama seperti sebelumnya. Tap!Gagang pedang segera diraih Zhi Shenzhen, lalu dengan sekali ayun, pedang tersebut membuat sebuah retakan ruang hampa yang menciptakan suara keras memakikan telinga. Sruak!!!Yi Xuening dan teman-temannya langsung menutupi telinga mereka karena tidak tahan dengan suara
Zhi Shenzhen perlahan mulai bergerak setelah dari tadi hanya berada Xiao Yan untuk mengawasi pelatihan yang dilakukan.Srakk!Tiba-tiba ia mengeluarkan pedang salju yang bilahnya sudah retak akibat digunakannya beberapa waktu lalu.Sekilas ia menyentuh bilah pedang dengan kedua jarinya."Aku rasa tetap menjadikannya sebagai pedang surgawi itu lebih baik dibandingkan meningkatkannya, bahan yang kumiliki juga tidak banyak untuk meningkatkan." Selain pedang salju, beberapa bahan lain seperti batu giok dan bijih besi juga dikeluarkan dari cincin penyimpanannya. Setelah semua bahan disiapkan, perlahan ia mendongakkan kepala menatap pada langit. Deb!Dengan hentakan kakinya, gelombang kejut langsung menyebar ke sekitarnya. Klap! Jedar!Guntur yang turun ke bumi semakin lama semakin besar dan banyak. Pusaran mulai tercipta dengan membentuk satu titik yang bersinar terang. "Guntur surgawi ! Datanglah!" Fenomena alam di mana langit d
Yi Xuening dan 5 temannya akhirnya bergabung dengan tetua Yen Xiu dan Kai Pong yang sudah berada di wilayah inti dari jurang seribu Guntur. "Mengapa kalian lama sekali datang? Apa ada kendala yang terjadi sehingga kalian terhambat?" lirik Kai Pong "Tidak senior. Kami tidak mengalami hambatan sama sekali hanya saja beberapa kali kami mampir di beberapa kota sekedar untuk mencari beberapa informasi yang dibutuhkan sekte." jawab Yi Xuening "Begitu rupanya, tetapi kalian sudah terlihat kelelahan. Apa untuk sampai ke sini butuh usaha lebih?"Yi Xuening sedikit mengurutkan keningnya namun ia tentu saja paham dengan maksud perkataan seniornya tersebut. Saat ini Ia memang sedikit kesulitan untuk menahan sambaran dari Guntur yang terus menghantam mereka sepanjang jalan memasuki jurang 1000 Guntur. Tidak hanya dirinya yang mengalami kesulitan pemaaf akan tetapi lima orang temannya juga begitu. Wajah mereka benar-benar sangat kelelahan seolah energi Qi mereka benar
Semakin memasuki pusat dari jurang 1000 Guntur, kelompok kultivator semakin sedikit.Xiao Yan bisa melihat dengan jelas betapa sulitnya beberapa kelompok hanya sekedar untuk berjalan di bawah hujan Guntur yang sangat menyakitkan." orang-orang di dekat pintu masuk tadi kebanyakan adalah cultivator dengan ranah penempaan. Semakin ke sini Mereka memiliki ranah roh, bahkan ada beberapa orang yang memimpin kelompok dengan ranah raja. Semakin tinggi ranah seseorang maka semakin kuat ia bertahan dari sambaran Guntur." ucap Zhi Shenzhen tiba-tiba "Kalau begitu sebenarnya guru berada di ranah apa? Guru bilang aku telah memasuki ranah pengumpulan tetapi aku tidak tahu dengan ranah dari master yang sebenarnya? Beberapa kali master juga mengatakan jika orang-orang mengabaikan kita karena ranah yang terlalu rendah. "Tetapi aku merasa jika master berada di atas mereka semua? Ranah apa yang dimiliki master?"Zhi Shenzhen sedikit tersenyum. "Dua dari puncak.""Dua dari p
Zhi Shenzhen dan Xiao Yan bergerak menuju jurang seribu Guntur untuk mencari Guntur surgawi guna menempa pedang serta berlatih. Beberapa kelompok yang memiliki tujuan menempa senjata mereka juga bergerak. Sepanjang perjalanan menuju jurang seribu Guntur, Xiao Yan melihat beberapa kelompok yang cukup banyak dengan kekuatan lebih hebat darinya. Akan tetapi entah mengapa ia merasa jika kumpulan orang-orang dari kelompok tersebut tidak lebih kuat dari Zhi Shenzhen yang kini menjadi gurunya."Master, sebenarnya aku merasa aneh dari tadi. Kenapa orang-orang yang kita temui seperti mengabaikan kita?" tanya Xiao Yan"Tidak perlu menarik perhatian yang tidak diperlukan. Mereka mengabaikan kita karena ranah kultivasi yang kita miliki sangat rendah. Di mata mereka kita ini hanyalah debu." jelas Zhi Shenzhen Xiao Yan sedikit mengerutkan keningnya, ia sedikit mengerti maksud penjelasan masternya tersebut tapi di sisi lainnya Ia juga tidak setuju. Namun baru saja ia ingin bertanya lebih lanjut
Setelah berpisah dengan Nie Fan Lu, Zhi Shenzhen dan Xiao Yan menuju kedai makan di kota tersebut untuk mengisi perut dan mencari informasi kembali. Zhi Shenzhen berencana pergi ke jurang seribu guntur untuk memancing guntur surgawi. Ia ingin menempa pedang es miliknya yang rusak dan juga membuatkan pedang untuk Xiao Yan agar dia lebih mudah dalam berlatih dan bertarung. Dia sendiri juga penasaran dengan keadaan di jurang seribu guntur yang namanya berubah sejak perubahan era. Tanpa keduanya sadari, beberapa pasang mata dari jauh menatap keduanya dengan tajam. Niat jahat muncul dengan mengincar keduanya. "Hahaha...kamu benar, aku juga tadi melihat ada banyak praktisi pedang wanita yang sepertinya juga pergi ke jurang seribu guntur. Aku ragu mereka ingin menempa pedang. Mungkin belum sampai ditempatnya mereka sudah dihadang kelompok orang yang lain."seru seorang pria yang sudah mabuk "Kita bersantai saja dulu