Share

Trauma

last update Last Updated: 2024-07-17 19:56:35

"Aku ingin jadi muridmu tuan Shenzhen! Tolong terima aku!" Ye Biang Chang bersujud seperti menyembah Zhi Shenzhen

Zhi Shenzhen yang melihat itu mengkerutkan keningnya.

"Maaf aku tak bisa."

Ye Biang Chang mengangkat kepalanya.

"Tak bisa? Kenapa tuan Shenzhen?" Ye Biang Chang menatap Zhi Shenzhen dengan penuh rasa penasaran.

KRATAK! KRATAK!

Suara percikan api unggun terdengar gemericik. Percikan api beterbangan. Zhi Shenzhen membalikan ikan yang dibakarnya.

Ye Biang Chang masih menunggu penjelasan dari Zhi Shenzhen.

"Aku tak bisa menjadi seorang guru. Aku memang kuat, tapi aku tak bisa mengajari siapapun soal ilmu berpedang."

"Hah? Tidak bisa mengajari apa maksudmu?"

Zhi Shenzhen mengangkat kepalanya, melihat kearah langit berhiaskan bintang.

*********Flashback!***************

"Guru ajari aku teknik pedang yang sangat kuat. Aku ingin menjadi kuat sepertimu!"seorang anak kecil memohon dengan berlutut.

"Baiklah , aku akan mengajarimu teknik pedang yang kuat. Nama jurusnya adalah jurus pembelah semesta." Zhi Shenzhen memegang tongkat kayu

"Pembelah semesta? Nama yang sangat mendominasi! Aku ingin mempelajarinya!" Segera anak itu bangkit berdiri dan mengikuti Zhi Shenzhen mengayunkan pedangny.

KLAP! JEDAR!

Hujan deras mengguyur desa, sambaran petir yang tak terhitung jumlahnya turun ke bumi.

Huhuhuhu.....

Tangis seorang ibu sembari memeluk anaknya yang terbujur kaku dengan ditutup kain putih.

"Ku dengar dia pergi ke hutan untuk berlatih jurus baru. Namun tak disangka ia diserang binatang iblis jenis serigala. Sebenarnya dia sudah di ajak temannya yang pergi bersamanya untuk kabur namun dia malah tetap tinggal dan ingin mencoba jurus barunya."

"Jadi sebagian tubuhnya yang terkoyak itu..."

"Ya itu adalah ulah serigala."

Zhi Shenzhen berdiri di luar ruangan dengan bersandar pada dinding. Matanya memejam mendengar percakapan orang di dalam ruangan.

Perlahan ia berjalan meninggalkan tempat tersebut. Dibawah deraian hujan lebat, Zhi Shenzhen pergi ke hutan dimana anak tersebut yang merupakan muridnya mati dalam pertarungan melawan serigala.

Zhi Shenzhen mengeratkan kepalan tangannya. Sebuah pedang energi Qi muncul tiba-tiba ditangannya.

ROAWRRRRR!

Sekelompok serigala muncul dibalik pepohonan hutan yang lebat. Zhi Shenzhen lelehan membuka matanya.

Serigala menerjang ke arah Zhi Shenzhen.

Pedang diayunkan sekali dengan membentuk serangan lingkaran. Sebuah tebasan dahsyat langsung menebas sekelompok serigala tersebut bersama dengan hutan lebat di depannya.

BRUAKK!

Zhi Shenzhen melihat kearah tanah dimana ada sobekan baju muridnya yang berlumuran darah. Tangannya perlahan meraih sobekan itu dan menggenggam erat.

*****Flashback end************

Ye Biang masih menunggu jawaban Zhi Shenzhen. Namun setakah menunggu cukup lama tak ada jawaban darinya.

"Pergilah istirahat, perjalanan akan kita lanjutkan saat matahari terbit."Zhi Shenzhen kembali melihat kearah ikan bakar ditangannya.

"Tuan Shenzhen...."

Zhi Shenzhen melirik kearah Ye Biang Chang dengan tajam. Seketika hal itu membuat Ye Biang Chang menjadi takut. Ia segera menundukan kepalanya.

Perlahan ia beranjak ke dekat batang pohon laku merebahkan tubuhnya dengan membelakangi api unggun.

"Selamat malam , tuan Shenzhen."

Zhi Shenzhen tidak membalas perkataan itu. Ia kembali membolak-balik gagang tempat ikan barnaya berada.

Pagi itu, matahari baru saja muncul dari ufuk timur, Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang sesuai rencana tengah melanjutkan perjalanan.

Namun sejak mereka bergerak tak ada percakapan diantara keduanya. Ye Biang Chang takut memulaii pembicaraan karena masalah yang semalam. Meskipun ia sangat penasaran alasan Zhi Shenzhen menolak permintaannya.

Tiba-tiba saat bayangan mencapai serangan galah, Zhi Shenzhen menghentikan lompatannya. Ye Biang Chang segera ikut berhenti juga.

"Kenapa berhenti? "Ye Biang Chang menoleh em arah Zhi Shenzhen

Pandangan Zhi Shenzhen tertuju pada jurang didepan mereka yang terlihat sangat dalam.

Ye Biang Chang kembali menatap kedepan dimana jurang dalam berada.

Tanpa berbicara, Zhi Shenzhen tiba tiba melompat turun ke dalam jurang.

"Tuan Shenzhen!"seru Ye Biang Chang yang terkejut.

Namun Zhi Shenzhen telah masuk ke jurang yang dasarnya tak terlihat karena banyaknya kabut.

Selama beberapa saat,Ye Biang Chang masih saja diam menunggu Zhi Shenzhen kembali. Namun merasa Zhi Shenzhen takkan kembali dari jurang, dengan penuh tekad dan memberanikan diri. Ye Biang Chang melompat ke dalam jurang juga.

BUFF!

Ye Biang Chang melewati kabut, semakin lama keadaan semakin gelap akibat kabut yang menghalangi cahaya matahari untuk masuk ke jurang tersebut.

"Aaaarhhhh..."

Teriakan Ye Biang Chang terdengar keras. Ia panik karena terkejut jika jurang yang dimasukinya seperti tidak berdasar. Dengan susah payah ia mencoba meraih sesuatu yang bisa digunakan untuk menghentikan dirinya yang terjun bebas.

"Apakah jurang ini tak berdasar? Sial aku salah perhitungan."gumam Ye Biang Chang

Tiba-tiba sebuah tangan meraih tangannya.

HUP!

Terjun bebas yang dilakukan Ye Biang Chang terhenti yang membuatnya terkejut.

WUUTT!

Tiba-tiba kembali, tangan yang ditahan tersebut tertarik kearah samping. Tubuh Ye Biang Chang berputar mengikuti tarikan yang cepat itu.

DEB!

Ye Biang Chang merasakan sesuatu melingkar di pinggangnya. Dengan perlahan ia membuka matanya dan melihat jika Zhi Shenzhen tengah menegang pinggangnya dengan berpegangan pada dinding jurang.

"Tuan Shenzhen?" Ye Biang Chang menoleh kearah Zhi Shenzhen

"Apakah kamu bodoh sampai melompat bebas begitu tanpa tahu apa yang ada di dalam jurang? Kamu seperti ingin bunuh diri."ujar Zhi Shenzhen tanpa menatap balik kearah Ye Biang Chang

"Tuan Shenzhen aku..."

"Nanti saja bicaranya. Segera pegangan padaku." Zhi Shenzhen tiba tiba menggendong Ye Biang Chang dengan mempertahankan posisinya dengan kakinya.

Ye Biang Chang terkejut dengan aonayang di lakukan Zhi Shenzhen. Namun mendengar perintah itu, Ye Biang Chang dengan ragu dan memberanikan diri melingkarkan kedua tangannya pada leher Zhi Shenzhen. Ia juga merapatkan tubuhnya seperti berpelukan.

Setelah ye Biang Chang berpegangan padanya, Zhi Shenzhen melompat turun kembali ke jurang.

HUP!

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kaisar Pedang Tertinggi   Mengantar Pedang

    Setelah bertarung dengan binatang iblis di dalam hutan selama beberapa waktu, Zhi Shenzhen dan Xiao Yan akhirnya sampai ke sebuah kota dan langsung mencari tempat untuk beristirahat. "Aku akan pergi selama beberapa hari, kamu tetaplah di penginapan ini sembari terus berkultivasi. "Sebaiknya jangan berlatih menggunakan pedang balok hitam di luar penginapan karena dengan tingkatanmu saat ini, pedang balok hitam itu akan menarik perhatian orang-orang yang lebih kuat darimu." ucap Zhi Shenzhen Xiao Yan tentu saja merasa terkejut dengan perkataan masternya yang begitu tiba-tiba. "Memangnya master ingin pergi ke mana?""Tidak perlu tahu, lakukan apa yang aku perintahkan."Meskipun dengan rasa penasaran dan berat hati, Xiao Yan akhirnya menganggukan kepala dan menuruti perintah masternya tersebut. Ia kan berlatih sendiri di dalam penginapan, kesempatan tersebut juga untuk istirahatnya sebelum melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya. ******Zhi Shenzh

  • Kaisar Pedang Tertinggi   Selebaran Buronan

    Yi Xuening yang yang kembali ke Menara Suzang seorang diri tentu saja membuat orang-orang sangat terkejut terutama para penatua. Saat ini para penatua tengah berkumpul di ruang aula milik mereka Yen Ren, ketua dari Menara Suzang di kota Yangzhou di kekaisaran Dowang."Jadi kamu mau bilang jika penatua Yen Xiu yang pergi dengan Kai Pong serta orang-orang yang pergi bersamamu tak ada yang selamat selain dirimu? Kamu lolos dari pembantaian setelah menggunakan jimat teleportasi?" tatap penatua Kai Chunxanjing Yi Xuening menganggukan kepala dengan kepala tertunduk, tentu saja ia dapat merasakan bagaimana kemarahan dari para penatua hanya dengan berada di posisinya saat ini.Para penatua saling bertukar pandangan dengan tidak percaya."Penatua Yi Xuening memiliki ranah raja, tidak banyak orang yang bisa bertarung seimbang dengannya bahkan mampu membunuhnya sebegitu mudahnya." ucap salah satu penatua "Tetapi kamu bilang banyak sekali anomali dari orang yang membunuh mereka? Kamu bilang di

  • Kaisar Pedang Tertinggi   Meninggalkan Jurang 1000 Guntur

    Sesaat sebelum Zhi Shenzhen mengayunkan pedangnya yang membuat ledakan besar. Yi Xuening yang tertangkap di atas tanah mengeluarkan sebuah jimat dari cincin penyimpanannya. Teringat dinginnya benar-benar telah membasahi sekujur tubuhnya dengan rasa takut dan panik yang mencapai batasnya. Srak! Jimat tersebut langsung digunakan sesaat sebelum ledakan besar yang membunuh semua yang ada di sana. Bruk! Yi Xuening terjatuh dari sebuah portal di luar jurang 1000 Guntur. Uhuk! Uhuk! Beberapa kali ia memuntahkan darah dari mulutnya. Penglihatannya sangat kabur dengan tubuh yang lemas. Melihat beberapa tumbuhan hijau dan pepohonan di sekitarnya , ia sedikit merasa lega. Perlahan ia memejamkan matanya dan pingsan. ****** Kembali ke dalam jurang Guntur. Ke bulan asap dan debu langsung hilang setelah Zhi Shenzhen mengibaskan tangannya. Sebuah kawah baru terbentuk di sebelah kawah yang menjadi pusat jurang seribu Guntur. Tidak ada satupun yang tersisa di tempat tersebut. Cultiv

  • Kaisar Pedang Tertinggi   Mengeroyok

    Setelah beberapa saat di mana sambaran Guntur Surgawi menghantam batuan yang melayang ke langit. Cahaya terang bersinar menyilaukan mata. Setelahnya Guntur surgawi langsung menghilang dengan sebuah pedang yang kembali muncul seperti pedang salju sebelumnya. Padang tersebut dikelilingi Guntur yang terus bergerak ke sana kemari seolah tidak terkendali. Glek!"Sebuah pedang kembali berhasil di tempat dengan Guntur Surgawi? Apa aku tidak salah lihat?" pekik tetua Yen Xiu "Bagaimana bisa orang itu menempa dua pedang sekaligus?" sambung Yi Xuening Perlahan pedang yang dikelilingi Guntur Guntur kecil turun ke tanah lalu berhenti di Zhi Shenzhen sama seperti sebelumnya. Tap!Gagang pedang segera diraih Zhi Shenzhen, lalu dengan sekali ayun, pedang tersebut membuat sebuah retakan ruang hampa yang menciptakan suara keras memakikan telinga. Sruak!!!Yi Xuening dan teman-temannya langsung menutupi telinga mereka karena tidak tahan dengan suara

  • Kaisar Pedang Tertinggi   Memperbaiki Pedang Salju

    Zhi Shenzhen perlahan mulai bergerak setelah dari tadi hanya berada Xiao Yan untuk mengawasi pelatihan yang dilakukan.Srakk!Tiba-tiba ia mengeluarkan pedang salju yang bilahnya sudah retak akibat digunakannya beberapa waktu lalu.Sekilas ia menyentuh bilah pedang dengan kedua jarinya."Aku rasa tetap menjadikannya sebagai pedang surgawi itu lebih baik dibandingkan meningkatkannya, bahan yang kumiliki juga tidak banyak untuk meningkatkan." Selain pedang salju, beberapa bahan lain seperti batu giok dan bijih besi juga dikeluarkan dari cincin penyimpanannya. Setelah semua bahan disiapkan, perlahan ia mendongakkan kepala menatap pada langit. Deb!Dengan hentakan kakinya, gelombang kejut langsung menyebar ke sekitarnya. Klap! Jedar!Guntur yang turun ke bumi semakin lama semakin besar dan banyak. Pusaran mulai tercipta dengan membentuk satu titik yang bersinar terang. "Guntur surgawi ! Datanglah!" Fenomena alam di mana langit d

  • Kaisar Pedang Tertinggi   Terlalu Ekstrem

    Yi Xuening dan 5 temannya akhirnya bergabung dengan tetua Yen Xiu dan Kai Pong yang sudah berada di wilayah inti dari jurang seribu Guntur. "Mengapa kalian lama sekali datang? Apa ada kendala yang terjadi sehingga kalian terhambat?" lirik Kai Pong "Tidak senior. Kami tidak mengalami hambatan sama sekali hanya saja beberapa kali kami mampir di beberapa kota sekedar untuk mencari beberapa informasi yang dibutuhkan sekte." jawab Yi Xuening "Begitu rupanya, tetapi kalian sudah terlihat kelelahan. Apa untuk sampai ke sini butuh usaha lebih?"Yi Xuening sedikit mengurutkan keningnya namun ia tentu saja paham dengan maksud perkataan seniornya tersebut. Saat ini Ia memang sedikit kesulitan untuk menahan sambaran dari Guntur yang terus menghantam mereka sepanjang jalan memasuki jurang 1000 Guntur. Tidak hanya dirinya yang mengalami kesulitan pemaaf akan tetapi lima orang temannya juga begitu. Wajah mereka benar-benar sangat kelelahan seolah energi Qi mereka benar

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status