Share

Membuka Mata

last update Last Updated: 2024-07-17 19:52:16

Deretan pegunungan memanjang dari barat ke timur, di tengah pegunungan ada sebuah gunung besar menjulang tinggi bernama gunung Liong dengan di kelilingi hutan lebat . Sekelompok orang tengah mengejar seorang wanita muda yang sudah terluka.

"Aku harus bisa pergi ke kota Changzhou. Jika tidak maka aku akan berakhir,"gumam wanita muda tersebut.

TAP!

TAP!

Lompatan beberapa orang pada dahan pohon dibelakang si wanita membuat si wanita menoleh ke belakang sekilas.

"Mau kemana kamu cantik."

"Kamu takkan bisa lolos."

Dengan seluruh tenaganya wanita yang bernama Ye Biang Chang melompat diantara diantara dahan pohon.

Tiba-tiba salah seorang dari kelompok orang yang mengejarnya melesatkan tebasan pedang kearahnya.

WUZZ!

SRAT!

Tebasan memotong dahan pohon tempat kaki Ye Biang Chang berpijak. Seketika hal itu membuatnya kehilangan pijakan dan jatuh.

BRUK!

UGH!

Ye Biang Chang terjatuh, ia tersungkur ke tanah. Tubuhnya yang sudah penuh luka kini bertambah lusuh.

Perlahan ia mencoba untuk bangkit berdiri, namun tenaganya sudah habis.

"Berhentilah mencoba melarikan diri manis,"ujar salah satu orang dari atas dahan pohon.

Ye Biang Chang mengangkat kepalanya dan melihat kearah suara. Kelompok perampok yang mengejarnya telah mengepungnya. Tangannya mengepal kuat mencoba mengeluarkan pedangnya kembali. Kakinya coba digerakkan namun terasa sakit. Sepertinya terkilir akibat terjatuh tadi.

"Kalian pecundang, mengejarku dengan jumlah yang sangat banyak. Dan juga beraninya keroyokan!" Ye Biang Chang memasang raut wajah marah dan kesal.

"Hahaha...tidak peduli apapun perkataanmu. Yang jelas segera serahkan semua yang kamu punya."

Seseorang yang tadi berujar menghunuskan pedangnya ke arah Ye Biang Chang.

"Ambil jika memang kalian menginginkannya."

"Kalo begitu jangan marah pada kami jika membunuhmu!"

WUZZ!

Orang tersebut melesat kearah Ye Biang Chang yang masih terduduk ditanah.

Ye Biang Chang yang melihat serangan pedang yang mengarah padanya yang sudah tak berdaya hanya bisa menutup matanya. Ia yang sudah kelelahan dan kehabisan tenaga akhirnya memilih pasrah.

"Ayah, ibu, adik, maafkan aku. Sepertinya aku akan segera menyusul kalian." Gumam Ye Biang Chang menutup matanya dengan kepasrahan.

DUAR!!

Ledakan besar terjadi. Kepulan asap terjadi.

Suara keras tiba-tiba terdengar ditengah kepulan asap.

"Menggunakan serangan seperti ini untuk membunuh orang yang tak berdaya bukankah sungguh memalukan? Apa kamu tak punya rasa kemanusiaan?"

Suara yang tiba-tiba terdengar membuat Ye Biang Chang dan kelompok perampok yang ada menjadi terkejut.

KRATAK!

KRATAK!

Suara gemeratak ujung pedang yang diapit dengan dua jari orang yang barusan berbicara terdengar.

Perlahan kepulan asap menghilang. Nampak pedang orang yang menyerang Ye Biang Chang ditahan dua jari oleh seseorang didalam kepulan asap.

Pemandangan itu membuat semua orang terkejut dengan mata terbelalak.

"Apa? Serangan Huang Li ditahan dengan dua jari? Serangan yang bahkan bisa membunuh pendekar pedang ranah penciptaan setengah langkah diitahan sebegitu mudah? Siapa orang ini sebenarnya?"ujar seorang anggota kelompok

Huang Li yang merupakan pemimpin kelompok tersebut mengkerutkan keningnya.

"Siapa kamu?" Tanya Huang Li dengan wajah serius dan terkejut.

"Tak perlu siapa aku, karena tak ada gunanya bagi orang yang akan mati."jawab orang yang menahan serangan pedang Huang Li

"Apa katamu." Huang Li semakin marah.

Ye Biang Chang membuka matanya begitu merasa serangan Huang Li tidak mengenainya. Percakapan yang terdengar juga membuatnya perlahan membuka matanya. Ia melihat seorang pria  dengan rambut abu-abu panjang berdiri didepannya menahan serangan Huang Li dengan mudahnya.

"Siapa orang ini?"gumam Ye Biang Chang

Huang Li mencoba menarik pedangnya, namun pedangnya tak bergeming sama sekali seolah menancap dalam ke sebuah batu.

"Kalian tunggu apa serang orang ini."perintah Huang Li

"Baik!"jawab serempak anggota kelompok Huang Li

******* Flashback!*********

Beberapa saat sebelumnya. Di dalam gua tempat Zhi Shenzhen mengasingkan dirinya.

Getaran di lautan energi Qi melonjak tajam. Gejolak di dalam perisai pelindung energi Qi terjadi.

DUAR!

Perisai pelindung hancur berkeping-keping. Perlahan mata Zhi Shenzhen terbuka.

"Sudah berapa lama aku berkultivasi? Mungkin beberapa tahun tapi rasanya cukup lama,"gumam Zhi Shenzhen.

Zhi Shenzhen melihat tangannya yang mengepal perlahan. Energi Qi yang sangat pekat terasa terasa begitu kuat menyelimuti tubuhnya.

HUP!

Dengan sekali remasan tangan yang menekan, energi Qi miliknya terkumpul dengan cepat dan memadat. Tangannya membentuk segel lalu sebuah simbol api menyala muncul di keningnya. Perlahan simbol itu berubah menjadi ujung trisula melengkung sebagai tanda jika dia adalah ahli pendekar pedang. Namun pada masa ini tak ada yang tahu arti simbol tersebut.

DEB!

Guncangan tanah menyebar ke kesekitarnya. Basis kultivasinya perlahan tertutupi dengan segel di keningnya.

"Menyembunyikan basis kultivasinya sebenarnya akan lebih baik. Cukup terlihat biasa saja untuk memulai perjalanan baru,"ujarnya pelan.

Tiba-tiba fluktuasi energi Qi terasa bergerak cepat diluar gua. Zhi Shenzhen mengkrenyitkan alisnya, senyumannya merekah sedikit.

"Saatnya keluar untuk melihat dunia,"sambungnya.

Perlahan Zhi Shenzhen beranjak dari duduknya. Ia mendangakkan kepalanya, lalu dengan sekali lompatan ia melesat keluar dari gua.

DUAR!

Begitu keluar, ia melayang diatas gunung batu kristal yang telah berubah bentuk saat terakhir kali ia datang.

Pandangannya tertuju pada sekelompok orang yang tengah mengepung seorang wanita di kejauhan. Fluktuasi energi Qi dari sekelompok perampok itu menjadi tanda keberadaan mereka. Alisnya sedikit mengkrenyit, lalu dengan sekali hentakan kakinya ia melesat kearah mereka.

******Flashback end!*******

Huang Li masih mencoba menarik pedangnya. Sementara rekannya yang lain melesat kearah Zhi Shenzhen yang berdiri dengan tenang. Tangan kirinya di sadarkan di belakang pinggang. Tangan kanannya menahan pedang Huang Li.

"Siapa orang ini dan bagaimana bisa dia dengan mudahnya menahan serangan orang ini? Serangan yang hampir membunuhku tadi,"gumam Ye Biang Chang.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kaisar Pedang Tertinggi   Mengantar Pedang

    Setelah bertarung dengan binatang iblis di dalam hutan selama beberapa waktu, Zhi Shenzhen dan Xiao Yan akhirnya sampai ke sebuah kota dan langsung mencari tempat untuk beristirahat. "Aku akan pergi selama beberapa hari, kamu tetaplah di penginapan ini sembari terus berkultivasi. "Sebaiknya jangan berlatih menggunakan pedang balok hitam di luar penginapan karena dengan tingkatanmu saat ini, pedang balok hitam itu akan menarik perhatian orang-orang yang lebih kuat darimu." ucap Zhi Shenzhen Xiao Yan tentu saja merasa terkejut dengan perkataan masternya yang begitu tiba-tiba. "Memangnya master ingin pergi ke mana?""Tidak perlu tahu, lakukan apa yang aku perintahkan."Meskipun dengan rasa penasaran dan berat hati, Xiao Yan akhirnya menganggukan kepala dan menuruti perintah masternya tersebut. Ia kan berlatih sendiri di dalam penginapan, kesempatan tersebut juga untuk istirahatnya sebelum melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya. ******Zhi Shenzh

  • Kaisar Pedang Tertinggi   Selebaran Buronan

    Yi Xuening yang yang kembali ke Menara Suzang seorang diri tentu saja membuat orang-orang sangat terkejut terutama para penatua. Saat ini para penatua tengah berkumpul di ruang aula milik mereka Yen Ren, ketua dari Menara Suzang di kota Yangzhou di kekaisaran Dowang."Jadi kamu mau bilang jika penatua Yen Xiu yang pergi dengan Kai Pong serta orang-orang yang pergi bersamamu tak ada yang selamat selain dirimu? Kamu lolos dari pembantaian setelah menggunakan jimat teleportasi?" tatap penatua Kai Chunxanjing Yi Xuening menganggukan kepala dengan kepala tertunduk, tentu saja ia dapat merasakan bagaimana kemarahan dari para penatua hanya dengan berada di posisinya saat ini.Para penatua saling bertukar pandangan dengan tidak percaya."Penatua Yi Xuening memiliki ranah raja, tidak banyak orang yang bisa bertarung seimbang dengannya bahkan mampu membunuhnya sebegitu mudahnya." ucap salah satu penatua "Tetapi kamu bilang banyak sekali anomali dari orang yang membunuh mereka? Kamu bilang di

  • Kaisar Pedang Tertinggi   Meninggalkan Jurang 1000 Guntur

    Sesaat sebelum Zhi Shenzhen mengayunkan pedangnya yang membuat ledakan besar. Yi Xuening yang tertangkap di atas tanah mengeluarkan sebuah jimat dari cincin penyimpanannya. Teringat dinginnya benar-benar telah membasahi sekujur tubuhnya dengan rasa takut dan panik yang mencapai batasnya. Srak! Jimat tersebut langsung digunakan sesaat sebelum ledakan besar yang membunuh semua yang ada di sana. Bruk! Yi Xuening terjatuh dari sebuah portal di luar jurang 1000 Guntur. Uhuk! Uhuk! Beberapa kali ia memuntahkan darah dari mulutnya. Penglihatannya sangat kabur dengan tubuh yang lemas. Melihat beberapa tumbuhan hijau dan pepohonan di sekitarnya , ia sedikit merasa lega. Perlahan ia memejamkan matanya dan pingsan. ****** Kembali ke dalam jurang Guntur. Ke bulan asap dan debu langsung hilang setelah Zhi Shenzhen mengibaskan tangannya. Sebuah kawah baru terbentuk di sebelah kawah yang menjadi pusat jurang seribu Guntur. Tidak ada satupun yang tersisa di tempat tersebut. Cultiv

  • Kaisar Pedang Tertinggi   Mengeroyok

    Setelah beberapa saat di mana sambaran Guntur Surgawi menghantam batuan yang melayang ke langit. Cahaya terang bersinar menyilaukan mata. Setelahnya Guntur surgawi langsung menghilang dengan sebuah pedang yang kembali muncul seperti pedang salju sebelumnya. Padang tersebut dikelilingi Guntur yang terus bergerak ke sana kemari seolah tidak terkendali. Glek!"Sebuah pedang kembali berhasil di tempat dengan Guntur Surgawi? Apa aku tidak salah lihat?" pekik tetua Yen Xiu "Bagaimana bisa orang itu menempa dua pedang sekaligus?" sambung Yi Xuening Perlahan pedang yang dikelilingi Guntur Guntur kecil turun ke tanah lalu berhenti di Zhi Shenzhen sama seperti sebelumnya. Tap!Gagang pedang segera diraih Zhi Shenzhen, lalu dengan sekali ayun, pedang tersebut membuat sebuah retakan ruang hampa yang menciptakan suara keras memakikan telinga. Sruak!!!Yi Xuening dan teman-temannya langsung menutupi telinga mereka karena tidak tahan dengan suara

  • Kaisar Pedang Tertinggi   Memperbaiki Pedang Salju

    Zhi Shenzhen perlahan mulai bergerak setelah dari tadi hanya berada Xiao Yan untuk mengawasi pelatihan yang dilakukan.Srakk!Tiba-tiba ia mengeluarkan pedang salju yang bilahnya sudah retak akibat digunakannya beberapa waktu lalu.Sekilas ia menyentuh bilah pedang dengan kedua jarinya."Aku rasa tetap menjadikannya sebagai pedang surgawi itu lebih baik dibandingkan meningkatkannya, bahan yang kumiliki juga tidak banyak untuk meningkatkan." Selain pedang salju, beberapa bahan lain seperti batu giok dan bijih besi juga dikeluarkan dari cincin penyimpanannya. Setelah semua bahan disiapkan, perlahan ia mendongakkan kepala menatap pada langit. Deb!Dengan hentakan kakinya, gelombang kejut langsung menyebar ke sekitarnya. Klap! Jedar!Guntur yang turun ke bumi semakin lama semakin besar dan banyak. Pusaran mulai tercipta dengan membentuk satu titik yang bersinar terang. "Guntur surgawi ! Datanglah!" Fenomena alam di mana langit d

  • Kaisar Pedang Tertinggi   Terlalu Ekstrem

    Yi Xuening dan 5 temannya akhirnya bergabung dengan tetua Yen Xiu dan Kai Pong yang sudah berada di wilayah inti dari jurang seribu Guntur. "Mengapa kalian lama sekali datang? Apa ada kendala yang terjadi sehingga kalian terhambat?" lirik Kai Pong "Tidak senior. Kami tidak mengalami hambatan sama sekali hanya saja beberapa kali kami mampir di beberapa kota sekedar untuk mencari beberapa informasi yang dibutuhkan sekte." jawab Yi Xuening "Begitu rupanya, tetapi kalian sudah terlihat kelelahan. Apa untuk sampai ke sini butuh usaha lebih?"Yi Xuening sedikit mengurutkan keningnya namun ia tentu saja paham dengan maksud perkataan seniornya tersebut. Saat ini Ia memang sedikit kesulitan untuk menahan sambaran dari Guntur yang terus menghantam mereka sepanjang jalan memasuki jurang 1000 Guntur. Tidak hanya dirinya yang mengalami kesulitan pemaaf akan tetapi lima orang temannya juga begitu. Wajah mereka benar-benar sangat kelelahan seolah energi Qi mereka benar

  • Kaisar Pedang Tertinggi   Metode Latihan Gila

    Semakin memasuki pusat dari jurang 1000 Guntur, kelompok kultivator semakin sedikit.Xiao Yan bisa melihat dengan jelas betapa sulitnya beberapa kelompok hanya sekedar untuk berjalan di bawah hujan Guntur yang sangat menyakitkan." orang-orang di dekat pintu masuk tadi kebanyakan adalah cultivator dengan ranah penempaan. Semakin ke sini Mereka memiliki ranah roh, bahkan ada beberapa orang yang memimpin kelompok dengan ranah raja. Semakin tinggi ranah seseorang maka semakin kuat ia bertahan dari sambaran Guntur." ucap Zhi Shenzhen tiba-tiba "Kalau begitu sebenarnya guru berada di ranah apa? Guru bilang aku telah memasuki ranah pengumpulan tetapi aku tidak tahu dengan ranah dari master yang sebenarnya? Beberapa kali master juga mengatakan jika orang-orang mengabaikan kita karena ranah yang terlalu rendah. "Tetapi aku merasa jika master berada di atas mereka semua? Ranah apa yang dimiliki master?"Zhi Shenzhen sedikit tersenyum. "Dua dari puncak.""Dua dari p

  • Kaisar Pedang Tertinggi   Jurang 1000 Guntur

    Zhi Shenzhen dan Xiao Yan bergerak menuju jurang seribu Guntur untuk mencari Guntur surgawi guna menempa pedang serta berlatih. Beberapa kelompok yang memiliki tujuan menempa senjata mereka juga bergerak. Sepanjang perjalanan menuju jurang seribu Guntur, Xiao Yan melihat beberapa kelompok yang cukup banyak dengan kekuatan lebih hebat darinya. Akan tetapi entah mengapa ia merasa jika kumpulan orang-orang dari kelompok tersebut tidak lebih kuat dari Zhi Shenzhen yang kini menjadi gurunya."Master, sebenarnya aku merasa aneh dari tadi. Kenapa orang-orang yang kita temui seperti mengabaikan kita?" tanya Xiao Yan"Tidak perlu menarik perhatian yang tidak diperlukan. Mereka mengabaikan kita karena ranah kultivasi yang kita miliki sangat rendah. Di mata mereka kita ini hanyalah debu." jelas Zhi Shenzhen Xiao Yan sedikit mengerutkan keningnya, ia sedikit mengerti maksud penjelasan masternya tersebut tapi di sisi lainnya Ia juga tidak setuju. Namun baru saja ia ingin bertanya lebih lanjut

  • Kaisar Pedang Tertinggi   Menarik Perhatian

    Setelah berpisah dengan Nie Fan Lu, Zhi Shenzhen dan Xiao Yan menuju kedai makan di kota tersebut untuk mengisi perut dan mencari informasi kembali. Zhi Shenzhen berencana pergi ke jurang seribu guntur untuk memancing guntur surgawi. Ia ingin menempa pedang es miliknya yang rusak dan juga membuatkan pedang untuk Xiao Yan agar dia lebih mudah dalam berlatih dan bertarung. Dia sendiri juga penasaran dengan keadaan di jurang seribu guntur yang namanya berubah sejak perubahan era. Tanpa keduanya sadari, beberapa pasang mata dari jauh menatap keduanya dengan tajam. Niat jahat muncul dengan mengincar keduanya. "Hahaha...kamu benar, aku juga tadi melihat ada banyak praktisi pedang wanita yang sepertinya juga pergi ke jurang seribu guntur. Aku ragu mereka ingin menempa pedang. Mungkin belum sampai ditempatnya mereka sudah dihadang kelompok orang yang lain."seru seorang pria yang sudah mabuk "Kita bersantai saja dulu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status