Share

Masuk Jurang

last update Last Updated: 2024-07-17 19:58:11

Dengan beberapa langkah di udara , ia turun ke dasar jurang.

Ye Biang Chang hanya menutup mata karena takut.

TAP!

Akhirnya mereka sampai di dasar jurang tersebut.

"Sampai kapan kamu akan menutup matamu? Kita sudah sampai di dasar jurang,"ujar Zhi Shenzhen

Perlahan mata Ye Biang Chang terbuka. Ia menatap wajah Zhi Shenzhen yang sangat dekat dengannya.

Zhi Shenzhen perlahan ia menurunkan Ye Biang Chang yang sudah membuka matanya.

"Ah iya, terima kasih banyak tuan Shenzhen."

Zhi Shenzhen tidak merespon perkataan itu. Ia memperhatikan ke sekitarnya dengan seksama..

Ye Biang Chang juga segera melihat kesekitarnya.

Meskipun cahaya sangat minim di dasar jurang, namun sekilas semua yang ada disekitarnya bisa terlihat bentuknya walau harus mendekatinya jika ingin tahu detailnya.

Beberapa bayangan Bayu dengan udara tipis mencekam terasa di dasar jurang. Hawa dingin tiba-tiba menusuk tulang begitu hembusan angin yang tiba-tiba muncul.

WUZZ!

Ye Biang Chang merinding dengan mengusap kedua lengannya. Zhi Shenzhen masih memperhatikan ke sekitarnya.

"Inikah dasar jurang tempat ini. Mengapa terasa begitu mencekam?"tanya Ye Biang Chang dengan wajah memuram.

Zhi Shenzhen tidak menjawab pertanyaan itu. Ia mulai berjalan perlahan menuju celah jurang di depannya yang kini terasa di kanan kiri tebing tinggi menjulang.

Ye Biang Chang yang takut segera mengekor pada Zhi Shenzhen. Tangannya meraih sedikit kain baju dari Zhi Shenzhen seperti anak kecil yang takut kehilangannya jejak ibunya.

Keduanya berjalan lerhan menyusuri jurang tersebut.

Sepanjang jalan hanya ada gundukan batu dan tanah dengan sedikit licin permukaannya karena kurangnya sinar matahari yang masuk sampai ke dasar jurang. Selain itu semakin lama kabut semakin tebal. Pandangan terbatas.

Pegangan Ye Biang Chang pada baju Zhi Shenzhen semakin erat.

Setelah berjalan beberapa waktu. langkah Zhi Shenzhen terhenti tiba-tiba. Ye Biang Chang yang perhatiannya kemana mana tak menyadari jika Zhi Shenzhen berhenti.

BRUK!

"Aduh!" Ye Biang Chang menabrak Zhi Shenzhen.

"Kenapa berhenti tiba-tiba tuan Shenzhen?" Ye Biang Chang mengusap keningnya yang menabrak punggung Zhi Shenzhen tadi.

Namun Zhi Shenzhen tidak merespon perkataan itu. Ye Biang Chang yang penasaran melihat kedepan dimana perhatian Zhi Shenzhen tertuju.

Maya Ye Biang Chang terbelalak begitu melihat sebuah cahaya menyala didepan mereka tepat diatas sebuah gundukan tanah.

"Itu..bukankah itu Ganoderma api yang merupakan bahan obat langka? Ternyata bahan obat ini ada ditempat ini?" Ye Biang Chang mengkerutkan keningnya dengan menunjuk kearah Ganoderma api berada

Zhi Shenzhen yang hanya diam. Namun ia melirik kesekitarnya.

"Tuan Shenzhen, mengapa diam saja. Ayo ambil tanaman obat itu. Kalo dijual harganya pasti sangat mahal. Kudengar hanya beberapa kali di pelelangan benda seperti ini ada. Bahkan di tempat seperti paviliun pil atau aula pengobatan. Tanaman obat ini sangat langka."jelas Ye Biang Chang

KREK!

Suara serpihan batu yang runtuh terdengar oleh Zhi Shenzhen. Ia sampai melirik kearah belakang.

Ye Biang Chang tak mendengar suara itu karena hanya terfokus pada ganoderma api yang ada didepannya. Tanpa sadar tubuhnya bergerak ingin mengambil ganoderma itu karena Zhi Shenzhen hanya diam saja seperti patung. Padahal penjelasan soal tanaman obat yang langka itu sudah dikatakan oleh Ye Biang Chang.

Ye Biang Chang menghampiri gundukan tanah tempat ganoderma itu berada. Matanya berbinar dengan tangan yang ingin mengambilnya.

SREK!

Tiba-tiba suara serpihan batu yang jatuh terdengar semakin keras.. Zhi Shenzhen mengkrenyitkan alisnya dengan mata yang terus melirik kesana kemari seperti mewaspadai sesuatu.

Saya tangan Ye Biang Chang ingin menyentuh ganoderma api

Tiba-tiba pergerakan besar terjadi yang membuat gundukan tanah dan batu disekitar saja bergerak dan runtuh. Guncangan tanah terasa kuat menggoyahkan pijakan kaki.

Sebuah benda melesat kearah Ye Biang Chang.

WUZZ!

Ye Biang Chang terkejut akan guncangan tanah tersebut. Ia kehilangan keseimbangannya.

Sesaat sebelum benda cepat yang melesat akan menghantam tubuh Ye Biang Chang. Zhi Shenzhen bergerak cepat menyelamatkan Ye Biang Chang.

BOOM!

Hantaman sesuatu yang sangat cepat itu menghancurkan beberapa gundukan tanah. Kepulan debu beterbangan.

Ye Biang Chang menutup matanya. Ia berpikir dirinya telah mengalami sesuatu yang buruk. Namun ia merasakan jika dia kembali dalam posisi digendong seperti tadi.

Perlahan matanya terbuka melihat wajah Zhi Shenzhen yang tengah menggendongnya.

"Tuan Shenzhen??"

HUP! HUP!

Beberapa kali Zhi Shenzhen melompat diantara gundukan batu dan tanah. Ia kemudian berdiri diatas gundukan tanah dengan cukup lebar m

Ye Biang Chang segera diturunkan.

Kepulan asap masih menghalangi pandangan. Ye Biang Chang terkejut melihat hal itu.

"Apa yang terjadi?"gumam Ye Biang Chang

Tiba tiba sesuatu bergerak kembali didalam kepulan debu dan melesat kearah Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang berada.

WUZZ!

Seketika mata Ye Biang Chang terbelalak.

"Aaaa...."

Zhi Shenzhen mengeluarkan pedang energi Qi miliknya lalu menebas kearah sesuatu yang melesat itu.

SRATT!

BRUGH!

Sesuatu tersebut terpotong dengan cipratan darah yang jatuh ke tanah. Potongan sesuatu itu juga jatuh dengan di kanan-kiri gundukan tanah tempat Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang berpijak.

Sontak saja Ye Biang Chang kembali terbelalak.

"Akhirnya muncul juga,"ujar Zhi Shenzhen .

Ye Biang Chang menoleh sekilas kearah Zhi Shenzhen lalu beralih kearah depan dimana sosok bayangan dibalik kepulan debu terlihat muncul dengan perlahan.

Kibasan tangan Zhi Shenzhen membuat hembusan angin kencang.

WUZZ!

Seketika keluarkan debu menghilang dari pandangan.

Mata Ye Biang Chang melotot tajam melihat seekor ular raksasa dengan corak hitam putih dan tarung yang besar muncul didepan mereka.

"U...ular cobra perak? Binatang iblis tingkat 4?"Ye Biang Chang menunjuk dengan ketakutan dan terkejut.

Ssssshhhh!!

Ular cobra perak menjulurkan lidahnya dengan suara desisnya.

"Kenapa bisa muncul disini?"ujar Ye Biang Chang

"Dia adalah penjaga dari ganoderma api,"balas Zhi Shenzhen yang akhirnya bicara.

"Hah? Penjaga ganoderma api?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kaisar Pedang Tertinggi   Mengantar Pedang

    Setelah bertarung dengan binatang iblis di dalam hutan selama beberapa waktu, Zhi Shenzhen dan Xiao Yan akhirnya sampai ke sebuah kota dan langsung mencari tempat untuk beristirahat. "Aku akan pergi selama beberapa hari, kamu tetaplah di penginapan ini sembari terus berkultivasi. "Sebaiknya jangan berlatih menggunakan pedang balok hitam di luar penginapan karena dengan tingkatanmu saat ini, pedang balok hitam itu akan menarik perhatian orang-orang yang lebih kuat darimu." ucap Zhi Shenzhen Xiao Yan tentu saja merasa terkejut dengan perkataan masternya yang begitu tiba-tiba. "Memangnya master ingin pergi ke mana?""Tidak perlu tahu, lakukan apa yang aku perintahkan."Meskipun dengan rasa penasaran dan berat hati, Xiao Yan akhirnya menganggukan kepala dan menuruti perintah masternya tersebut. Ia kan berlatih sendiri di dalam penginapan, kesempatan tersebut juga untuk istirahatnya sebelum melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya. ******Zhi Shenzh

  • Kaisar Pedang Tertinggi   Selebaran Buronan

    Yi Xuening yang yang kembali ke Menara Suzang seorang diri tentu saja membuat orang-orang sangat terkejut terutama para penatua. Saat ini para penatua tengah berkumpul di ruang aula milik mereka Yen Ren, ketua dari Menara Suzang di kota Yangzhou di kekaisaran Dowang."Jadi kamu mau bilang jika penatua Yen Xiu yang pergi dengan Kai Pong serta orang-orang yang pergi bersamamu tak ada yang selamat selain dirimu? Kamu lolos dari pembantaian setelah menggunakan jimat teleportasi?" tatap penatua Kai Chunxanjing Yi Xuening menganggukan kepala dengan kepala tertunduk, tentu saja ia dapat merasakan bagaimana kemarahan dari para penatua hanya dengan berada di posisinya saat ini.Para penatua saling bertukar pandangan dengan tidak percaya."Penatua Yi Xuening memiliki ranah raja, tidak banyak orang yang bisa bertarung seimbang dengannya bahkan mampu membunuhnya sebegitu mudahnya." ucap salah satu penatua "Tetapi kamu bilang banyak sekali anomali dari orang yang membunuh mereka? Kamu bilang di

  • Kaisar Pedang Tertinggi   Meninggalkan Jurang 1000 Guntur

    Sesaat sebelum Zhi Shenzhen mengayunkan pedangnya yang membuat ledakan besar. Yi Xuening yang tertangkap di atas tanah mengeluarkan sebuah jimat dari cincin penyimpanannya. Teringat dinginnya benar-benar telah membasahi sekujur tubuhnya dengan rasa takut dan panik yang mencapai batasnya. Srak! Jimat tersebut langsung digunakan sesaat sebelum ledakan besar yang membunuh semua yang ada di sana. Bruk! Yi Xuening terjatuh dari sebuah portal di luar jurang 1000 Guntur. Uhuk! Uhuk! Beberapa kali ia memuntahkan darah dari mulutnya. Penglihatannya sangat kabur dengan tubuh yang lemas. Melihat beberapa tumbuhan hijau dan pepohonan di sekitarnya , ia sedikit merasa lega. Perlahan ia memejamkan matanya dan pingsan. ****** Kembali ke dalam jurang Guntur. Ke bulan asap dan debu langsung hilang setelah Zhi Shenzhen mengibaskan tangannya. Sebuah kawah baru terbentuk di sebelah kawah yang menjadi pusat jurang seribu Guntur. Tidak ada satupun yang tersisa di tempat tersebut. Cultiv

  • Kaisar Pedang Tertinggi   Mengeroyok

    Setelah beberapa saat di mana sambaran Guntur Surgawi menghantam batuan yang melayang ke langit. Cahaya terang bersinar menyilaukan mata. Setelahnya Guntur surgawi langsung menghilang dengan sebuah pedang yang kembali muncul seperti pedang salju sebelumnya. Padang tersebut dikelilingi Guntur yang terus bergerak ke sana kemari seolah tidak terkendali. Glek!"Sebuah pedang kembali berhasil di tempat dengan Guntur Surgawi? Apa aku tidak salah lihat?" pekik tetua Yen Xiu "Bagaimana bisa orang itu menempa dua pedang sekaligus?" sambung Yi Xuening Perlahan pedang yang dikelilingi Guntur Guntur kecil turun ke tanah lalu berhenti di Zhi Shenzhen sama seperti sebelumnya. Tap!Gagang pedang segera diraih Zhi Shenzhen, lalu dengan sekali ayun, pedang tersebut membuat sebuah retakan ruang hampa yang menciptakan suara keras memakikan telinga. Sruak!!!Yi Xuening dan teman-temannya langsung menutupi telinga mereka karena tidak tahan dengan suara

  • Kaisar Pedang Tertinggi   Memperbaiki Pedang Salju

    Zhi Shenzhen perlahan mulai bergerak setelah dari tadi hanya berada Xiao Yan untuk mengawasi pelatihan yang dilakukan.Srakk!Tiba-tiba ia mengeluarkan pedang salju yang bilahnya sudah retak akibat digunakannya beberapa waktu lalu.Sekilas ia menyentuh bilah pedang dengan kedua jarinya."Aku rasa tetap menjadikannya sebagai pedang surgawi itu lebih baik dibandingkan meningkatkannya, bahan yang kumiliki juga tidak banyak untuk meningkatkan." Selain pedang salju, beberapa bahan lain seperti batu giok dan bijih besi juga dikeluarkan dari cincin penyimpanannya. Setelah semua bahan disiapkan, perlahan ia mendongakkan kepala menatap pada langit. Deb!Dengan hentakan kakinya, gelombang kejut langsung menyebar ke sekitarnya. Klap! Jedar!Guntur yang turun ke bumi semakin lama semakin besar dan banyak. Pusaran mulai tercipta dengan membentuk satu titik yang bersinar terang. "Guntur surgawi ! Datanglah!" Fenomena alam di mana langit d

  • Kaisar Pedang Tertinggi   Terlalu Ekstrem

    Yi Xuening dan 5 temannya akhirnya bergabung dengan tetua Yen Xiu dan Kai Pong yang sudah berada di wilayah inti dari jurang seribu Guntur. "Mengapa kalian lama sekali datang? Apa ada kendala yang terjadi sehingga kalian terhambat?" lirik Kai Pong "Tidak senior. Kami tidak mengalami hambatan sama sekali hanya saja beberapa kali kami mampir di beberapa kota sekedar untuk mencari beberapa informasi yang dibutuhkan sekte." jawab Yi Xuening "Begitu rupanya, tetapi kalian sudah terlihat kelelahan. Apa untuk sampai ke sini butuh usaha lebih?"Yi Xuening sedikit mengurutkan keningnya namun ia tentu saja paham dengan maksud perkataan seniornya tersebut. Saat ini Ia memang sedikit kesulitan untuk menahan sambaran dari Guntur yang terus menghantam mereka sepanjang jalan memasuki jurang 1000 Guntur. Tidak hanya dirinya yang mengalami kesulitan pemaaf akan tetapi lima orang temannya juga begitu. Wajah mereka benar-benar sangat kelelahan seolah energi Qi mereka benar

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status