Bab 15
Dalam ruang rawatnya, Gala memikirkan apa yang akan dia lakukan, dia tidak bisa terus seperti ini. Dia harus meyakinkan dirinya saat Genta tahu semua kebenarannya kelak
"Kau yakin apa yang kau tahu itu benar?" tanya Arga.
"Aku harap apa yang aku ketahui itu tidak benar."
"Lalu bagaimana kalau Ayahmu tahu?"
"Pilihannya ada 2, dia mati atau dia menjadi budaknya juga sama seperti diriku, dan aku tidak ingin hal itu terjadi."
"Lalu apa yang akan kau lakukan?"
"Entahlah."
Masalah pekerjaannya sudah cukup rumit, belum lagi masalah
Bab 16Menjalankan bisnis ilegal memang sangat menguntungkan. Namun, hal itu tidak mudah, seperti yang Hardana lakukan. Dia menjalankan bisnis ilegal nya saat dia melihat kakek Suga yang memang merintis bisnis Ilegal itu mulai nol. Bisnis yang tidak jauh dengan hal kotor, pemalsuan, perdagangan gelap, bahkan narkotika. Semua keluarga Surendra lakukan sudah sejak lama, dan menjadi sebesar sekarang.Siapa yang tidak mengenal Hardana Surendra di dunia bisnis ilegal. Dia terkenal karena kesuksesannya merambah bisnis ilegal. Apa yang tidak Hardana tahu tentang dunia gelap, dia mempelajari itu semua dari kakek Gala. Kakek Gal mengenalkan dunia ilegal itu sejak dia kecil.Kekerasan bahkan pembunuhan tidak jauh dari pekerjaan ini. Hardana menjadi berdarah dingin, saat setiap hari harus melihat hal yang selalu Kakek Gala
Bab 17"Kemana saja kau bocah! Kenapa baru menghubungi ku?" Baru saja sambungan itu terhubung, Genta belum juga memberi salam kepadanya. Dia memang seperti itu, kadang Genta merasa sikapnya konyol tapi dia tidak pernah main-main saat bertugas. Dia juga tegas walau terkadang dia bersikap kekanak-kanakan."Hormat pak. Maaf, saya baru bisa melapor.""Ya, apa yang kau dapatkan?""Apa kau akan terus menikmati waktumu untuk bermain?" tanya Melden."Maafkan saya.""Aku ingin tahu, bertahan sampai kapan kau di sana? Atau kau akan berakhir sama seperti polisi yang bertugas sebelumnya." jawab Melden.
Bab 17Genta menemui Elvan saat dirinya meminta tolong, tanpa berfikir panjang, Genta segera menemui Elvan menggunakan motor kesayangannya.Saat sampai di tempat, Elvan sedang menunggu Genta, dia melihat Elvan yang sudah babak belur karena dikeroyok oleh kelompok gangster lain, mereka berpikir kalau Elvan sedang memata-matai mereka dan berakhir di hajar oleh 5 orang yang ada di sana walau sempat melarikan diri. Namun, Elvan tertangkap oleh mereka. Sebenarnya Elvan sedang menolong seseorang setelah mengalami kecelakaan, dan kebetulan orang itu adalah adik dari salah satu anggota yang menyerangnya."Kakak mau kemana?" ucap Elvan saat Genta segera berdiri setelah mendengarkan penjelasan dari orang yang sudah dianggap adik.Tanpa menjawab dia pergi begitu saja, dia hanya
Bab 18"Kenapa Kakak seperti menginterogasi ku saja," ucap Elvan. "Apa jangan-jangan kakak seorang polisi?" tanya Elvan."Aku hanya bertanya, sudah sekarang sebaiknya kau mentraktirku. Aku bahkan meninggalkan makan siang ku untuk datang menemuimu tanpa berpikir panjang.""Baiklah, ayo!"Genta kembali berpikir tentang Bos Josh itu. Sebenarnya siapa dia? Bos Alex saja tunduk kepada Bos Josh, yang Genta sangat ingin cari tahu sebenarnya siapa dia. Genta berharap apa yang ada dalam pikirannya salah, kalau ini ada campur tangan Hardana.***Alex sedang bersama Genta, kali ini dia ingin Genta melakukan satu pekerjaan untuknya. Ini yang memang Genta harapka
Bab 19Genta sedang bertemu dengan Letnan Melden di sebuah pusat perbelanjaan, mereka tidak bisa bertemu dengan bertatap muka. Mereka harus seperti orang yang tidak saling mengenal. Mereka seperti pengunjung pusat perbelanjaan yang sedang memilih barang yang akan mereka beli. Genta hanya akan melaporkan apa yang sudah dia dapat beberapa hari ini.Melden menghadap rak seolah memilih barang yang akan dibeli, "Kau bahkan semakin sama seperti mereka," ucap Letnan Melden.Hal yang sama, Genta lakukan. Mereka tidak saling menatap, "Bukankah itu bagus," jawab Genta."Apa yang kau dapat?" tanya Melden, dia bersikap sedang berbicara dengan seseorang di earphone yang ada di telinganya."Aku mulai menemukan jalan untuk
Bab 20Gala pergi kemana Raffardian dilahirkan, tempat tinggal Raffa yang Paman dan Bibinya jual untuk menutupi hutang mereka. Gala berencana ingin membeli rumah itu untuk Raffa, dan dia tidak memberitahu Genta kalau dirinya yang akan membeli rumah Raffa.Gala mencari informasi tentang masa kecil Raffa sudah sejak lama tapi seperti memang sulit untuk Gala mendapatkan informasi tentang keluarga Raffardian.Sampai orang suruhan Gala mendapatkan informasi, setelah Raffa mengalami trauma waktu itu Gala bahkan mencari keberadaan Paman dan Bibinya.Mereka tinggal di sebuah rumah yang mereka sewa, hanya rumah kecil. Anak mereka bahkan pergi meninggalkan orang tua yang menurut mereka yang hanya suka menghambur-hamburkan uang..Mungkin ini yang
Bab 21Gala berjalan masuk untuk menemui seseorang yang sudah menunggunya, sejak kemarin dia bermalam di Bar itu. Dia bahkan bilang kepada Genta kalau dirinya sedang di tempat temannya. Gala berjalan melewati beberapa orang yang menundukkan tubuhnya hormat karena kedatangannya.Gala duduk dan menatap seseorang di depannya. Seketika Gala terkejut saat melihat siapa yang ada di depannya. Seseorang yang Gala harap tidak mengenal dunia hitam, seseorang yang selama ini tidak pernah tahu pekerjaan apa yang Gala lakukan ada di depannya."Kenapa kau disini?" tanya Gala."Kak. Kau ...""Jaga bicaramu, dia tuanmu," ujar Alex tapi Genta tidak menghiraukan ucapannya.
Bab 22"Genta, tunggu!" panggil Gala, Genta bahkan tidak mendengarkan panggilannya."Kenapa dengan anak itu, dia tidak sopan sekali. Dia tidak menjawab panggil Tuan Muda." Saat Alex akan mengejar Genta tapi Arga menahannya."Kau lancang sekali, aku ingin memberi anak itu pelajaran.""Diamlah, biarkan kakaknya bicara dengannya," ujar Arga."Kakak? Siapa maksudmu?" tanya Alex yang terlihat bingung."Orang yang bersamamu itu adalah adik tuan muda Gala," ucap Arga."Kau pasti bercanda." Alex tidak percaya dengan apa yang dia dengar."Ap