Share

11, Berbagi Tugas

“TOLONG jaga Kanda Angga untuk kami.”

Ucapan itu yang mengantarnya pergi ke tujuannya semula sebelum singgah di rumah Airlangga. Menunduk, sepanjang jalan setapak menuju hutan dia tidak bisa berhenti memikirkan sahabatnya. Di tepi hutan, dia tetap berjalan nyaris tanpa nyawa. Sampai sebuah jejak menyentaknya. Jejak itu terlalu kasar. Jejak yang masih baru. Rumput bekas terinjak masih segar. Jejak ini baru berusia beberapa jam.

Dia langsung mengamati lebih serius lagi. Dua pasang kaki. Sepasang yang besar dan sepasang yang kecil dan beralas kaki. Jejak yang kecil terseret-seret. Dia yakin jejak kaki yang besar adalah kaki sahabatnya. Terlalu jelas. Airlangga meninggalkan banyak jejak yang mudah terbaca. Apa maksud sahabatnya itu? Dia makin waspada dan mempercepat pencariannya. Dia terus mengikuti tjejak itu sambil berpikir keras menebak arah pikiran sahabatnya. Kali ini Airlangga sangat tertutup. Dia tidak mengatakan apa pun tentang rencananya. Udayana terus mencari tahu rencana Airl
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status