Share

Bab 12

Kuhela napas perlahan. Tak habis pikir, dengan apa yang terjadi pada Hanum. Walau pun adik bungsu suamiku itu sering bersikap menyebalkan, sungguh aku tak pernah berharap, hal buruk terjadi padanya. Karena bagaimana pun juga, Hanum adalah keluargaku. Musibah yang menimpanya, adalah musibahku juga. Aib yang menimpanya, merupakan aibku juga.

    “Saya ke luar dulu, Bu, Bude, Nita.” 

    “Iya, Mbak.” Hanya Nita yang menjawab. Ibu mertuaku masih larut dalam isaknya. Beliau tak mengatakan apa-apa. Mungkin, masih terpukul dengan kejadian yang menimpa anak kebanggaannya itu. Lagi-lagi, aku hanya bisa beristighfar dalam dalam hati. Bahkan dalam keadaan begini pun, Ibu masih menunjukkan rasa tidak sukanya padaku. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Nikmatilah karma itu Hahahahaha
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status