Share

42. Matahari

Seharusnya anak sekecil ini jika ingin menangis maka akan langsung menangis, tapi Cheril tahu kalau dia menangis pasti aku yang akan dimarahi. Pernah beberapa kali kejadian seperti ini.

"Nggak papa, cuma boneka kayak gitu. Jelek." Aku berucap, berusaha menenangkan Cheril. "Ini tangan yang tadi dipukul, Ibu tiup pasti langsung sembuh." Aku meniup tangan kecil itu.

Hatiku menahan tangis, andai kami tidak terjebak di rumah ini mungkin aku bisa memberikan Cheril boneka meskipun tidak mahal. Tapi seusia ini Cheril tidak punya mainan satu pun. Miris rasanya. Jangankan mainan, makan daging saja susah.

"Elil gak mau boneka." Kata Cheril.

Tangan kanannya meraih pipiku, menghapus air mata yang bahkan tidak aku sadari kapan keluarnya. Cengeng sekali, padahal Cheril bisa menahan tangis tapi malah aku yang menangis. Ibu mana yang tidak menangis melihat anaknya diperlukan seperti itu?

Aku memeluk Cheril. Perih sekali hati ini. Pertanyaan kapan bisa membahagiakan Cheril terasa amat jauh. Air mat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Claresta Ayu
Ya Allah satu keluarga jahat semua, semoga ga' ada orang² seprti mereka di dunia nyata yg merampas hak dan kebahagiaan orang seenaknya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status