Share

50. Egois

Mas Rian semakin mengeratkan tangannya pada tubuhku, tapi aku terus melawan. Tak hanya dada yang terasa sesak karena tahanan kedua tangannya tapi juga bagian tubuh yang paling lembut, hati ini terasa bagai terjerat kuat. Beribu-ribu kali sakit yang kurasa karena sikapnya yang seperti ini.

"Mas mau ngapain, lepaskan aku!"

Kubentak dia meski dengan nada kecil, seperti tersadar lelaki itu lekas melepas tangannya. Tak menunggu, aku langsung berlari ke kamar. Masih dengan perasaan campur aduk, tiba-tiba pintu kamar terketuk.

"Syaina, keluarlah sebentar. Ngobrol sama Pak Andre," ucap Mama tanpa membuka pintu.

Kutarik napas panjang, mengatur ritme jantung yang oleh kejadian tadi serta merta menyentak kuat. Lalu perlahan kuangkat langkah berjalan membukakan pintu tersebut.

"Ayolah Syain, nggak enak sama Pak Andre."

Aku mengangguk lalu keluar dari kamar. Kini kami berjalan berbarengan menuju ruang tamu. Dapat kulihat, Mas Rian justru memilih keluar dan duduk di teras belakang. Jujur ada rasa s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
itu tergantung kau lagi thor,klw kau msih pwrthankan syaina dengan riyan,sama aja klw kau setuju membela pezina..
goodnovel comment avatar
Langit
dasar laki gk tau malu
goodnovel comment avatar
Jamiah Kampil
tetapkan pendirian Syaina. ceraikan Rian. biar karma yang berbicara. lanjutan cerita dgn bab yang lebih banyak.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status